
parenting
Penyebab Batuk Pilek & Cara Atasinya, Mengapa Anak Kecil Lebih Rentan Terserang?
HaiBunda
Selasa, 19 Apr 2022 15:36 WIB


Batuk pilek menjadi masalah kesehatan yang rentan dialami anak-anak. Kondisi ini kerap disebut penyakit musiman karena banyak menyerang anak di musim hujan. Apakah anak Bunda juga mengalaminya?
Betul, Bunda, anak-anak memang lebih rentan terkena batuk pilek. Itu karena sistem pertahan tubuh mereka belum berkembang dan matang seperti orang dewasa.
Saat kuman masuk ke tubuh, sistem pertahan tubuh anak belum bisa untuk membunuh atau menghentikan perkembangan kuman. Nah, kalau diibaratkan sekolah, sistem pertahanan tubuh orang dewasa sudah berada di jenjang kuliah. Sedangkan anak-anak masih dalam tahap belajar atau preschool.
Penyebab batuk pilek pada anak
Batuk pilek paling sering disebabkan infeksi saluran pernapasan atas karena mikroorganisme, dan juga virus. Sejauh ini, kedua penyebab batuk inilah yang paling banyak ditemukan pada pasien anak saat berobat ke dokter.
Infeksi saluran pernapasan bawah juga dapat menjadi penyebab batuk pilek. Tapi, kasus yang ditemukan tidak sebanyak infeksi saluran pernapasan atas, Bunda.
Selain infeksi, batuk pilek juga dapat disebabkan polusi atau paparan asap rokok. Batuk pilek dapat kambuh pada beberapa anak saat memasuki musim hujan.
Beberapa negara memakai patokan khusus dalam menilai batuk pilek pada anak. Anak dikatakan baik-baik saja bila dalam setahun tidak lebih dari 8-12 kali mengalami batuk pilek.
![]() |
Tapi, penilaian tersebut tak bisa disamakan pada anak dengan penyakit asma. Anak dengan asma memiliki faktor alergi yang bisa membuatnya berulang kali mengalami batuk.
Penyakit asma awalnya dicetuskan dari infeksi atau penyebab lainnya, seperti asap rokok atau makanan. Batuk pilek karena kondisi ini bisa berlangsung lama, jika tidak ditangani dengan tepat.
Batuk pilek pertanda penyakit serius
Batuk pilek pada anak dapat menjadi pertanda penyakit serius lho, Bunda. Misalnya, infeksi saluran napas sebagai manifestasi batuk pilek.
Terkadang masalah kesehatan ini bukan hanya menyerang saluran pernapasan atas, tapi juga saluran pernapasan bawah. Kondisi ini sering disebut pneumonia atau infeksi paru-paru.
Pneumonia adalah salah satu penyakit berbahaya yang dapat mematikan. Penyakit ini termasuk lima terbesar penyebab kematian pada anak di bawah 5 tahun.
Saat anak terkena pneumonia, infeksi dapat berkembang. Bukan lagi menyerang saluran pernapasan bawah, tapi juga dapat meluas hingga ke otak, menyebabkan infeksi otak (encephalitis) dan meningitis. Pada kondisi parah dapat menyebabkan infeksi berat, yakni sepsis.
Penyakit dengan gejala batuk pilek
Berikut beberapa penyakit yang disebabkan batuk pilek pada anak:
1. Bronkiolitis
Pada kondisi ini, infeksi sudah mengenai saluran pernapasan bawah. Bronkiolitis umumnya terjadi pada bayi yang masih kecil.
Selain batuk pilek, gejalanya dapat berupa sesak napas atau kesulitan bernapas. Sebagian besar anak dengan bronkiolitis memerlukan perawatan di rumah sakit, Bunda.
2. Croup
Croup merupakan infeksi saluran pernapasan atas. Gejalanya dapat diawali dari batuk pilek hingga suara serak. Croup umumnya dapat sembuh dengan sendirinya, tapi tetap perlu penanganan medis pada kasus anak-anak.
Lalu bagaimana cara mencegah batuk pilek pada anak? Simak di halaman selanjutnya!
Berikut obat alami untuk anak yang sedang batuk pilek, klik video di bawah ya:
5 CARA MENCEGAH BATUK PILEK PADA ANAK, SALAH SATUNYA PERBAIKI GIZI
Anak batuk pilek/ Foto: iStockphoto
Tips mencegah batuk pilek pada anak
Berikut 5 pencegahan batuk pilek pada anak yang perlu Bunda tahu:
1. Vaksinasi
Suatu penyakit dapat timbul karena ada faktor kuman. Jika kumannya kuat, maka mudah menginfeksi tubuh anak.
Untuk mencegahnya, anak memerlukan vaksinasi agar tidak terkena batuk pilek atau penyakit berbahaya, Bunda. Tujuan vaksinasi adalah mencegah penyakit berat, kecacatan hingga kematian.
2. Memperbaiki status gizi anak anak
Asupan gizi yang baik tentu dapat meningkatkan antibodi pada tubuh anak, dibandingkan anak yang gizinya kurang. Status gizi berkaitan dengan asupan makan hingga berat badan anak sesuai usia.
Anak yang obesitas atau berat badan kurang akan memiliki daya tahan tubuh yang kurang baik. Untuk mencegah batuk pilek, langkah pentingnya adalah menjaga kondisi gizi anak tetap baik supaya pertahanan tubuhnya juga baik.
3. Memperbaiki faktor lingkungan
Upaya mencegah batuk pilek pada anak adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan, termasuk memastikan sumber air minum bersih. Pada anak yang sudah sekolah, penyiapan bekal makan dan minum harus bersih. Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan pakai sabun sebelum menyiapkan makanan untuk anak ya, Bunda.
4. Menggunakan masker
Penggunaan masker sangat penting di masa pandemi ini. Selain untuk mencegah terpapar virus COVID-19, anak juga dapat terhindar dari batuk pilek. Si Kecil dapat menggunakan masker di tempat ramai guna menghindari paparan kuman penyebab batuk pilek.
5. Mengubah kebiasaan
Peran orang tua sangat penting dalam mencegah anak terkena batuk pilek. Bunda perlu mengubah kebiasaan mencium anak saat kondisi badan sedang kurang sehat.
Bila Si Kakak sedang sakit, hindari kontak langsung dengan Si Adik yang sehat, seperti mencium pipinya. Aturan ini perlu dijalankan semua anggota keluarga guna mencegah batuk pilek pada anak.
Tanda bahaya batuk pilek
Batuk pilek dapat menjadi pencetus penyakit berbahaya. Untuk itu, Bunda perlu waspada ya. Berikut 5 tanda bahaya batuk pilek pada anak yang perlu penanganan medis:
- Batuk pilek dengan dahak terlalu banyak hingga anak menjadi rewel
- Batuk pilek disertai kesulitan makan dan tidur.
- Batuk pilek disertai sesak napas.
- Batuk pilek disertai demam selama 3 hari.
- Batuk pilek disertai demam kejang, muntah, BAB cair yang banyak.
Pertolongan pertama anak batuk pilek
Tindakan pertolongan pertama tergantung pada gejala yang dialami anak saat terkena batuk pilek, Bunda. Bila anak terlihat tidak rewel, mau makan, dan aktif bermain, Bunda cukup memberikan Si Kecil cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi dan mengencerkan dahaknya.
Penggunaan obat-obatan dapat diberikan sesuai gejala, misalnya anak demam diberikan parasetamol. Lebih baik berikan parasetamol dibandingkan obat ibuprofen untuk menurunkan demam ya. Efek samping parasetamol pada anak lebih ringan dibandingkan ibuprofen.
Dosis parasetamol yang diberikan perlu menyesuaikan berat badan anak. Dosisnya adalah 10-20 miligram per kilogram berat badan anak (mg/kg BB)
Sedangkan untuk mengatasi batuk pilek bayi atau anak di bawah 1 tahun, simak di halaman selanjutnya!
MENGATASI BATUK PILEK PADA BAYI
Anak batuk pilek/ Foto: iStockphoto
Mengatasi batuk pilek pada anak di bawah 1 tahun
Prinsipnya sama pada semua anak. Saat anak batuk pilek, Bunda perlu mencukupi asupan cairannya.
Pada anak di bawah 1 tahun, Bunda bisa memenuhi asupan cairan dari MPASI, ASI, dan air putih.
Bila ada gejala hidung tersumbat, Bunda dapat memberikan anak kelembaban dengan memeluknya agar terasa nyaman. Anak di bawah 1 tahun yang memiliki gejala ringan batuk pilek juga dapat diberikan parasetamol
Pemberian obat batuk pilek yang dijual bebas sebenarnya tidak dianjurkan untuk diberikan ke anak di bawah 1 tahun. Bila Bunda ingin memberikannya, sebaiknya konsultasi dulu ke dokter ya.
Manfaat nebulisasi untuk mengatasi batuk pilek pada anak
Nebulisasi adalah proses memberikan obat dalam bentuk uap melalui alat bernama nebulizer atau inhaler. Belakangan, konsep nebulisasi banyak disalahartikan sebagai upaya mengatasi batuk pilek pada anak.
Sebenarnya, nebulisasi bukan untuk batuk pilek, melainkan untuk kondisi medis tertentu, seperti asma atau batuk pilek disertai sesak napas.
Pada kondisi tersebut, nebulisasi dilakukan untuk melebarkan kembali saluran napas yang tadinya mengecil, sehingga anak dapat bernapas dengan lega.
Sementara untuk mengeluarkan dahak, inhalasi memang dapat dilakukan. Tapi anak tidak diberikan obat, melainkan cairan NACL.
Namun, sebelum melakukan hal itu tetap sebaiknya konsultasi terlebih dahulu ke dokter ya untuk mengatasi batuk pilek anak.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Kolik Infantil pada Bayi Baru Lahir: Penyebab, Tanda & Cara Mengatasi di Rumah

Parenting
Autis Pada Anak: Kenali Ciri-ciri, Terapi yang Tepat hingga Tips Membesarkannya

Parenting
Penyebab Anak Sering Sakit Pasca Pandemi, Simak 7 Cara Menjaga Kesehatan Si Kecil

Parenting
Cacar Air pada Anak Jangan Dianggap Sepele! Simak Gejala & Cara Mengatasinya

Parenting
Penyebab, Tanda hingga Pencegahan Speech Delay pada Anak, Kapan Orang Tua Perlu Waspada?


5 Foto
Parenting
Bikin Gemas! Ini 5 Potret Terbaru Hamish Daud dan Sang Putri Zalina
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda