HaiBunda

PARENTING

7 Cara Mendidik Anak Usia 3 Tahun agar Cerdas dan Aktif, Batasi Screen Time

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 06 Oct 2023 21:50 WIB
Ilustrasi 7 Cara Mendidik Anak Usia 3 Tahun agar Cerdas dan Aktif, Batasi Screen Time/Foto: Getty Images/whitebalance.oatt
Jakarta -

Menginjak usia 3 tahun, anak menunjukkan perkembangannya yang pastinya membuat Bunda takjub. Ada perkembangan pesat pada sosial/emosional, terutama dalam berkomunikasi, kemampuan bahasanya bertambah. Kemudian, kemampuan kognitif dan fisiknya juga mulai makin kompleks.

Dalam perkembangan sosial/emosionalnya, anak usia 3 tahun sudah bisa menenangkan diri dalam waktu 10 menit setelah Bunda meninggalkannya, seperti di tempat penitipan anak. Mereka juga sudah bisa memperhatikan anak-anak lain dan bergabung dengan mereka untuk bermain.

Anak usia 3 tahun dalam perkembangan komunikasi dan bahasanya, mereka bisa berbicara dengan Bunda dalam percakapan menggunakan setidaknya dua pertukaran bolak-balik. Mereka bisa mengajukan pertanyaan, “siapa”, “apa”, “di mana”, atau “mengapa”, seperti “Di mana Bunda/Ayah?”.


Mereka juga bisa mengatakan tindakan apa yang terjadi dalam gambar atau buku ketika ditanya, seperti “berlari”, “makan”, atau “bermain”. Mereka bisa menyebutkan nama depannya saat ditanya. Kemudian, bisa berbicara dengan cukup baik sehingga orang lain dapat memahaminya, hampir sepanjang waktu.

Sementara, dalam perkembangan kognitifnya, anak usia 3 tahun bisa menggambar sebuah lingkaran, saat Bunda menunjukkan caranya. Mereka bisa menghindari menyentuh benda panas, seperti kompor, saat Bunda memperingatkannya.

Dalam perkembangan fisiknya, mereka bisa merangkai benda-benda menjadi satu, seperti manik-manik besar. Mereka bisa mengenakan pakaian sendiri, seperti celana longgar atau jaket. Demikian dikutip dari laman CDC.

Cara Mendidik Anak Usia 3 Tahun agar Cerdas dan Aktif

Bagaimana kita bisa mengoptimalkan perkembangan anak supaya mereka cerdas dan aktif? Ada beberapa cara untuk mendidik mereka sehari-hari, Bunda. Berikut caranya seperti dirangkum berbagai sumber:

1. Jangan membaca untuk anak, bacalah bersama mereka

Jangan biarkan anak hanya menatap gambar-gambar di buku sementara Bunda atau Ayah membaca semuanya. Tarik perhatian pada kata-katanya dan membacalah bersama Si Kecil.

Penelitian menunjukkan bahwa ini membantu membangun keterampilan membaca mereka. Dilansir Time, membaca buku bersama merupakan sarana yang efektif untuk meningkatkan kemampuan literasi dini.

2. Konsisten dengan waktu tidur anak

Anak usia 3 tahun membutuhkan total tidur sekitar 11-13 jam. Mereka mungkin masih tidur siang sebentar sepanjang hari, tetapi seorang anak bisa mengatasi waktu tidur siangnya pada usia ini. Mereka tidak memerlukan waktu tidur yang pasti, namun penting untuk membantu anak mengembangkan kebiasaan tidur yang baik dan konsisten.

Rutinitas sebelum tidur adalah cara yang bagus untuk membantu anak yang berusia 3 tahun mendapatkan tidur yang cukup. Tidur yang cukup akan berdampak di kemudian hari, sebuah studi menyatakan bahwa kemampuan akademis anak dapat menurun hanya karena kekurangan 1 jam tidur dari durasi semestinya.

3. Ajari anak disiplin diri

Disiplin diri mengalahkan IQ dalam memprediksi siapa yang akan sukses dalam hidup, Bunda. Di kemudian hari, disiplin diri memperkirakan kinerja akademis lebih kuat dibandingkan IQ. Disiplin diri juga memperkirakan siswa mana yang akan meningkatkan nilai mereka sepanjang tahun ajaran, sedangkan IQ tidak.

Disiplin diri memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kinerja akademik dibandingkan dengan bakat intelektual anak. Para peneliti menemukan bahwa prediktor kesuksesan terbaik adalah penilaian calon taruna berdasarkan sifat nonkognitif dan nonfisik yang dikenal sebagai grit, yang didefinisikan sebagai ketekunan dan semangat untuk mencapai tujuan jangka panjang.

4. Batasi screen time

Ilustrasi Anak Main Gadget/Foto: iStock

Belajar adalah suatu proses aktif. Tontonan di gadget akan kalah dengan belajar sesungguhnya melalui sebuah aktivitas.

Faktanya, ada alasan untuk percaya bahwa hal-hal tersebut membuat anak-anak menjadi lebih bodoh. Dan Coyle penulis The Talent mengatakan otak kita berevolusi untuk belajar dengan melakukan sesuatu, bukan dengan mendengarkannya.

5. Rajin ajak berbincang

Berbicara dengan anak-anak adalah kuncinya. Bahkan ketika anak-anak masih terlalu kecil untuk memahami apa yang Anda katakan atau untuk mengetahui arti dari kata-kata canggih yang Bunda gunakan, dengan pengulangan mereka pada akhirnya akan menggunakan konteks untuk memahaminya.

Selain itu, mengajukan pertanyaan terbuka kepada anak akan membantu mereka mengembangkan opini dan pemahaman terhadap diri sendiri. Tak hanya itu, ini juga dapat membuat mereka mengetahui bahwa opini dan individualitas mereka penting.

6. Mendorong rasa ingin tahu dan eksplorasi

Mengutip Pop Sugar, anak-anak prasekolah (usia 3-4 tahun) pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu, namun kecenderungan tersebut akan berkurang seiring bertambahnya usia anak. Kecuali jika hal ini dipraktikkan dan didorong. Mulailah dengan melibatkan mereka dalam topik yang menjadi minat pribadi mereka.

Ajukan pertanyaan untuk memicu percakapan, dan sampaikan minat kita, jelaskan mengapa hal itu menarik bagi kita. Bunda juga dapat merencanakan pengalaman seperti perjalanan ke museum, acara olahraga, atau menonton film yang akan membantu Bunda dan anak menemukan kesukaan dan menginspirasi diskusi baru.

7. Puji usaha dan hasil, bukan tindakan sederhana

Mengajarkan anak-anak bahwa mereka selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal membuat mereka sulit menerima kegagalan dan kekecewaan hidup. Sebaliknya, pujilah upaya dan kerja keras mereka daripada kemampuan alami mereka.

Melakukan hal ini akan menciptakan anak-anak lebih termotivasi dan mampu bergerak maju ketika mereka menemukan keterampilan yang tidak mudah mereka dapatkan. Anak-anak yang diberi tahu bahwa mereka secara alami pintar atau berbakat, cenderung merasa frustrasi dan bahkan menyerah ketika dihadapkan pada tugas-tugas sulit.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Cara Menghadapi Anak Keras Kepala, Salah Satunya Hadapi dengan Tenang Bun

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ternyata Melihat Foto Pasangan Bisa Redakan Stres dan Nyeri

Mom's Life Arina Yulistara

7 Barang Elektronik yang Tetap Menyedot Listrik Meski Tidak Digunakan

Mom's Life Amira Salsabila

11 Doa agar Pintar dalam Semua Pelajaran dan Cerdas, Bisa Dibaca Sebelum Belajar

Parenting Nadhifa Fitrina

Astrid Kuya Buka Suara soal Penjarahan Rumah, Tegaskan Rumah Bukan Hasil dari DPR

Mom's Life Annisa Karnesyia

150 Kata-kata Penguat Diri Sendiri dan Mental, Ada dalam Bahasa Inggris

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Potret Darius dan Donna Agnesia Lepas Putri Bungsu Sabrina Sekolah di Portugal

Ternyata Melihat Foto Pasangan Bisa Redakan Stres dan Nyeri

150 Kata-kata Penguat Diri Sendiri dan Mental, Ada dalam Bahasa Inggris

11 Doa agar Pintar dalam Semua Pelajaran dan Cerdas, Bisa Dibaca Sebelum Belajar

13 Drama Korea Terbaru On Going dengan Rating Tertinggi, Tontonan Terbaik Bulan Ini Bun!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK