Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Perlukah Anak Cerdas Masuk Kelas Akselerasi? Pertimbangan untuk Ortu & Cara Masuknya

Kinan   |   HaiBunda

Selasa, 09 May 2023 20:50 WIB

Perlukah Anak Cerdas Masuk Kelas Akselerasi? Pertimbangan untuk Orang Tua & Cara Masuknya
Ilustrasi Perlukah Anak Cerdas Masuk Kelas Akselerasi? Pertimbangan untuk Orang Tua & Cara Masuknya. Foto: Getty Images/pinstock
Jakarta -

Anak yang cerdas seringkali membuat orang tua berpikir untuk langsung memasukkannya ke kelas akselerasi. Namun, ada beberapa pertimbangan yang perlu Bunda pelajari, lho.

Dikutip dari buku Manajemen Layanan Khusus di Sekolah oleh Wildan Zulkarnain, akselerasi berasal dari kata bahasa Inggris acceleration yang berarti percepatan.

Akselerasi didefinisikan sebagai salah satu bentuk pelayanan pendidikan yang diberikan bagi peserta didik dengan kecerdasan dan kemampuan luar biasa, terutama untuk menyelesaikan pendidikan lebih awal dari waktu yang ditentukan.

Nah, peserta didik akselerasi adalah mereka yang memenuhi syarat percepatan belajar. Syarat tersebut salah satunya memiliki IQ di atas rata-rata, sehingga dapat menyelesaikan masa studi lebih cepat.

Lalu, perlukah anak masuk kelas akselerasi?

Menurut UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, peserta didik yang memiliki kemampuan dan kecerdasan istimewa dikenal dengan istilah peserta didik berbakat. Mereka memiliki kemampuan dan kecerdasan yang melebihi peserta didik yang sebaya dengannya.

Kecerdasan berhubungan dengan intelektual, sementara istilah kemampuan berhubungan dengan aspek non-intelektual. Bakat-bakat tersebut meliputi:

  • Kemampuan intelektual umum
  • Berpikir kreatif produktif
  • Bidang seni
  • Psikomotor atau kinestetik
  • Psikososial, seperti bakat kepemimpinan

Untuk membantu Bunda mempertimbangkan perlukah anak masuk kelas akselerasi, berikut beberapa aspek yang perlu diperhatikan:

  1. Memiliki karakteristik luar biasa, termasuk rasa ingin tahu kuat, minat yang luas, dapat berkonsentrasi dalam waktu panjang, daya abstraksi tinggi, dan lain-lain.
  2. Menjalani penilaian psikologis, termasuk fungsi intelektual dan penyesuaian sosial-emosional oleh tim psikolog.
  3. Memiliki kemampuan akademik di atas rata-rata.

Selain melalui pengamatan terhadap karakteristik anak, aspek ini juga perlu dilakukan pemeriksaan oleh tim psikolog atau tim tenaga kependidikan. Beberapa sekolah dengan program kelas akselerasi biasanya memiliki tim khusus untuk menyaring peserta didik.

Pertimbangan memilih kelas akselerasi

Ada baiknya Bunda mempertimbangkan beberapa hal sebelum memutuskan perlu atau tidaknya anak masuk kelas akselerasi. Berikut beberapa ulasannya seperti dilansir berbagai sumber:

1. Anak tidak merasa terpaksa

Selain dari faktor kemampuan dan kecerdasan, hal lain yang perlu dipertimbangkan yakni psikis dari anak itu sendiri.

Proses belajar kelas akselerasi memiliki kurikulum yang berbeda dari kurikulum kelas reguler, di mana program akselerasi lebih padat karena waktu tempuh belajarnya lebih singkat.

Jika sejak awal anak merasa tidak nyaman dan terpaksa, dikhawatirkan ini akan mengganggu kelancaran proses belajarnya kelak.

2. Perhatikan kesiapan sekolah

Kesiapan dari pihak sekolah, terutama kurikulum dan guru, juga tak kalah pentingnya. Bunda perlu melakukan survei terlebih dahulu untuk menilai apakah kelas akselerasi yang tersedia di sekolah pilihan sudah benar-benar siap.

3. Ikut kelas percobaan terlebih dahulu jika ada

Beberapa sekolah juga menyediakan program percobaan, ini berarti anak dapat mengikuti kelas akselerasi selama sekitar enam minggu. Apabila anak merasa kurang mampu mengikuti pelajaran, maka ia bisa memilih untuk kembali ke kelas reguler.

7 Kebiasaan Belajar Siswa Berprestasi yang Bisa Ditiru Anak di RumahIlustrasi anak cerdas/Foto: Getty Images/iStockphoto/Chinnapong

Cara masuk kelas akselerasi

Seperti disebutkan sebelumnya, ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi sebagai cara masuk kelas akselerasi, misalnya:

  • Memiliki IQ di atas rata-rata, setidaknya minimal 130
  • Memiliki kreativitas dan motivasi tinggi untuk belajar
  • Memiliki prestasi di bidang-bidang pendukung lainnya
  • Mampu mengikuti program kurikulum akselerasi

Ada baiknya Bunda berkonsultasi terlebih dahulu sebelum menentukan apakah Si Kecil perlu masuk kelas akselerasi atau tidak. Misalnya dengan psikolog pendidikan atau bahkan dengan tenaga pengajar di sekolah tujuan.

Dengan begitu, kegiatan belajar anak di kelas akselerasi nantinya diharapkan bisa berjalan lancar dan tidak ada hambatan apapun. Terutama karena anak merasa tertekan atau terpaksa mengikuti program ini.

Semua pertimbangan tentang perlukah anak cerdas masuk kelas akselerasi kembali pada kemampuan dan kondisinya masing-masing. Yuk coba bicarakan kembali dengan Ayah dan juga Si kecil sebelum memutuskan, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda