HaiBunda

PARENTING

Cara Membaca Grafik Tumbuh Kembang Anak dari Kemenkes, Bunda Perlu Tahu

Kinan   |   HaiBunda

Senin, 24 Apr 2023 04:00 WIB
Cara Membaca Grafik Tumbuh Kembang Anak dari Kemenkes/ Foto: Getty Images/iStockphoto/interstid

Untuk dapat memantau kesehatan anak, Bunda perlu tahu bagaimana cara membaca grafik tumbuh kembang anak. Mulai dari panjang badan/tinggi badan, berat badan, hingga lingkar kepala. 

Menurut dr Aman B. Pulungan, Sp.A, dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UI, untuk mengetahui bagaimana seorang anak bertumbuh dibandingkan dengan anak sebayanya, diperlukan kurva pertumbuhan sebagai alat pembanding. 

Kurva pertumbuhan atau grafik tumbuh kembang itu sendiri telah digunakan dalam pemantauan perkembangan anak sejak lama. 


Pemantauan pertumbuhan anak pun dilakukan dengan melakukan plot hasil pengukuran ke grafik pertumbuhan, selanjutnya dibandingkan dengan pengukuran sebelumnya. 

"Maka dari itu, pemantauan secara berkala penting dilakukan. Kebiasaan ini diyakini dapat membantu mengenali gangguan pertumbuhan sejak dini jika memang ada," ungkap Aman, dikutip dari laman Jurnal BP-IDAI Sari Pediatri.

Cara membaca grafik tumbuh kembang anak

Pada grafik tumbuh kembang anak, biasanya akan ditemukan dua kelompok usia: usia 0-2 tahun dan usia 2-5 tahun. 

Selain itu, pada grafik juga akan dibedakan antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Perbedaan ini biasanya berkaitan dengan faktor genetik. 

Untuk anak usia di bawah 2 tahun, pengukuran panjang badan dilakukan dengan posisi tidur. Sementara itu, anak usia 2 tahun panjang badannya diukur dengan posisi berdiri.

Nantinya jika anak sudah berusia 5 tahun, maka pemantauan tumbuh kembangnya sudah menggunakan kurva standar pertumbuhan WHO dengan Indeks Massa Tubuh (IMT).

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), grafik tumbuh kembang anak dipantau menggunakan standar penilaian baku Z-Score.  

Standar pengukuran Z-Score didapat dari hasil membandingkan antara rata-rata berat badan menurut umur dan tinggi badan anak sesuai jenis kelamin dan kelompok usianya.

Hasil perbandingan tersebut kemudian dijadikan acuan penilaian untuk mengetahui adanya kemungkinan masalah kekurangan gizi, risiko obesitas, atau stunting pada anak.

Apa saja faktor yang perlu dipantau pertumbuhannya pada anak? Ketahui di halaman selanjutnya, yuk!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga kebiasaan yang membuat anak susah tinggi dalam video di bawah ini:



(rap/rap)
PEMANTAUAN PANJANG ATAU TINGGI BADAN ANAK

PEMANTAUAN PANJANG ATAU TINGGI BADAN ANAK

Halaman Selanjutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Mikha Tambayong & Deva Mahenra, Pasutri Artis yang Lagi Hits di Dunia Akting

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Momen Lucu Arie Kriting Kebingungan saat Naka Tanya Pakai Bahasa Inggris, Begini Reaksi Indah Permatasari

Parenting Nadhifa Fitrina

5 Potret Ayah Artis Kompak Bareng Istri Urus Bayi Baru Lahir

Parenting Nadhifa Fitrina

10 Rekomendasi Cafe 24 Jam Malang Lengkap dengan Alamatnya

Mom's Life Aisyah Khoirunnisa

Potret Amara & Frans 'Lingua' Bersama 3 Anak Laki-lakinya yang Sudah Dewasa, Si Bungsu Baru Ultah Ke-17

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Potret Mikha Tambayong & Deva Mahenra, Pasutri Artis yang Lagi Hits di Dunia Akting

10 Rekomendasi Cafe 24 Jam Malang Lengkap dengan Alamatnya

Momen Lucu Arie Kriting Kebingungan saat Naka Tanya Pakai Bahasa Inggris, Begini Reaksi Indah Permatasari

5 Potret Ayah Artis Kompak Bareng Istri Urus Bayi Baru Lahir

5 Kondisi Kehamilan yang Dianggap Bersifat Genetik, Salah Satunya Morning Sickness

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK