PARENTING
9 Ciri dan Tanda Bayi Diare yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Rewel
Kinan | HaiBunda
Senin, 04 Sep 2023 11:34 WIBDiare menjadi salah satu masalah pada pencernaan bayi yang perlu diwaspadai oleh orang tua, terutama jika sudah mengarah pada risiko gejala dehidrasi. Apa saja ciri dan tanda bayi diare?
Dikutip dari Healthline, diare pada bayi jika sesekali saja cukup umum terjadi. Pada anak, kondisi ini umumnya muncul karena mereka senang mengeksplorasi makanan dan masih membiasakan diri dengan hal pencernaan ini.
Namun, terlalu banyak frekuensi diare dapat menyebabkan tubuh bayi kehilangan terlalu banyak cairan. Maka dari itu, ciri dan tanda bayi diare pun perlu cepat dikenali dan diobati.
Ciri bayi diare secara umum
Dikutip dari What to Expect, ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab bayi diare. Salah satunya infeksi virus. Virus di sistem pencernaan seperti rotavirus dan norovirus adalah penyebab paling umum diare parah pada anak-anak.
Selain buang air besar yang encer yang bisa berlangsung selama 3-8 hari, diare akibat infeksi virus juga bisa menimbulkan gejala lain seperti demam, sakit perut, kehilangan nafsu makan, dehidrasi, dan muntah.
Terkait kotoran bayi, ada beberapa hal yang kerap dianggap normal. Termasuk di antaranya konsistensi feses yang lebih encer atau memiliki warna berbeda selain kecokelatan.
Jika ini terjadi satu kali saja mungkin tidak perlu dikhawatirkan, tetapi jika Si Kecil buang air besar lebih sering dan tinjanya lebih encer, ini bisa menandakan ada sesuatu yang sedang terjadi. Berikut ciri dan tanda bayi diare yang perlu diwaspadai seperti dikutip dari berbagai sumber:
1. Feses berair
Seperti disebutkan sebelumnya, konsistensi feses menjadi salah satu ciri dan tanda bayi diare yang perlu dikenali orang tua. Umumnya feses bayi ASI yang sehat adalah lunak dan kekuningan, sementara bayi yang minum susu formula lebih padat dan kecokelatan.
Apabila konsistensi feses berubah drastis dari kondisi umum tersebut, ini bisa menjadi ciri bayi diare. Termasuk jika fesesnya jadi lebih berair dan berbau lebih busuk.
2. Frekuensi BAB meningkat
Selain konsistensi, hal lain yang berubah yakni frekuensi buang air besar (BAB) juga ikut meningkat. Dikutip dari Seattle's Children Hospital, memasuki usia 2 bulan, bayi ASI buang air besar kira-kira 3 kali sehari, sementara bayi yang minum susu formula sekitar 1-2 kali sehari.
Apabila frekuensi BAB Si Kecil lebih banyak dari biasanya, atau jauh melebihi jumlah umum tersebut, pantau dan jangan tunda konsultasi ke dokter jika perlu ya, Bunda.
3. Suara nyaring pada perut bayi
Sebenarnya suara perut wajar terjadi karena kontraksi usus saat pencernaan makanan. Namun, jika bunyi yang terjadi semakin terdengar tidak teratur dan lebih kencang dari biasanya, ini juga bisa menjadi ciri bayi diare. Selain itu, saat diraba perut bayi juga mungkin terasa lebih keras karena kembung.
4. Rewel dan tampak tidak nyaman
Perlu dipahami bahwa bayi belum mampu berkomunikasi dengan jelas, sehingga cara ia menyampaikan ketidaknyamanan di perut saat diare bisa jadi dengan menangis, Bunda. Hal ini terutama jika perutnya tidak sengaja tertekan atau saat hendak buang air besar.
5. Demam
Jika diare yang terjadi pada bayi disebabkan oleh infeksi, baik infeksi virus, bakteri, maupun parasit, maka demam bisa menjadi salah satu ciri yang muncul. Terutama jika infeksi muncul akibat kebiasaan bayi yang senang memasukkan tangan atau mainan kotor ke dalam mulut.
Saat demam, tubuh sebenarnya sedang berupaya untuk melawan infeksi penyebab diare itu sendiri, Bunda.
6. Hilang nafsu makan
Ketidaknyamanan di perut saat diare juga rentan membuat bayi mengalami penurunan nafsu makan. Ia jadi enggan menyusu atau tampak malas makan (pada bayi di fase MPASI).
Apabila ini terjadi pada si Kecil, pastikan asupan nutrisinya tetap terjaga. Misalnya dengan menawarkan camilan lain atau disusui sambil ditepuk-tepuk punggungnya agar lebih nyaman.
7. Urine berubah warna
Jika urine bayi mengalami perubahan warna dan frekuensi, bisa jadi ini merupakan ciri dan tanda diare hingga dehidrasi. Kondisi ini perlu diwaspadai karena tandanya bayi sudah kehilangan banyak cairan tubuh akibat demam atau peningkatan frekuensi BAB.
8. Bibir kering
Tanda bayi diare lainnya yang perlu diwaspadai yakni bibir tampak kering dan mata cekung. Ini juga menjadi penanda diare yang dialami bayi sudah mengarah pada gejala dehidrasi.
Dehidrasi rentan membuat cairan tubuh bayi berkurang, sehingga kulit si Kecil juga kemungkinan akan terlihat lebih kering.
9. Bayi tampak lemah
Ciri dan tanda bayi diare yang perlu diwaspadai berikutnya yakni ia jadi tampak lemah. Apabila kondisi ini sudah sampai dialami oleh si Kecil, jangan tunda untuk segera konsultasi ke dokter untuk perawatan intensif lebih lanjut ya, Bunda.
Demikian ulasan tentang ciri dan tanda bayi diare yang perlu diwaspadai. Diare pada bayi harus segera ditangani dengan tepat agar kondisinya tidak semakin memburuk.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)