Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Anak 2 Tahun Sering Berimajinasi? Ini 3 Manfaat yang Pengaruhi Aspek Perkembangannya

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Minggu, 26 Feb 2023 16:35 WIB

Ilustrasi Imajinasi Anak
Ilustrasi Imajinasi Anak/Foto: iStock

Setiap anak dilahirkan dengan kapasitas imajinasi. Ini merupakan kemampuan untuk membentuk gambaran di benak anak tentang sesuatu yang tidak ada, belum terjadi, atau belum pernah dialami oleh siapa pun.

Menurut psikolog Kanti Sekarputri Pernama, M.Psi, anak-anak yang berusia dua tahun memiliki imajinasi yang tinggi dan tidak terbatas, Bunda. Hal ini sangat berbeda dengan orang dewasa yang telah mendapatkan banyak pemahaman dan ilmu di dalam hidup.

"Memang kalau misalnya kita lihat umur-umur toddler, 2 tahun lebih tepatnya, itu lagi melejit sekali imajinasinya. Jadi kayak enggak ada batasan," katanya dalam acara Grand launching MUGU My HEARTS' Mate, belum lama ini.

"Kalau misalnya kita sebagai orang dewasa, apalagi sudah banyak pemahaman, banyak scientific, hal-hal, ilmu, yang seperti itu kan kadang-kadang imajinasi jadi terbatas. Sedangkan kalau di anak-anak tuh enggak. Semua hal tuh bisa jadi mungkin," sambungnya.

Lebih lanjut, Kanti mengatakan kehidupan anak-anak penuh dengan imajinasi. Anak bahkan bisa belajar, tumbuh, dan berkembang melalui imajinasi.

"Kehidupan anak-anak itu penuh dengan imajinasi. Cara anak belajar itu adalah dari imajinasi," jelasnya.

Manfaat imajinasi pada perkembangan anak

Ada beberapa aspek perkembangan anak yang dipengaruhi oleh imajinasi, Bunda. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya berdasarkan penjelasan Kanti:

1. Aspek kognitif

Imajinasi bisa mengembangkan aspek kognitif pada anak. Dengan imajinasi, anak bisa melihat berbagai macam konsep, termasuk menstimulasi konsep sebab-akibat.

"Dengan dia berimajinasi, dia akan melihat bahwa ini ada konsep-konsep seperti ini, lho. Ada konsep-konsep sebab akibat. Kalau ini yang terjadi, akhirnya jadi seperti ini. Jadi kalau kita lihat, ada konsep sebab akibat yang lagi kita stimulasi," tuturnya.

Klik baca halaman berikutnya untuk melihat aspek lainnya yuk, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Bunda, intip lagi video permainan tradisional untuk kembangkan kreativitas anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




ASPEK PERKEMBANGAN ANAK

Ilustrasi Imajinasi Anak

Ilustrasi Imajinasi Anak/Foto: iStock

2. Aspek bahasa

Dengan imajinasi, bahasa anak lambat laun dapat berkembang, Bunda. Ketika anak berimajinasi, mereka akan mengambil suatu peran dan membandingkannya dengan peran lain. Setelah itu, mereka akan mulai berlatih bahasa, kosa kata, hingga pemahaman.

"Dia akan mengambil peran sebagai seorang singa tuh bagaimana? Haummm, suaranya misalnya akan keras. Suaranya akan lebih tegas dibandingkan kalau misalnya dia ambil karakter yang lain," papar Kanti.

"Jadi ketika anak mengambil peran, dia akan berlatih untuk bahasa. Perolehan kosa kata, comrehension, di mana dia memahami suatu perkataan, suatu situasi, itu juga akan terstimulasi," sambungnya.

Vitamin A dan B untuk Anak

3. Aspek sosial-emosional

Anak yang berusia dua tahun memiliki tingkat emosi yang tinggi. Di usia ini, mereka ingin melakukan segala sesuatunya seorang diri.

"Anak-anak di umur 2 tahun itu emosinya lagi tinggi-tingginya. Keinginan dia mau melakukan sesuatu sendiri itu lagi tinggi-tingginya. Jadi justru kita akan fasilitasi," ujar Kanti.

Dengan imajinasi, anak akan tahu bagaimana cara mengekspresikan dirinya. Mereka juga akan menempatkan diri di posisi tersebut sehingga perkembangan emosinya dapat terstimulasi.

"Gimana caranya dia bisa mengekspresikan dirinya, tapi dia juga paham kalau dia ada di situasi ini, di posisi ini, kayak gimana, ya? Jadi kita melihat ada perkembangan emosi yang juga kita stimulasi," kata Kanti.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda