
parenting
7 Ciri Anak yang Memiliki Kecerdasan di Atas Rata-rata, Si Kecil Jenius
HaiBunda
Selasa, 26 Sep 2023 04:00 WIB

Sebagian orang tua mungkin ada yang bisa mengenali ciri anak yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Bahkan tak sedikit yang sudah mengetahuinya sejak anak usia dini., Bunda.
Anak yang memiliki kecerdasan rata-rata kerap disebut jenius. Nah, istilah jenius ini mengacu pada seseorang dengan kekuatan intelektual atau kreatif yang luar biasa. Psikolog pada awal tahun 1900-an adalah yang pertama mengukur dan mendefinisikan kejeniusan dari segi kecerdasan intelektual atau Intelligence Quotient (IQ) seseorang.
Mengutip dari Web MD, sebenarnya tidak ada satu definisi pun tentang jenius. Namun, banyak dokter telah mempelajari anak-anak yang sangat cerdas atau berbakat untuk memahami kejeniusan dengan lebih baik. Mereka mendefinisikan kejeniusan sebagai kekayaan orisinalitas, kreativitas, dan kemampuan berimajinasi atau berpikir dengan cara dan bidang baru.
Ciri-ciri anak punya kecerdasan di atas rata-rata
Kecerdasan anak yang di atas rata-rata bisa terlihat dari beberapa hal, Bunda. Berikut telah HaiBunda rangkum dari berbagai sumber, 7 ciri-ciri anak punya kecerdasan di atas rata-rata atau jenius:
1. Perkembangan yang tidak sinkron
Apakah anak Bunda yang masih kecil sudah bisa melakukan tugas-tugas sederhana seperti mengikat tali sepatu atau atau malah sering lupa mengingat waktu menyikat gigi? Hal itu hanyalah beberapa contoh perkembangan yang tidak sinkron, atau berkembang lebih cepat di satu bidang dibandingkan bidang lainnya. Kondisi tersebut biasa terjadi pada anak-anak yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata.
Dilansir CNBC, anak berusia 8 tahun yang dikatakan jenius sudah dapat menunjukkan keterampilan membaca seperti siswa kelas 7, kemampuan matematika siswa kelas 5, keterampilan sosial pada tingkat kelasnya, dan pengaturan emosi yang baik.
2. Memiliki ingatan yang sangat baik
Mampu menyimpan informasi adalah bagian terpenting dari kemampuan memahami dan memproses. Anak yang sangat cerdas cenderung memiliki daya ingat yang sangat baik dalam menyimpan informasi.
Jika anak cepat memahami kata-kata baru dan mengingatkan Bunda tentang tugas atau peristiwa yang terlupakan, maka kemungkinan besar mereka memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Misalnya, Bunda dan Si Kecil sedang berada di pasar atau supermarket dan akan membayar, Si Kecil tiba-tiba berkata, "Bun, bukankah Bunda bilang ingin membeli bubuk pala untuk tambahan bumbu kemarin?."
Kemampuan untuk menghafal dan menyimpan informasi dengan mudah tersebut akan dimasukkan ke dalam kemampuan anak untuk mempelajari berbagai hal dengan cepat.
![]() |
3. Punya reaksi emosional yang lebih intens
Ahli saraf berpendapat bahwa anak-anak berbakat mengalami reaksi emosional yang lebih intens terhadap dunia di sekitar mereka. Contohnya, mereka mungkin kesulitan menikmati pertunjukan yang karakternya kerap terluka atau sedih.
Banyak juga di antara mereka yang memiliki rasa keadilan yang tinggi dan dapat mengalami frustrasi dan kekecewaan ketika merasa situasinya tidak tepat. Ya karena perkembangan yang tidak sinkron seperti telah dijelaskan sebelumnya, mereka mungkin belum memiliki keterampilan pengaturan emosi untuk mengendalikan perasaan besar tersebut.
4. Ajukan pertanyaan yang tak umum
Anak berbakat seringkali mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan tak pernah puas, terutama terhadap aspek eksistensial kehidupan. Mereka mungkin lebih peduli terhadap isu-isu seperti kematian, kemiskinan, perubahan iklim, dan ketidakadilan dibandingkan rekan-rekan mereka.
Bahkan dalam film atau buku yang membahas topik penindasan, anak-anak yang berbakat cenderung kritis dan dapat bertanya tentang bagaimana cara mengatasinya.
5. Penuh dengan ide kreatif
Apakah anak Bunda suka berimajinasi atau suka mengutarakan ide kreatif?
Anak-anak yang sangat cerdas atau jenius mempunyai imajinasi yang luas dan seringkali sangat kreatif, yang mengarahkan mereka untuk mengembangkan ide-ide yang abstrak dan kompleks.
6. Memiliki minat yang unik
Anak-anak jenius juga biasanya menaruh minat pada hal yang unik. Misalnya, ada anak di usia muda yang bisa membuat permainan kata-kata dari pelajaran kimia atau mempelajari peta angkutan massal di kota-kota besar.
Orang tua terkadang khawatir bila anak mereka akan kehilangan masa kecilnya atau tidak 'menjadi anak-anak' bila mengembangkan minat unik tersebut. Padahal, anak-anak tersebut bisa jadi jenius karena memiliki pemahaman yang lebih maju tentang suatu topik dibandingkan anak-anak seusianya.
7. Kurang berprestasi di sekolah
Percaya atau tidak, anak-anak berbakat biasanya cenderung kurang berprestasi di sekolah, Bunda. Ini karena mereka sangat membutuhkan rangsangan mental yang konstan.
Di sekolah, anak-anak yang jenius dan berbakat biasanya mudah bosan karena belajar lebih cepat dibandingkan teman-temannya. Ketika sekolah tidak cukup menantang atau menarik, mereka mungkin kehilangan motivasi. Meskipun mereka dapat melakukan pekerjaan itu dengan mudah, jika mereka tidak melihat tujuan, maka mereka akan berhenti mencoba.
Mengenali bakat dan minat yang dimiliki anak sejak dini penting ya, Bunda. Tak hanya untuk mengetahui kecerdasan anak, tapi juga untuk mengasah kemampuannya agar bertumbuh dan berkembang secara optimal.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(aci/ank)ARTIKEL TERKAIT

Parenting
20 Tanda Awal Bayi Baru Lahir Akan Cerdas dan Punya IQ Tinggi

Parenting
13 Ciri Anak Usia 5-8 Tahun Miliki Kepintaran di Atas Rata-rata

Parenting
Nono Siswa Jenius Asal NTT Juara 1 Matematika Tingkat Dunia, Kalahkan 7.000 Peserta

Parenting
2 Anak Tae Su Mi Extaordinary Attorney Woo Genius, Benarkah Kecerdasan Anak Menurun dari Ibu?

Parenting
Suka Duka Bunda Ani Miliki Anak dengan IQ Superior, Cepat Belajar tapi Mudah Bosan


7 Foto
Parenting
7 Potret Mischka dan Devon Anak Cerdas Peraih 85 Medali Olimpiade Matematika dan Sains
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda