Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Hari Perempuan Internasional: Virginia Apgar, Penemu Skor Apgar pada Bayi

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 07 Mar 2023 15:24 WIB

Ilustrasi wanita
Hari Perempuan Internasional: Virginia Apgar, Penemu Skor Apgar pada Bayi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Nadezhda1906

Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day 2023 dirayakan setiap tanggal 8 Maret setiap tahunnya. Nah, tahun ini, tema kampanye yang diusung adalah #EmbraceEquity, Bunda.

Dilansir laman International Women's Day, ekuitas atau hak untuk memperoleh keadilan bukan hanya soal 'cukup baik untuk dimiliki', tapi sesuatu yang 'memang harus dimiliki'. Tema kali ini akan lebih fokus pada kesetaraan yang bisa dirangkul oleh semua orang.

Sejauh ini, sudah banyak sosok-sosok perempuan tangguh yang menginsipirasi sesama perempuan. Bahkan, bila bicara soal kesetaraan, banyak di antara sosok perempuan ini memiliki prestasi yang mencengangkan.

Salah satu sosok perempuan yang cukup disegani karena prestasinya adalah Virginia Apgar. Wanita kelahiran 7 Juni 1909 ini adalah penemu skor apgar pada bayi, Bunda. Apgar adalah singkatan dari Appearance, Pulse, Grimace, Activity, dan Respiration.

Skor apgar merupakan pemeriksaan sederhana pada bayi baru lahir untuk menilai kondisi kesehatannya. Sampai saat ini, tes skor apgar masih digunakan di dunia medis.

Sosok Virginia Apgar yang cerdas

Dikutip dari laman National Library of Medicine, Virginia Apgar lahir di Westfield, New Jersey, pada tanggal 7 Juni 1909. Ia adalah anak bungsu dari tiga bersaudara, anak pasangan Charles E. Apgar dan Helen May Apgar.

Keluarga Virginia sangat menyukai musik. Virginia kecil bahkan pernah belajar bermain biola.

Ketertarikan Virginia pada dunia sains dan kedokteran dimulai saat duduk di bangku sekolah menengah atas. Padahal, di tahun kelahirannya itu, wanita masih sulit mengejar karier di dunia medis.

Virginia lulus dari Westfield High School pada tahun 1925 dan masuk ke Mount Holyoke College di tahun yang sama. Di sana, ia mengambil jurusan zoologi dan menghidupi dirinya sendiri dengan bekerja paruh waktu.

Semasa kuliah, Virginia dikenal aktif mengikuti berbagai aktivitas. Ia masuk tujuh tim olahraga, bergabung di majalah kampus, ikut akting dalam produksi drama, dan bermain biola di orkestra.

Apgar mendapatkan gelar dari Mount Holyoke pada tahun 1929 dan memulai pelatihan medis di Columbia University's College of Physicians and Surgeons (P & S). Pada tahun 1933, Virginia mendapatkan gelar Doctor of Medicine (MD) dan mulai magang selama dua tahun sebagai dokter bedah di Presbyterian Hospital (saat ini adalah New York-Presbyterian Hospital atau Columbia University Medical Center).

Setelah tahun keduanya, Virginia beralih magang selama setahun di program perawat anestesi Presbiterian. Ia lalu mengikuti program residensi yang dipimpin oleh Ralph Waters di University of Wisconsin dan Emery Rovenstine di Rumah Sakit Bellevue New York.

Pada tahun 1938, Virginia kembali ke Presbyterian Hospital sebagai direktur Divisi Anestesi baru di Departemen Bedah. Dia adalah wanita pertama yang mengepalai divisi di rumah sakit itu, Bunda.

Di sana ia bertanggung jawab atas perekrutan dan pelatihan residen anestesiologi, mengajar mahasiswa kedokteran , dan mengoordinasi penelitian anestesi di rumah sakit. Selama sebelas tahun berikutnya, ia mengubah layanan anastesi rumah sakit menjadi layanan yang diisi oleh dokter dan mendirikan program pendidikan anestesiologi.

Prestasi Virginia Apgar tak berhenti sampai di situ. Pada tahun 1952, ia menemukan tes skor apgar untuk bayi baru lahir. Seperti apa kisahnya menemukan tes ini?

Selengkapnya dapat dibaca di halaman berikutnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga tips untuk Bunda meraih cita-cita dari Atalia Kamil, dalam video berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]

AWAL MULA SKOR APGAR DITEMUKAN VIRGINIA APGAR

Tangan bayi

Hari Perempuan Internasional: Virginia Apgar, Penemu Skor Apgar pada Bayi/ Foto: iStock

Virginia Apgar dan ketertarikan pada kesehatan bayi baru lahir

Virginia Apgar menorehkan prestasi sebagai ahli anastesi dan menjadi direktur departemen anestesi Universitas Columbia. Meski sudah sukses, Virginia tetap menghadapi kendala lain karena gendernya sebagai perempuan di masa itu, Bunda.

Apgar mengalami kesulitan menemukan peneliti berbakat untuk departemennya. Ia juga tidak bisa bersosialisasi dengan rekan kerja pria, yang mengadakan pertemuan di klub sosial karena ini tertutup untuk wanita.

Rintangan tersebut berhasil dilewatinya ketika ia dinobatkan sebagai wanita pertama yang menjadi profesor penuh di Columbia University College of Physicians and Surgeons. Sejak saat itu, Virginia mulai mempelajari bagaimana anestesi memengaruhi ibu dan bayi. Di masa itu, topik ini menjadi salah satu bidang penelitian yang banyak diabaikan orang.

"Hingga tahun 1940-an, dokter ruang bersalin hanya fokus pada ibu dan kurang memperhatikan bayi baru lahir," kata teman Apgar, Melinda Beck, dilansir Times.

"Mereka (bayi) yang masih kecil dan berjuang sering kali dibiarkan mati, karena para dokter mengira hanya sedikit tindakan yang bisa dilakukan untuk mereka," sambungnya.

Puasa Syaban

Awal mula skor apgar ditemukan

Suatu hari, sebuah percakapan di ruang makan siang dengan Apgar mengubah pandangan itu. Ketika seorang mahasiswa kedokteran bertanya kepada Apgar bagaimana dia akan mengevaluasi kesehatan bayi yang baru lahir, dia menuliskan daftar singkat tanda-tanda penting yang perlu diperhatikan, seperti kulit bayi, denyut nadinya, seberapa cepat ia bernapas, dan penanda lainnya.

Apgar lalu bertanya-tanya apakah bayi dapat dengan cepat dinilai segera setelah mereka lahir dengan sistem penilaian untuk memberi tahu dokter bila memang ada masalah. Jadi, dia akhinya mencoba mengembangkan idenya.

Pada tahun 1952. Apgar mengembangkan sistem penilaian untuk mengevaluasi status kesehatan bayi baru lahir, berdasarkan detak jantung, pernapasan, gerakan, irrability, dan perubahan warna dalam satu menit setelah lahir.

Selama beberapa tahun berikutnya, Virginia bekerja sama dengan L. Stanley James, Duncan Holaday, dan beberapa orang lainnya untuk menghubungkan 'skor Apgar' dengan efek persalinan dan praktik anestesi ibu.

Hingga kini tes skor apgar menjadi praktik standar yang dilakukan pada semua bayi pada satu sampai lima menit setelah lahir. Tes ini dikaitkan dengan tingkat kelangsungan hidup bayi baru lahir bahkan membantu mendeteksi cacat lahir, Bunda.

Virginia Apgar mendapatkan gelar Master di bidang kesehatan masyarakat dan kembali melanjutkan memimpin March of Dimes’ Division of Congenital Deformations dan mendidik dokter serta memberikan informasi pada orang tua tentang cacat lahir.

Virginia Apgar tidak pernah pensiun, dan tetap aktif bahkan sebelum meninggal dunia. Ia diketahui sempat mengidap penyakit hati progresif selama tahun-tahun terakhirnya.

Penemu skor Apgar ini tutup usia pada tanggal 7 Agustus 1974, di Columbia University Medical Center atau Presbyterian Hospital, tempat dia bekerja hampir di sepanjang hidupnya.


(ank/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda