PARENTING
Perut Bayi Buncit, Normalkah? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Kinan | HaiBunda
Rabu, 23 Aug 2023 10:25 WIBTak cuma pada orang dewasa saja, perut tampak buncit atau membesar juga bisa dialami oleh bayi. Apa sebenarnya penyebab perut bayi buncit dan kapan kondisi ini perlu diwaspadai?
Ya, pada bayi sering kali Bunda mungkin mendapati tampilan perutnya seperti tampak lebih besar atau membulat. Jika kondisi ini terjadi, pertama-tama perhatikan respons bayi. Apakah ia baru selesai menyusu? Atau justru tampak sulit bernapas juga?
Dalam kasus tertentu, perut bayi buncit sebenarnya bukan menandakan masalah serius. Tetapi jika dibarengi dengan gejala lain yang membuat bayi jadi rewel atau tampak tak nyaman, coba lakukan konsultasi dengan dokter juga ya, Bunda.
Perut Bayi Buncit, Normalkah?
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), perut bayi tampak buncit atau membesar sebenarnya masih normal dan wajar. Biasanya, perut anak tampak buncit ketika baru selesai menyusu dalam jumlah yang banyak.
Nantinya, perut bayi secara perlahan akan mengecil dengan sendirinya dan tak lagi terlihat membesar. Jadi, sebenarnya tak ada yang perlu dikhawatirkan dari tampilan perut bayi buncit selama ia tidak tampak rewel atau tak nyaman pada bagian tersebut.
Penyebab Perut Buncit pada Bayi
Seperti dikutip dari Kids Health, perut buncit pada bayi juga termasuk wajar terjadi dan bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut beberapa contoh penyebab perut buncit pada bayi:
1. Faktor kekenyangan
Setelah selesai menyusu, bayi yang kenyang biasanya perutnya akan tampak membesar. Sama seperti orang dewasa, bayi juga perlu waktu untuk mencerna makanan atau minuman yang dikonsumsinya.
Terlebih sistem pencernaan bayi juga masih ada dalam proses perkembangan, sehingga mungkin waktu yang diperlukan untuk mencerna jadi lebih lama.
2. Kembung
Perut anak buncit tapi tidak sakit juga mungkin disebabkan oleh kembung, Bunda. Terutama karena bayi masih sering menelan banyak udara ketika menangis atau saat menyusu.
Jika bayi tampak gelisah setelah menyusu, coba bantu ia untuk bersendawa. Bunda dapat memposisikan tubuh bayi tengkurap dan pijat perlahan bagian punggungnya.
3. Kolik
Kolik menjadi salah satu kondisi yang juga umum terjadi pada bayi baru lahir. Biasanya kolik lebih banyak dialami bayi pada usia sekitar 6 minggu. Maka dari itu, perut bayi mungkin sering terlihat membesar di usia sekitar satu bulan.
Apabila perut bayi tampak buncit disertai dengan menangis terus-menerus tanpa alasan yang jelas, ada kemungkinan ia sedang mengalami kolik, Bunda.
Tanda-tanda lain yang perlu diperhatikan yakni kaki meringkuk dan otot perutnya tampak mengencang.
4. Intoleransi laktosa
Dikutip dari Healthline, intoleransi laktosa juga bisa membuat perut bayi tampak membesar. Gejala lainnya termasuk diare dan sakit perut.
Maka dari itu, bayi mungkin akan terlihat gelisah, rewel dan terus menangis.
Penyakit yang Perlu Diwaspadai Jika Perut Bayi Buncit
Meski perut bayi buncit sebenarnya masih termasuk wajar terjadi, tetapi ada beberapa penyakit yang juga perlu diwaspadai. Terutama jika kondisi ini terjadi dalam jangka panjang dan disertai dengan gejala tak biasa lainnya.
Berikut ulasan tentang penyakit yang perlu diwaspadai jika perut bayi buncit:
1. Gangguan penyerapan nutrisi
Pada bayi, gangguan penyerapan nutrisi atau malabsorpsi termasuk cukup umum terjadi. AAP menyebutkan bahwa gangguan ini terjadi karena tubuh bayi belum mampu mencerna nutrisi tertentu.
Untuk memastikan apakah perut buncit pada bayi disebabkan oleh adanya gangguan penyerapan nutrisi, segera lakukan konsultasi ke dokter ya, Bunda.
2. Pembengkakan hati
Penyakit lainnya yang juga perlu diwaspadai saat perut bayi buncit yakni pembengkakan hati. Pembesaran organ hati ini disebut juga dengan atresia bilier.
Gejala lain yang perlu diwaspadai dari atresia bilier termasuk seperti:
- Kulit dan mata bayi tampak kekuningan (jaundice)
- Urine bayi tampak kuning pekat atau gelap
- Feses bayi terlihat agak putih atau abu-abu
- Pertumbuhan bayi kurang optimal
3. Alergi
Bayi yang sudah mulai MPASI rentan mengalami alergi terhadap bahan makanan tertentu. Bisa juga bayi mengalami alergi susu sapi.
Cara Mengatasi Perut Buncit dan Keras pada Bayi
Seperti disebutkan sebelumnya, apabila bayi mengalami perut buncit, tampak membesar, dan keras tanpa disertai gejala lain, maka kemungkinan ini disebabkan oleh penumpukan gas atau kembung. Maka dari itu, cara mengatasi yang dapat Bunda lakukan di rumah misalnya:
- Gunakan minyak telon dan pijat perlahan perut bayi
- Buat bayi bersendawa, yakni dengan memposisikan tubuhnya tengkurap lalu usap dan tepuk lembut punggungnya
- Secara rutin biarkan bayi berada dalam posisi tengkurap alias tummy time, karena posisi ini dipercaya bisa memberi tekanan ringan pada perut sehingga membantu gas berlebih dapat keluar
- Lakukan gerakan bersepeda, yakni posisikan tubuh bayi berbaring telentang dan ayun kedua kakinya seperti sedang mengayuh sepeda. Gerakan ini juga dapat sedikit menekan perut dan membuat gas berlebih bisa lebih mudah keluar.
Demikian ulasan tentang perut bayi buncit, serta cara mengatasi perut buncit pada bayi. Jangan tunda untuk segera konsultasi ke dokter jika menemukan ada kondisi tak biasa pada si Kecil. Termasuk sering rewel, ruam, perubahan warna kulit, serta tampak tak nyaman saat perutnya disentuh.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
Perhatikan Bun, Ini Risiko Bayi Tidur Posisi Miring
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Cara Lingkar Kepala Bayi Baru Lahir, Simak Angka Normal untuk Anak Laki-laki & Perempuan
Bolehkah Bayi 3 Bulan Minum Air Putih?
6 Cara Merawat Gigi Bayi 6-12 Bulan, Bunda Perlu Tahu
Yuk, Simak Saran Dokter Sebelum Memijat Bayi
TERPOPULER
Siti KDI Ungkap Alasan Cerai dari Pria Turki, Sebut Ada Perbedaan Budaya
Kisah Bunda Ajukan Gugatan Usai Melahirkan Bayi Orang Lain, Pihak Klinik IVF Buka Suara
5 Potret Artis Indonesia Blasteran Pulang Kampung ke Negara Ayah, Yuki Kato ke Jepang
300 Nama Jerman Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya, Anggun & Elegan
Hindari Ucapkan 5 Kalimat Toxic Ini pada Anak agar Tak Melukai Hatinya
REKOMENDASI PRODUK
3 Pilihan Cooler Bag untuk ASI, Mana yang Paling Praktis & Tahan Lama?
Ratih Wulan PinanduREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Makeup Remover, Bersihkan Riasan untuk Kulit Berminyak hingga Kering
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Merek Cream Wajah untuk Atasi Bruntusan dan Ruam pada Bayi Beserta Estimasi Harganya
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Alat Penyedot Ingus Bayi yang Aman dan Tips Menggunakannya untuk Atasi Hidung Tersumbat
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
10 Obat Sariawan untuk Ibu Menyusui yang Aman dan Mudah Ditemukan dari Medis-Alami
Dwi Indah NurcahyaniTERBARU DARI HAIBUNDA
Keluarga Ini Pilih Tinggal di Hotel Selamanya daripada Beli Rumah Meski Berkecukupan, Alasannya...
Hindari Ucapkan 5 Kalimat Toxic Ini pada Anak agar Tak Melukai Hatinya
Kisah Bunda Ajukan Gugatan Usai Melahirkan Bayi Orang Lain, Pihak Klinik IVF Buka Suara
300 Nama Jerman Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya, Anggun & Elegan
5 Potret Artis Indonesia Blasteran Pulang Kampung ke Negara Ayah, Yuki Kato ke Jepang
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Nangis di Depan Karyawan, Ini Alasan Ashanty Tutup Toko Kue
-
Beautynesia
7 Gedung Pencakar Langit Tertinggi di Dunia, Potret Megah dan Tingginya Mencapai 828 Meter!
-
Female Daily
Cocok untuk Gen Z, Ini Solusi dari Sunsilk untuk Rambut Frizzy!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Ramalan Zodiak Cinta 2 Agustus: Aquarius Bersikap Jujur, Taurus Mengalah
-
Mommies Daily
10 Rekomendasi ASI Booster Ibu Menyusui, dari yang Alami hingga Suplemen dengan Harga Terjangkau