HaiBunda

PARENTING

Rencana Kemendikbudristek Hapus Calistung di Tes Masuk SD/MI Disambut Positif

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Senin, 03 Apr 2023 12:31 WIB
Ilustrasi Calistung/Foto: Getty Images/iStockphoto/XiXinXing
Jakarta -

Membaca, menulis, dan menghitung (calistung), merupakan salah satu tes yang biasanya dilakukan untuk masuk ke tingkat SD/MI. Namun, belum lama ini ramai diumumkan kalau tes calistung akan dihapuskan, Bunda.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kebijakan Kemendikbud itupun didukung praktisi dan pegiat pendidikan.

Sebelumnya Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makariem, mengungkapkan bahwa masih banyak satuan pendidikan yang salah dalam mengajari siswanya calistung.


"Bukan berarti calistung itu bukan suatu topik tidak penting untuk diajarkan di PAUD. Saya tidak mau ada salah pengertian di sini, poinnya adalah adanya miskonsepsi bahwa hanya calistung yang terpenting dan cara ngajarin calistungnya juga salah," jelas Nadiem dalam siaran YouTube Kemendikbud RI.

Penghapusan calistung didukung banyak pihak

Pengumuman dihapuskannya calistung dalam tes masuk SD/MI ini pun mendapat dukungan dari banyak pihak. Salah satunya adalah Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI). FSGI mendukung kebijakan Kemendikbudristek karena adanya 3 pertimbangan.

Yang pertama, tes calistung di jenjang SD telah melampaui batas yang seharusnya diajarkan pada anak usia 4 sampai 6 tahun, Bunda.

Siswa PAUD dan TK bisa saja menguasai calistung, namun tidak menjadikan mereka gemar atau cinta membaca. Hal tersebut dapat berdampak pada mental anak, sehingga anak akan merasa terbebani.

Selanjutnya yang kedua adalah calistung yang dijadikan syarat masuk SD bertentangan dengan PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan dan Permendikbudristek Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru.

Ketiga, seleksi masuk SD hanya didasarkan pada usia anak yang sudah berusia 7 tahun. Dengan begitu, calistung bukanlah syarat masuk SD melainkan usia yang seharusnya dijadikan acuan.

Tak hanya itu, FSGI juga menyebut perlu adanya evaluasi pada hal lain seperti buku teks SD kelas 1. Buku-buku SD kelas 1 saat ini masih bertentangan dengan penghapusan calistung dalam tes masuk SD. Isi dari buku-buku ini masih didominasi tulisan dan bacaan yang panjang.

Selain FSGI, penghapusan calistung juga didukung oleh Yayasan Guru Belajar, Bunda. TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Jangan lupa lihat juga video ciri anak cerdas berikut ini:

(mua/mua)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Ciri-ciri Anak Cerdas dan Memiliki IQ Tinggi, Bisa Dikenali Sejak Dini Bun

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

9 Kebiasaan Makan Penyebab Kerusakan Ginjal

Mom's Life Amira Salsabila

4 Shio Kurang Beruntung di Tahun Kuda 2026, Beserta Solusi Mengatasinya

Mom's Life Amira Salsabila

Momen Hagia Anak Jessica Iskandar Pertama Kali Main Salju, Bikin Gemas!

Parenting Nadhifa Fitrina

Vaksin Kanker Serviks: Jenis, Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Kehamilan Melly Febrida

Kaleidoskop 2025: 7 Perceraian Artis dan Figur Publik yang Menyita Perhatian

Mom's Life Angella Delvie Mayninentha & Muhammad Prima Fadhilah

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Istilah Dunia Kerja ala Gen Z dan Milenial: Career Minimalism hingga Polyworking

9 Kebiasaan Makan Penyebab Kerusakan Ginjal

ADOR Berhentikan Kontrak Danielle NewJeans, Minji Masih Tahap Negosiasi

Vaksin Kanker Serviks: Jenis, Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Momen Hagia Anak Jessica Iskandar Pertama Kali Main Salju, Bikin Gemas!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK