parenting

10 Melatih Mental Anak agar Berani dan Mandiri di Usia Dini

Kinan   |   HaiBunda

Senin, 05 Jun 2023 20:15 WIB

Jakarta -

Berani dan mandiri merupakan salah satu bekal yang dibutuhkan anak untuk dapat tumbuh dengan mental kuat. Nah, bagaimana cara melatihnya sejak dini?

Dikutip dari Parents, anak-anak yang kuat secara mental biasanya akan lebih tangguh dan percaya diri untuk menggapai seluruh potensi yang dimiliki. Sebagai orang tua, ada beberapa hal yang dapat Bunda lakukan untuk membantu menanamkan kekuatan mental pada Si Kecil.

Salah satu cara terbaik untuk melatih mental anak yakni dengan mencerminkan sikap-sikap ini dalam kehidupan Bunda sendiri. Sebab pada dasarnya, anak belajar bagaimana merespons dalam situasi yang berbeda dengan memperhatikan orang tua. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ini menjadi penting untuk dipersiapkan sebab anak yang bermental kuat sering kali lebih mampu memecahkan masalah, bangkit kembali dari kegagalan, dan mengatasi kesulitan. 

Tips melatih mental anak di usia dini

Lalu apa saja cara yang dapat dilakukan untuk melatih mental anak agar tumbuh lebih berani dan mandiri? Berikut ulasannya seperti dilansir berbagai sumber:

1. Menjadi role model yang baik

Menunjukkan secara langsung melalui sikap sehari-hari merupakan salah satu cara melatih mental anak. Jika perlu, bicarakan tentang pentingnya bersikap berani dan mengambil langkah untuk tumbuh lebih kuat. 

2. Bantu anak mengatasi rasa takutnya

Jika anak selalu menghindari sesuatu yang menakutkan baginya, mereka tidak akan pernah mendapatkan kepercayaan diri yang dibutuhkan untuk mengatasi perasaan tidak nyaman tersebut. 

Termasuk jika anak misalnya takut gelap atau takut bertemu dengan orang baru, bantu mereka dalam menghadapi ketakutan tersebut selangkah demi selangkah.

Bunda dapat memberi dukungan, memuji upaya mereka saat mulai berani, dan sampaikan rasa bangga saat anak mau menangani langkah keluar dari zona nyaman mereka.

3. Ajarkan pentingnya melatih emosi

Jangan langsung menenangkan anak ketika mereka marah atau menghibur mereka setiap kali sedih. Alih-alih cobalah untuk mengajari anak cara mengatasi emosinya sendiri saat sedang merasa tidak nyaman.

Dengan begitu, anak tidak bergantung pada Bunda atau orang lain untuk mengatur suasana hati mereka sendiri. Perlu dipahami bahwa anak yang memahami perasaan mereka sendiri dan lebih tahu bagaimana cara menghadapinya.

4. Biarkan anak melakukan kesalahan

Tanamkan pada anak bahwa kesalahan adalah bagian dari proses pembelajaran, sehingga mereka tidak perlu merasa malu saat melakukannya. Tetap berikan konsekuensi jika perlu dan bicarakan tentang cara menghindari pengulangan kesalahan yang sama di lain waktu.

5. Sering ajak bicara dari hati ke hati

Sulit bagi anak untuk merasa kuat secara mental saat mereka tidak bisa membuka perasaannya sendiri. Untuk itu, sebisa mungkin sering-sering ajak mereka bicara berdua. 

Misalnya saat anak merasa enggan untuk melakukan hobi baru seperti bersepeda, daripada memarahi atau memaksa, Bunda dapat coba mengajaknya mengobrol. Dikutip dari Very Well Family, terkadang yang anak butuhkan adalah sebuah masukan dari orang terdekat.

"Dengarkan tanpa menghakimi atau berusaha mengubah pikiran anak sesegera mungkin. Dengan memvalidasi perasaannya, orang tua sudah membantu anak mengembangkan kesadaran emosional anak. Ini menjadi cara melatih mentalnya jadi lebih mandiri, bertanggung jawab, dan penuh petualangan," ungkap Naomi Aldort, PhD, penulis buku Raising Our Children, Raising Ourselves.

13 Dampak Psikologis Anak yang Jauh dari Orang TuaIlustrasi Bunda dan anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio

6. Membangun karakter anak

Jangan lupa untuk membangun karakter anak yang nilai-nilai kehidupan sosial yang baik, misalnya tentang kejujuran dan kasih sayang. Anak yang memahami nilai moral lebih berpotensi membuat pilihan yang baik, bahkan ketika mungkin orang lain tidak setuju dengan tindakan tersebut.

7. Jadikan syukur sebagai prioritas

Bersyukur adalah salah satu cara tepat untuk membantu anak menjadi kuat secara mental. Kemampuan untuk bersyukur sejak dini juga dapat membantu anak tumbuh sebagai orang dewasa yang bahagia dan optimis.

8. Ajarkan tentang tanggung jawab

Melatih mental anak juga perlu ditanamkan tentang pentingnya memenuhi tanggung jawab. Misalnya, latih anak untuk merapikan sendiri mainannya setelah selesai digunakan. 

Ini akan membuat anak jadi terbiasa untuk menerima bahwa segala hal perlu konsekuensi dan tanggung jawab sekecil apapun. 

9. Biarkan anak belajar membuat keputusan sendiri

Sebagai orang tua, mungkin Bunda sudah terbiasa membuat keputusan untuk anak. Mulai dari warna pakaian, waktu bermain hingga menu makanan. Untuk melatih mental anak, cobalah untuk memberi anak kesempatan untuk belajar membuat keputusan sendiri. 

10. Berikan dukungan pada anak

Adanya dukungan dari orang tua akan membuat anak merasa usahanya dihargai. Jangan lupa berikan afirmasi positif apabila anak berhasil melakukan hal-hal yang benar. 

Perlu diketahui bahwa umpan balik positif sangat penting dalam membentuk kepribadian anak, lho. Termasuk untuk melatih mentalnya agar tumbuh menjadi sosok yang berani dan mandiri.

Demikian ulasan tentang tips melatih mental anak. Jangan lupa libatkan juga Ayah dan anggota keluarga lainnya ya, Bunda. Semoga bermanfaat.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan untuk anak. Langsung aja yuk, Bun klik di sini.

(fir/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT