Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Wanita Cerdas Akan Melahirkan Anak yang cerdas, Mitos atau Fakta?

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Selasa, 14 Mar 2023 18:55 WIB

Happy little Asian girl and her loving grandmother hugging and looking at camera on couch at home. Portrait of granny and grandchild embracing, expressing love and affection indoors
Ilustrasi Wanita Cerdas Lahirkan Anak Cerdas/Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio

Penilaian kecerdasan seorang anak umumnya dilihat berdasarkan IQ. Namun, benarkah IQ Bunda juga memengaruhi kecerdasan anak?

Ada banyak orang yang mengatakan bahwa kecerdasan anak menurun dari sang Bunda. Meski begitu, tidak sedikit yang meragukan hal ini.

Pernyataan ini adalah benar adanya, Bunda. Genetika seorang Bunda akan banyak menentukan seberapa pintar anak-anaknya. Tak hanya itu, para peneliti juga berkata bahwa gen dari Ayah tidak akan banyak membuat pengaruh pada anak.

Wanita cerdas lahirkan anak cerdas

Fakta bahwa wanita cerdas dapat melahirkan anak cerdas turut disampaikan oleh dokter spesialis anak, dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp.A. Ia menjelaskan, IQ Bunda merupakan salah satu faktor terkuat untuk menentukan kecerdasan anak.

"Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa terdapat banyak faktor yang memengaruhi kecerdasan anak, IQ ibu merupakan salah satu faktor terkuat yang menentukan kecerdasan anak, di luar dari pendidikan ibu, status sosial ekonomi, dan lain-lain," kata dr. Dian pada HaiBunda, belum lama ini.

Tak hanya itu, Dian juga mengatakan bahwa IQ Bunda dapat berperan besar dan memengaruhi sekitar 40 hingga 60 persen kecerdasan anak.

"Genetik hanya berperan sebesar 40 hingga 60 persen dalam memengaruhi kecerdasan (anak)," jelasnya.

Tak hanya itu, penelitian juga mengungkap bahwa anak yang memiliki kedekatan emosional dengan sang Bunda memiliki hippocampus yang lebih besar. Hippocampus sendiri berkaitan dengan daya ingat, kemampuan belajar, hingga respon terhadap stres.

"Berdasarkan penelitian, anak yang memiliki kedekatan emosional dengan ibunya memiliki hippocampus yang lebih besar 10 persen dibandingkan dengan yang tidak. Hippocampus berkaitan dengan daya ingat, kemampuan belajar, dan respons terhadap stres," imbuh dokter yang berpraktik di RS Kenak Medika Gianyar Bali ini.

Ada beberapa kegiatan yang bisa meningkatkan kecerdasan anak dan bisa dilakukan sejak usia dini, Bunda. Apa saja deretannya? Simak selengkapnya pada laman berikutnya, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Jangan lupa lihat lagi video karakteristik yang dimiliki wanita cerdas dan bermental kuat berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




AJAK ANAK BEREKSPLORASI

Little Asian daughter girl whispering I love you mommy to happy smiling mother in living room

Ilustrasi Wanita Cerdas Lahirkan Anak Cerdas/Foto: Getty Images/iStockphoto/interstid

Kegiatan untuk meningkatkan kecerdasan anak

Melansir dari berbagai sumber, ada beberapa kegiatan yang bisa meningkatkan kecerdasan anak. Kalau penasaran, berikut ini deretannya:

1. Membaca buku bersama

Buku adalah alat yang sangat baik untuk merangsang imajinasi dan kemampuan berpikir Si Kecil. Buatlah jadwal rutin untuk membaca buku bersama anak setiap hari.

Pilih buku berwarna cerah dengan berbagai tekstur dan gambar sederhana untuk menarik minatnya. Awalnya, anak mungkin lebih menyukai buku yang sama, tetapi ia perlahan akan belajar mengeksplorasi lebih banyak pilihan.

Semakin Bunda membiasakan anak dengan gambar, warna atau tekstur tertentu, maka semakin besar peluang anak jadi gemar membaca nantinya. Demikian dikutip dari Parenting First Cry.

Banner Anak Tidak Kuat Mental

2. Ajak anak bereksplorasi

Jangan ragu mengajak anak eksplorasi ke lingkungan baru. Ceritakan apa yang Bunda lihat dan perkenalkan setiap hal yang mungkin baru ditemui oleh Si Kecil.

Selain itu, Bunda juga bisa mengajaknya bepergian ke tempat yang biasa dikunjungi, seperti supermarket. Kegiatan ini merangsang kecerdasan anak secara visual.

3. Kenalkan kebiasaan baik

Biasakan anak untuk merapikan mainan atau peralatannya sendiri setelah selesai digunakan. Awali dengan bertanya pada anak di mana barang-barang tertentu disimpan.

Misalnya, 'Di mana mainan perlu disimpan?' atau 'Di mana sepatu kamu biasanya disimpan?'. Demikian dikutip dari Parents.

Menurut Bridge A. Barnes dan Stephen M. York, penulis Common Sense Parenting of Toddlers and Preschoolers, 'tugas' dan kebiasaan ini akan mengajari anak tentang tanggung jawab, membantu orang lain, dan menjadi bagian dari keluarga.

Selama mempraktikkannya di rumah ya, Bunda.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda