Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Anak Dipukul Temannya? Begini Sikap Orang Tua yang Tepat, Jangan Balas Pukul

Kinan   |   HaiBunda

Rabu, 03 May 2023 13:42 WIB

Anak Dipukul Temannya? Begini Sikap Orang Tua yang Tepat, Jangan Balas Pukul
Ilustrasi Anak Dipukul Temannya? Begini Sikap Orang Tua yang Tepat, Jangan Balas Pukul. Foto: Getty Images/iStockphoto/Galina Zhigalova
Jakarta -

Saat melihat anak dipukul temannya, Bunda sebagai orang tua pasti emosi, ya. Hati-hati, reaksi yang ditunjukkan bisa menentukan perilaku anak ketika kondisi yang sama terjadi kembali, lho.

Lalu apa tindakan awal yang bisa dilakukan orang tua jika anak dipukul temannya? Dilansir laman Parents, menurut psikolog klinis Emily Edlynn, PhD, langkah awal yang perlu dilakukan adalah mengamati respons dari orang tua dari anak yang memukul.

Jika ia tampak diam saja dan tidak memberi respons apa pun, Bunda bisa mengambil sikap lebih dahulu.

Hal yang terpenting, tetap tenang dan hindari terbawa emosi untuk marah-marah. Hindari langsung membalas pukul anak tersebut atau menyuruh Si Kecil untuk melakukannya.

Tindakan ini justru dapat memicu pertengkaran lebih lanjut, juga mengajarkan anak bahwa kekerasan adalah jalan keluar yang perlu dilakukan dalam segala hal.

Sikap tepat orang tua saat anak dipukul teman

Lalu apa saja sih sikap tepat yang dapat dilakukan orang tua ketika melihat anak dipukul temannya? Yuk simak ulasan berikut ini seperti dilansir berbagai sumber:

1. Tetap tenang

Jangan terpancing emosi untuk marah-marah atau balas pukul anak tersebut, ya. Upayakan untuk tetap tenang dan jaga kestabilan emosi Bunda.

Apabila orang tua dari anak yang memukul Si Kecil tidak merespons, segera ambil tindakan langsung.

"Datangi dan tanyakan apakah anak baik-baik saja. Dengan tenang katakan kepada teman anak bahwa sepertinya dia menyakiti Si Kecil dan membuatnya sedih. Lakukan tanpa emosi. Ini bisa memberi isyarat kepada orang tuanya untuk mengambil sikap," ujar Edlynn, seperti dikutip dari Parents.

Respons tenang dari Bunda dapat membuat anak tersebut menyadari kesalahannya tanpa dihakimi, sekaligus meyakinkan Si Kecil bahwa semuanya aman terkendali.

2. Latih anak bersikap tegas

Jika anak pernah dipukul, maka latih ia untuk membela dirinya di kemudian hari. Pastikan anak punya bekal karakter yang berani dan tegas, terutama jika anak teman melakukan hal buruk termasuk memukul.

Tak perlu mengajarkannya balas pukul, latih anak untuk berani mempertahankan diri sendiri dengan berkata lantang. Misalnya, "Jangan pukul aku, itu sakit dan aku tidak suka!".

Apabila memungkinkan, Bunda dapat memperkenalkan anak pada klub bela diri seperti karate atau taekwondo. Untuk hal ini, sesuaikan juga dengan usia anak, ya.

3. Perhatikan kondisi sekitar

Dalam kondisi tertentu, Bunda juga bisa melatih anak untuk memperhatikan kondisi sekitar tempat ia bermain. Jika situasinya serius, lebih baik tinggalkan area tersebut dan cari orang dewasa untuk melapor atau meminta pertolongan.

Yang pasti, sampaikan juga pada anak untuk selalu berkata jujur dan tidak melebih-lebihkan cerita saat melapor.

13 Dampak Psikologis Anak yang Jauh dari Orang TuaIlustrasi Bunda dan anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio

4. Ajarkan anak tentang memaafkan

Memberikan contoh dan perhatian merupakan kunci penting supaya orang tua bisa tetap tenang dalam situasi penuh tekanan. Pada akhirnya, tingkat ketenangan ini membantu Bunda bisa bereaksi lebih baik.

Sampaikan pada anak untuk bisa memaafkan dan memilih untuk bermain di tempat lain jika memang ada. Hindari justru menyuruhnya balas kasar atau memukul. Ini malah akan membuat anak berkarakter agresif dan mudah marah.

Dikutip dari Very Well Family, jika perlu katakan pada orang tua dari anak yang memukul untuk saling memahami. Pemilihan kata yang tepat dan tetap tenang menjadi kunci pentingnya agar tidak ada pihak yang jadi tersinggung.

5. Ajak anak untuk menenangkan diri

Bukan cuma Bunda, dari perspektifnya anak pun rentan marah dan bahkan ingin langsung balas pukul. Kalau begini, jangan lupa kenalkan anak dengan emosi positif dan ajak ia untuk belajar menenangkan diri.

Balas memukul teman tidak akan menyelesaikan masalah, tapi justru bisa membuat semuanya semakin parah. Namun sebelum itu, berikan kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaannya tanpa menyakiti diri sendiri maupun teman lain.

Jika kondisinya sudah mereda, berikan pengertian bahwa ledakan emosi sangat wajar terjadi. Ajak anak untuk latihan tarik napas dalam untuk membantu mengendalikan emosi tersebut. Ingatkan bahwa tegas berbeda dengan marah-marah ya, Bunda.

Demikian ulasan tentang respons tepat orang tua saat melihat anak dipukul temannya. Jangan lupa, Bunda juga perlu tetap tenang dan jangan mudah terpancing emosi lho, ya. Semoga ulasan ini bermanfaat.

Mitu Tisu Basah untuk Keluarga

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan untuk anak. Langsung aja yuk, Bun klik di sini.

(fir/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda