Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kebahagiaan Wina Natalia saat Putranya yang ASD Memiliki Teman di Sekolah

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Rabu, 26 Jul 2023 19:32 WIB

Sigra, Anak Anji dan Wina Natalia
Wina Natalia bersama Sigra/ Foto: Instagram @winatalia

Salah satu ketakutan orang tua yang memiliki anak dengan kondisi Autism Spectrum Disorder (ASD) adalah sulit bergaul dan tidak memiliki teman. Hal ini juga yang dirasakan oleh Wina Natalia, Bunda.

Anak Wina Natalia dan Anji, Sigra Umar Narada, didiagnosis memiliki ASD ketika berusia 3 tahun. Namun, ketakutan Wina akan Sigra yang sulit berteman pun terpatahkan.

Pada laman media sosialnya, Wina bercerita bahwa Sigra dapat diterima dengan baik di lingkungan sekolahnya. Sang anak bahkan sudah memiliki teman, Bunda.

Kebahagiaan Wina Natalia saat Sigra memiliki teman

Wina bercerita, dirinya sangat takut jika Sigra sulit diterima oleh lingkungan sekitarnya karena kondisi ASD yang dimiliki. Selain itu, ia juga tiddak ingin Sigra tidak bisa bersosialisasi dan beradaptasi.

"Dulu pertama kali dengar Sigra di diagnosa ASD (Autism Spectrum Disorder) takut banget Sigra akan susah diterima oleh lingkungan sekitarnya, takut Sigra tidak bisa bersosialisasi, takut Sigra susah beradaptasi dan ketakutan-ketakutan lainnya," ungkap Wina, dikutip akun Instagram @winatalia, Selasa (25/7/2023).

Meski begitu, seiring berjalannya waktu, ketakutan-ketakutan tersebut nyatanya tidak terjadi. Sigra dapat diterima dengan baik di lingkungan sekolah dan disayangi oleh teman-temannya.

"Tapi ternyata dengan berjalannya waktu, semua ketakutan-ketakutan itu tidak terjadi. Sigra diterima dengan sangat baik di lingkungan sekolahhnya, disayang oleh teman-teman regulernya dan bahkan punya bestie yang anak reguler juga namanya Kamal," papar Wina bahagia.

Pesan Wina untuk orang tua

Wina berpesan kepada seluruh orang tua yang memiliki anak istimewa untuk tidak pernah malu dan terus semangat, Bunda. Wina percaya masih ada lingkungan positif yang bisa menerima anak-anak dengan baik.

"Jadi untuk orang tua anak istimewa yang lainnya, jangan pernah malu dan harus terus semangat karena masih banyak lingkungan positif yang bisa menerima anak istimewa dengan sangat baik," ujar wanita 36 tahun ini.

Mengasuh dan merawat anak dengan kondisi ASD tentu tidak mudah. Lantas, apa yang harus Bunda lakukan? Simak selengkapnya pada laman berikutnya, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


PERSIAPKAN TERAPI UNTUK ANAK

Female speech therapist curing child's problems and impediments. Little boy learning letter O with private English language tutor during lesson at office

Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio

Tips mengasuh anak dengan ASD

Jangan panik ketika anak didiagnosis dengan ASD ya, Bunda. Melansir dari laman Healthline, ada beberapa tips mengasuh anak dengan ASD, misalnya sebagai berikut:

1. Tenangkan diri terlebih dahulu

Diagnosis autisme tidak akan mengubah siapa sebenarnya anak Bunda atau apa yang bisa mereka lakukan dalam hidup. Jadi, lebih baik Bunda menenangkan diri terlebih dahulu dan menarik napas dalam.

Penelitian yang berkembang pesat selama beberapa dekade terakhir ini selalu memberikan ide dan strategi untuk mengatasinya. Para peneliti telah mengembangkan program yang efektif untuk membantu anak-anak dengan autisme.

Penelitian-penelitian ini akan mengembangkan komunikasi, keterampilan sosial, akademik, keterampilan motorik, dan pelatihan kejuruan sehingga anak ASD dapat hidup lebih lama, sehat, dan produktif.

Banner Jus Terbaik Pelancar ASI

2. Persiapkan terapi untuk anak

Meskipun ada periode krisis dalam perkembangan anak dari usia 0 sampai 3 tahun, Bunda harus mencoba terapi yang berbeda untuk anak saat didiagnosis. Tidak ada obat untuk autisme, tetapi ada terapi yang bisa membantu menciptakan keterampilan dasar bagi anak.

Ada beberapa terapi yang bisa Bunda siapkan untuk Si Kecil, nih. Misalnya adalah sebagai berikut:

  • Terapi wicara
  • Terapi okupasi
  • Terapi fisik
  • Terapi sosial atau perilaku

3. Ajarkan fungsi motorik

Anak autis terkadang memiliki masalah koordinasi motorik yang perlu ditangani. Ada dua jenis utama fungsi motorik, yakni kasar dan halus.

Keterampilan motorik kasar melibatkan gerakan tubuh besar dan otot. Terapi fisik cenderung melatih keterampilan ini, misalnya saja seperti merangkak, berjalan, melompat, dan menaiki tangga.

Di sisi lain, keterampilan motorik adalah gerakan kecil yang halus. Misalnya seperti menulis, mengancingkan kemeja, dan sebagainya.

Cobalah memikirkan keterampilan motorik halus dengan cara yang sama seperti saat Bunda mengajarkan matematika. Ada sejumlah gerakan kompleks dan strategi perencanaan motorik yang digunakan untuk mempelajari setiap aktivitas.

Bunda, intip juga video autisme dideteksi dari perkembangan bahasa anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(mua/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda