parenting

Cerita Bunda Miliki Anak Disabiltas Intelektual, Awalnya Speech Delay & Sering Ngamuk

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Jumat, 09 Jun 2023 20:21 WIB

Jakarta -

Belum lama ini seorang Bunda membagikan kisahnya di media sosial TikTok tentang sang anak yang alami disabilitas intelektual. Ia pun mengungkapkan gejala awal yang terlihat pada sang anak.

Bunda dengan nama akun @qiqi_amelia_ mengungkapkan kisah sang anak laki-laki yang bernama Saddam yang alami disabilitas intelektual. Sebelumnya, HaiBunda sudah berhasil menghubungi Bunda Qiqi dan diperbolehkan untuk mengutip kisahnya.

Qiqi mengungkapkan bahwa gejala awal Saddam terlihat ketika usianya 2 tahun. Kala itu, Saddam terlambat bicara dan mengira Saddam mengalami speech delay.


Selain terlambat bicara, Saddam juga sulit mengendalikan emosinya, Bunda. Ia juga tidak bisa berkomunikasi dua arah dan sulit bersosialisasi.

"Gejala awal di umur 2 tahun belum bisa bicara yang kami semua pikir itu speech delay biasa. Gejala lain, Saddam tidak bisa mengendalikan emosi. Tidak bisa komunikasi dua arah, tidak mengerti perintah, dan kesulitan bersosialisasi," tulisnya dikutip akun tersebut pada Selasa (6/6/2023).

Gejala lainnya, Saddam tidak bisa duduk diam dalam waktu yang lama. Ia mudah frustrasi dan tidak menjawab ketika namanya dipanggil.

Saddam juga kerap di-bully oleh teman-teman sebayanya, Bunda. Qiqi pun selalu mengawasi sang anak ketika bermain.

Sebelumnya, pro dan kontra sempat terjadi di keluarga Qiqi dan menentang untuk menindaklanjuti kondisi ini. Namun, sebagai seorang Bunda, Qiqi pun berusaha mencari tempat terapi untuk Saddam.

"Pro kontra terjadi di keluarga kami yang di mana ada yang setuju untuk tindak lanjut Saddam dan ada juga yang menentang. Tapi percayalah kata hati seorang ibu tidak bisa dibohongi," ungkapnya.

Pencarian tempat terapi untuk Saddam

Sejak usia 2 tahun, Qiqi mencari tempat terapi dan penanganan yang cocok untuk Saddam. Akhirnya, di tahun 2019 atau ketika Saddam berusia 4 tahun, Qiqi menemukan tempat terapi dan psikolog yang tepat di Yogyakarta.

"Sejak umur 2 tahun sampai 4 tahun saya mencari tempat penanganan yang cocok untuk Saddam dan pencarian saya ketemu di umur 4 tahun," papar Qiqi.

Ketika menjalani terapi, Saddam selalu tantrum. Ia kerap membanting badan, membenturkan kepala, dan berguling-guling. Meski begitu, Qiqi tetap harus tegar dan tegas demi kebaikan sang putra.

"Sewaktu diterapi Saddam banting badan, membenturkan kepala, guling-guling, tapi harus tetap tegar dan tegas mom demi kebaikan Saddam," ungkapnya.

Lantas, apa yang menyebabkan kondisi disabilitas intelektual? Simak penjelasannya pada laman berikutnya ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video serba-serbi fatherless daughter syndrome berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT