Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kapan Bayi Disebut Balita atau Toodler? Beda Usia Beda Penyebutan, Jangan Salah Bun!

Kinan   |   HaiBunda

Kamis, 20 Jul 2023 08:05 WIB

Kapan Bayi Disebut Balita atau Toodler?
Ilustrasi Kapan Bayi Disebut Balita atau Toodler?/Foto: Getty Images/kate_sept2004
Jakarta -

Sering kali orang tua masih bingung membedakan antara bayi atau balita. Hmm, kapan sih sebenarnya seorang anak mulai dapat disebut sebagai balita?

Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa di bulan pertama kehidupannya, anak disebut dengan 'bayi baru lahir'. Pada tahap usia ini, anak masih dalam tahap beradaptasi dengan dunia baru. 

Mereka mulai belajar menunjukkan respons terhadap rangsangan eksternal, termasuk dengan mengenali orang-orang di sekitarnya.

Banner Perawatan Bayi

Sampai usia 12 bulan, anak masih dalam tahapan 'bayi'. Di fase ini mereka mulai mengalami pertumbuhan fisik dan mental yang pesat. Berbagai keterampilan baru dipelajari oleh anak setiap harinya. Nah, lalu kapan bayi disebut balita atau toddler, ya? 

Tahap usia bayi disebut balita atau toddler

Dikutip dari Mom Junction, World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa anak dikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu, bayi usia 0-2 tahun, batita 2-3 tahun, serta anak prasekolah 4-5 tahun. Dengan demikian, bayi dianggap memasuki masa balita tepat setelah merayakan ulang tahun pertamanya.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), anak-anak usia 1 tahun satu hingga sebelum ulang tahunnya yang kelima dianggap sebagai balita. 

Sementara itu, ada pula yang berpendapat bahwa tidak ada batas usia atas yang resmi dari seorang balita. Namun, kebanyakan orang beranggapan akhir usia balita adalah saat anak siap untuk beralih ke prasekolah, sekitar usia 4 tahun.

Fase pembelajaran usia balita atau toddler

Pada fase yang pesat ini, terdapat beberapa peningkatan keterampilan motorik dan kognitif pada anak. 

Seperti dikutip dari Healthline, balita memasuki tahap berbagai perkembangan baru. Proses pembelajaran anak usia balita pun masih akan terus berlanjut. 

Salah satu indikator terbesar yang menandakan anak memasuki masa balita adalah rasa ingin tahunya yang tinggi dan keterampilan motorik kasarnya yang kian meningkat. 

Bunda mungkin akan melihat Si Kecil mulai gesit mencoba mengambil sesuatu, menaiki sofa, kursi ataupun tangga, melompat, jongkok, hingga membuka pintu karena ingin menjelajahi dunia di luar yang belum pernah dikenalnya.

Jika bayi biasanya lebih tenang saat dipakaikan baju, maka anak balita biasanya mulai tidak demikian. Meski kemampuan bahasanya belum berkembang dengan sempurna, beberapa anak balita sudah memiliki kemampuan untuk menolak sesuatu dengan kata 'tidak'.

Tumbuh kembang anak balita

Tahapan Perkembangan Kognitif pada Anak Usia 0-5 TahunIlustrasi tumbuh kembang balita/Foto: Getty Images/iStockphoto/M-image

Dikutip dari Very Well Family, saat bayi memasuki tahun kedua kehidupannya, mereka menjadi lebih aktif bergerak dan mandiri. Mereka senang menjelajahi semua yang dapat diraihnya. 

Sebagian besar anak-anak sudah mampu berjalan pada usia 18 bulan. Mereka juga mulai belajar berbicara, mengidentifikasi dan meniru orang-orang di sekitar, serta mengikuti instruksi sederhana.

Nanti seiring bertambahnya usia, anak juga belajar untuk mengekspresikan lebih banyak emosi, berbicara dalam frasa dan kalimat, dan dapat membantu diri mereka berpakaian.

Perkembangan selanjutnya, anak mulai menikmati dan mampu mengikuti permainan, lagu, serta tertarik mempelajari warna, bentuk, dan alfabet. Seperti spons kecil, balita sedang pesat menyerap semua informasi baru yang diterimanya, Bunda.

Jangan lupa seimbangkan kemampuan ini dengan kebutuhan dasar yang cukup, termasuk kebutuhan jam tidur. Anak usia balita biasanya masih membutuhkan banyak tidur. Misalnya untuk tidur siang, sebagian masih sering tidur siang satu atau dua kali.

Untuk malam harinya, rata-rata anak di tahap usia ini tidur 10 hingga 12 jam semalam.

Sekali lagi, sangat normal bagi balita untuk berkembang dengan kecepatan yang berbeda. Namun, jika Bunda ragu tentang tumbuh kembang anak, segera lakukan konsultasi dengan dokter ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda