Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Tren Roleplay di Medsos Tak Hanya Bikin Kecanduan, Awas Bisa Gangguan Jiwa

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Senin, 19 Jun 2023 15:40 WIB

Sad teenager feeling bad alone holding head in hands, feeling depressed, regrets of mistake, having problems, adolescent girl with broken heart
Ilustrasi Tren Roleplay di TikTok Tak Hanya Bikin Kecanduan, Awas Bisa Gangguan Jiwa. Foto: Getty Images/iStockphoto/uzhursky
Jakarta -

Roleplay atau bermain peran menjadi topik pembicaraan di dunia maya, Bunda. Topik ini pun muncul setelah sebuah video terkait roleplay diunggah di TikTok.

Dalam cuplikan video yang beredar di TikTok, tampak seorang anak perempuan yang dimarahi ayahnya karena kedapatan melakukan roleplay. Setelah ditelusuri, si anak ternyata melakukan roleplay yang dianggap tak pantas untuk anak seusianya bersama orang yang tidak dikenal.

Hal ini pun menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat. Meski banyak yang maklum terhadap hal tersebut, tidak sedikit pula yang menganggap bermain roleplay di medsos dapat menimbulkan dampak negatif bagi perkembangan anak.

Fakta anak bermain roleplay di media sosial serta dampaknya:

Berikut fakta anak bermain roleplay di media sosial serta dampak berbahaya yang mengintai:

1. Berawal dari unggahan Sang Ayah

Tren roleplay ini menjadi viral berawal dari video yang diunggah salah seorang user di TikTok. Video berdurasi 11 detik itu memperlihatkan seorang anak perempuan yang terduduk menangis setelah kedapatan bermain roleplay oleh ayahnya.

Bocah yang masih SD itu ternyata sudah sangat sering melakukan roleplay di platform sosial tersebut. Ia memasang foto wanita remaja pada akunnya dan melakukan roleplay bersama user-user TikTok lain yang tidak dikenalnya. Akunnya tersebut bahkan sudah memiliki lebih dari 20 ribu pengikut.

2. Dampak ke psikologis

Fenomena ini mengundang perhatian psikiater dr Lahargo Kembaren, SpKJ. Ia mengungkapkan roleplay yang dilakukan di platform media sosial bisa memicu gangguan psikologis pada anak.

"Misalnya di melakukan permainan roleplay tadi, pembentukan jati dirinya itu menjadi rusak karena yang tadinya harusnya sesuai dengan norma nilai tapi menjadi kacau, dan menimbulkan kebingungan terhadap masalah psikologisnya," ujarnya.

Ia menambahkan roleplay di medsos bisa memicu kondisi psikotis dan delusi. Akibatnya, anak kesulitan membedakan antara realitas dan imajinasi, Bunda.

3. Penyebab anak roleplay di Medsos

Kemudian, dr Lahargo menyebutkan ada hal yang menjadi penyebab anak melakukan roleplay. Menurutnya, hal itu terjadi lantaran ia tidak mendapatkan perhatian yang dibutuhkan di kehidupan nyata.

"Dia sampai mengambil opsi memainkan roleplay di aplikasi (medsos) karena dia sebenarnya tidak mendapatkan apa yang dia butuhkan. Misalnya, anak ini butuh komunikasi, kehangatan, apresiasi, butuh reward atau penghargaan dalam hidupnya. Akhirnya dia mencarinya di tempat lain," jelasnya.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 

(AFN/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda