Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

20 Cerita Fiksi Pendek Beragam Tema yang Menarik Kaya Pesan Moral

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 04 Feb 2025 21:20 WIB

Ilustrasi Hari Dongeng Sedunia
Ilustrasi 20 Cerita Fiksi Pendek Beragam Tema yang Menarik Kaya Pesan Moral/Foto: iStock
Daftar Isi
Jakarta -

Tak dipungkiri, anak-anak kita hidup di lingkungan yang cukup terbatas. Namun, membacakan cerita untuk anak-anak dapat menunjukkan kepada mereka tempat-tempat yang jauh.

Mereka bisa mengetahui orang-orang luar biasa dan situasi yang membuka mata untuk memperluas serta memperkaya dunia mereka. Membaca juga bisa menjadi cara yang bagus untuk membantu mereka menghadapi situasi kehidupan nyata yang membutuhkan bantuan untuk mereka hadapi.

Dikutip dari laman BBC, para peneliti telah menemukan bahwa aktivitas otak yang terjadi ketika kita membaca fiksi sangat mirip dengan mengalami situasi tersebut dalam kehidupan nyata, sehingga membaca tentang suatu situasi membantu anak-anak mencari cara untuk menyelesaikannya dalam kenyataan.

Oleh karena itu, tidak ada salahnya Bunda membaca bersama Si Kecil sebagai rutinitas pengantar tidur. Berikut 20 cerita fiksi pendek dengan beragam tema yang menarik dan kaya akan pesan moral seperti dilansir berbagai sumber.

1. Gajah dan Temannya

Seekor gajah berjalan sendirian melewati hutan, mencari teman. Dia segera melihat seekor monyet dan bertanya, “Bisakah kita berteman, monyet?”.

Monyet itu dengan cepat menjawab, “Kamu besar dan tidak bisa berayun di pohon seperti saya, jadi saya tidak bisa menjadi temanmu.”

Karena sedih, gajah terus mencari dan menemukan seekor kelinci. Dia bertanya padanya, “Bisakah kita berteman, kelinci?”.

Kelinci memandang ke arah gajah dan menjawab, “Kamu terlalu besar untuk bisa masuk ke dalam liangku. Kamu tidak bisa menjadi temanku.”

Gajah itu melanjutkan perjalanannya hingga ia bertemu dengan seekor katak. Dia bertanya, “Maukah kamu menjadi temanku, katak?”.

Katak menjawab, “Kamu terlalu besar dan berat; kamu tidak bisa melompat seperti aku. Aku minta maaf, tapi kamu tidak bisa menjadi temanku.”

Gajah terus bertanya kepada hewan yang ditemuinya di perjalanan namun selalu mendapat jawaban yang sama. Keesokan harinya, gajah melihat semua binatang hutan berlarian ketakutan. Dia menghentikan seekor beruang untuk menanyakan apa yang terjadi dan diberitahu bahwa harimau itu menyerang semua hewan kecil.

Gajah ingin menyelamatkan hewan-hewan lainnya, jadi dia mendatangi harimau dan berkata, “Tolong, Tuan, tinggalkan teman-temanku sendirian. Jangan memakannya.”

Harimau itu tidak mendengarkan. Dia hanya menyuruh gajah untuk mengurus urusannya sendiri.

Karena tidak punya pilihan lain, gajah itu menendang harimau itu dan menakutinya. Setelah mendengar kisah berani tersebut, hewan-hewan lain akhirnya mau berteman dengannya. Mereka bilang, “Ukuranmu tepat untuk menjadi teman kami.”

2. Dongeng Fiksi Sentuhan Emas

Suatu ketika ada seorang raja bernama Midas yang melakukan perbuatan baik untuk seorang Satir-roh alam. Dionysus, dewa anggur, kemudian mengabulkan permintaannya.

Atas keinginannya, Midas meminta agar apapun yang disentuhnya akan berubah menjadi emas. Terlepas dari upaya Dionysus untuk mencegahnya, Midas memohon bahwa ini adalah keinginan yang luar biasa, sehingga dikabulkan.

Bersemangat dengan kekuatan barunya, Midas mulai menyentuh segala macam benda, mengubah setiap benda menjadi emas murni.

Namun tak lama kemudian, Midas menjadi lapar. Saat dia mengambil sepotong makanan, dia mendapati dia tidak bisa memakannya. Itu berubah menjadi emas di tangannya.

Lapar, Midas mengerang, “Aku akan kelaparan! Mungkin ini bukanlah harapan yang luar biasa!”.

Melihat kekecewaannya, putri kesayangan Midas memeluknya untuk menghiburnya, dan dia pun berubah menjadi emas. “Sentuhan emas bukanlah berkah,” teriak Midas.

3. Thumbellina

Dahulu kala dan jauh sekali, seorang wanita tua sedang duduk di kursi goyang sambil memikirkan betapa bahagianya dia jika dia memiliki anak. Kemudian, dia mendengar ketukan di pintu dan membukanya. Seorang wanita berdiri di sana dan dia berkata, "Jika Anda mengizinkan saya masuk, saya akan mengabulkan permintaan Anda."

Wanita tua itu membiarkan wanita itu masuk, pertama karena dia merasa kasihan, dan kedua karena dia tahu apa yang dia inginkan... seorang anak. Setelah dia memandikan wanita itu dan memberinya makan, dia melihat bahwa dia sangat cantik.

Wanita itu tidur nyenyak sepanjang malam dan kemudian tepat sebelum dia pergi, dia berkata, "Sekarang, tentang keinginanmu. Apa yang kamu inginkan?"

Wanita itu memikirkan keinginan kebanyakan orang untuk menjadi terkaya di dunia, orang paling berkuasa, terpintar, dan tercantik. Tapi wanita tua itu menginginkannya sesuatu yang wanita itu tidak dapat percayai. Dia berkata, "Saya ingin punya anak."

"Apa katamu?" dia bertanya karena dia heran dengan apa yang diminta wanita tua itu. Wanita tua itu mengulangi apa yang dia katakan. "Aku ingin punya anak."

Wanita itu kemudian meletakkan sebutir benih kecil di tangan wanita tua itu dan memberikan instruksinya. “Tanam benih ini, sirami dengan hati-hati, jagalah, dan berikan cintamu. Jika kamu melakukan semua itu, maka kamu akan mempunyai anak.”

Jadi wanita tua itu melakukan semua hal yang diperintahkan wanita itu kepadanya. Dalam seminggu, muncullah sekuntum bunga kuning yang indah menggantikan benih tersebut. Keesokan harinya, bunga itu mekar. Di dalam bunga itu ada seorang gadis kecil cantik seukuran ibu jari wanita sehingga dia dipanggil Thumbellina. Dia membuatkan gaun kecil untuknya dari benang emas. Thumbellina tidur di kulit kenari dan membawa kegembiraan dan kebahagiaan bagi wanita tua itu.

Namun, suatu hari ketika Thumbellina sedang tidur siang, seekor katak melompat melalui jendela yang terbuka dan berkata, “Kamu akan menjadi pengantin yang sempurna untuk putraku,” dan dia membawa Thumbellina ke bunga teratai dan melompat mencari putranya.

Thumbellina menangis dan beberapa ikan guppy kecil mendengarnya dan mengunyah akar daun teratai untuk membantunya melarikan diri. Bunga teratai Thumbellina melayang. Beberapa jam kemudian, dia akhirnya berhenti melayang. Selama musim panas, dia makan buah beri dan meminum embun dari daunnya. Namun kemudian musim dingin tiba dan dia membutuhkan perlindungan. Seekor tikus yang baik hati membiarkannya tinggal bersamanya, tetapi tikus itu berkata, "Kamu harus menikah dengan temanku, Mole, karena aku tidak dapat menahanmu selama musim dingin berikutnya."

Keesokan harinya dia pergi menemui Mole. Di salah satu terowongan, dia menemukan seekor burung yang sakit dan berkata, "Kasihan, saya akan menguburnya." Kemudian dia mengetahui bahwa burung itu masih hidup dan dia merawatnya hingga siap terbang. Burung itu pun akhirnya terbang. Musim gugur itu dia hampir harus menikahi Mole. Tapi kemudian dia mendengar suara burung lagi.

“Kau bisa pergi ke negeri yang hangat,” kata burung itu, maka Thumbellina melompat ke punggung burung itu dan terbang ke negeri yang hangat itu. Orang-orang di sana yang seperti dia mengganti namanya menjadi Erin. Dia menikah dengan seorang pangeran dan dia hidup bahagia selamanya.

4. Rubah dan Anggur

Suatu hari, seekor rubah menjadi sangat lapar. Dia keluar untuk mencari makanan. Dia mencari ke mana-mana tetapi tidak dapat menemukan apa pun untuk dimakan.

Akhirnya, saat perutnya keroncongan, dia tersandung pada tembok milik seorang petani. Di atas tembok, dia melihat buah anggur terbesar dan paling segar yang pernah dia lihat. Warnanya ungu pekat, memberi tahu rubah bahwa mereka siap dimakan.

Untuk mencapai buah anggur, rubah harus melompat tinggi ke udara. Saat dia melompat, dia membuka mulutnya untuk menangkap buah anggur, tapi dia gagal. Rubah mencoba lagi tetapi gagal sekali lagi. Dia mencoba beberapa kali lagi tetapi terus gagal.

Akhirnya rubah memutuskan untuk menyerah dan pulang. Sambil berjalan pergi, dia bergumam, “Aku yakin anggurnya memang asam.”

5. Penggembala yang Dusta

Pada suatu hari, seorang penggembala sedang bersama domba-dombanya di padang rumput. Ia bergumam, "Ya Tuhan! Aku bosan sekali. Aku lelah sepanjang hari hanya melihat domba-domba ini. Aku mau sesuatu yang menarik terjadi hari ini." Kemudian, ia menemukan ide dan segera lari ke desa, meninggalkan domba-dombanya.

"Tolong! Serigala-serigala sedang menyerang domba-dombaku!" ucapnya sambil pura-pura panik. Orang-orang desa kemudian bergegas memberikan pertolongan, namun usaha mereka sia-sia. Penggembala malah menertawakan aksi orang-orang desa. "Sebenarnya aku telah membohongi kalian, karena akau sedang bosan," ucap penggembala.

Orang desa pun marah dan melanjutkan pekerjaan mereka. Hari berikutnya, penggembala itu berbohong dan ia berhasil lagi menipu orang-orang desa.

Namun, begitu kembali ke domba-dombanya. Penggembala terkejut bukan main. Ia melihat serigala sedang menyerang domba-dombanya. Ia lari ke desa, memohon tapi tidak ada lagi yang percaya padanya. "Kau sedang berlatih sandiwara lagi bukan?" tanya orang desa.

Sampai akhirnya, domba-domba miliknya mati dimakan serigala. Dari pesan ini, kita diajarkan agar tidak suka berbohong, karena akan kehilangan kepercayaan orang lain.

6. Gadis Pemerah Susu dan Embernya

Suatu hari, Molly si gadis pemerah susu mengisi embernya dengan susu. Tugasnya adalah memerah susu sapi dan kemudian membawa susu tersebut ke pasar untuk dijual. Molly senang dan ia sudah memikirkan untuk apa uangnya dibelanjakan.

Saat dia mengisi ember dengan susu dan pergi ke pasar, dia kembali memikirkan semua barang yang ingin dia beli. Saat dia berjalan di sepanjang jalan, dia berpikir untuk membeli kue dan sekeranjang penuh stroberi segar.

Sedikit lebih jauh di jalan, dia melihat seekor ayam. Dia berpikir, “Dengan uang yang saya dapat hari ini, saya akan membeli ayam sendiri. Ayam itu akan bertelur; lalu aku bisa menjual susu dan telur dan mendapatkan lebih banyak uang!”.

Dia melanjutkan, “Dengan lebih banyak uang, saya bisa membeli gaun mewah dan membuat semua pemerah susu lainnya iri.” Karena kegirangan, Molly mulai melompat-lompat, melupakan susu di embernya. Segera, susu mulai tumpah ke tepinya, menutupi Molly.

Karena basah kuyup, Molly berkata pada dirinya sendiri, “Oh tidak! Saya tidak akan pernah punya cukup uang untuk membeli ayam sekarang.” Dia pulang dengan ember kosongnya.

"Ya Tuhan! Apa yang terjadi denganmu?" ibu Molly bertanya.

“Saya terlalu sibuk memimpikan semua barang yang ingin saya beli sehingga saya lupa tentang embernya,” jawabnya.

“Oh, Molly, sayangku. Berapa kali saya perlu mengatakan, 'Jangan hitung ayammu sampai 'menetas'.'”

7. Petani dan Sumur

Seorang petani membutuhkan sumber air untuk lahan pertaniannya, maka ia membeli sebuah sumur dari tetangganya. Namun, tetangga itu licik. Keesokan harinya, ketika petani itu datang untuk mengambil air dari sumurnya, tetangganya menolak mengizinkannya mengambil air.

Ketika petani bertanya alasannya, tetangganya menjawab, “Saya menjual sumurnya, bukan airnya,” lalu pergi. Karena putus asa, petani itu menemui kaisar untuk meminta keadilan. Dia menjelaskan apa yang terjadi.

Kaisar memanggil seseorang bernama Birbal. Ia yang paling bijaksana dari sembilan anggota istananya. Birbal kemudian bertanya kepada tetangganya, “Mengapa kamu tidak membiarkan petani mengambil air dari sumur? Anda menjual sumur itu kepada petani, bukan?”.

Tetangganya menjawab, “Birbal, saya memang menjual sumur itu kepada petani tetapi tidak menjual air di dalamnya. Dia tidak berhak mengambil air dari sumur.”

Birbal berkata, “Dengar, karena kamu menjual sumur itu, kamu tidak punya hak untuk menyimpan air di sumur petani. Entah Anda membayar sewa kepada petani atau segera mengambilnya.” Menyadari rencananya gagal, tetangga tersebut meminta maaf dan pulang.

8. Jack dan Pohon Kacang

Alkisah hiduplah seorang ibu tunggal dan putranya, Jack. Suatu hari, ibu Jack menyuruhnya menjual sapi satu-satunya milik mereka. Jack pergi ke pasar dan di tengah jalan ia bertemu dengan seorang laki-laki yang ingin membeli sapinya. Jack bertanya, “Apa yang akan kamu berikan kepadaku sebagai imbalan atas sapiku?” Pria itu menjawab, “Saya akan memberimu lima kacang ajaib!”

Jack mengambil kacang ajaib dan memberikan sapi itu kepada pria itu. Namun sesampainya di rumah, ibu Jack sangat marah. Dia melemparkan kacang itu ke luar jendela. Jack sangat sedih dan pergi tidur tanpa makan malam.

Keesokan harinya, ketika Jack bangun di pagi hari dan melihat ke luar jendela, dia melihat pohon kacang besar telah tumbuh dari kacang ajaibnya! Dia memanjat pohon kacang dan mencapai sebuah kerajaan di langit. Di sana hiduplah seorang raksasa dan istrinya. Jack masuk ke dalam rumah dan menemukan istri raksasa itu di dapur. Jack berkata, “Bisakah kamu memberiku sesuatu untuk dimakan? Saya sangat lapar!" Istri yang baik hati memberinya roti dan susu.

Saat dia sedang makan, raksasa itu pulang. Raksasa itu sangat besar dan terlihat sangat menakutkan. Jack ketakutan dan pergi bersembunyi di dalam. Raksasa itu berseru, “Ah, aku mencium bau darah manusia. Baik dia hidup, atau mati, aku akan menggiling tulangnya untuk membuat roti!”

Sang istri berkata, “Tidak ada manusia i di sini!” Jadi, raksasa itu memakan makanannya lalu pergi ke kamarnya. Dia mengeluarkan karung koin emasnya, menghitungnya dan menyimpannya di samping. Lalu dia pergi tidur.

Di malam hari, Jack merangkak keluar dari tempat persembunyiannya, mengambil satu karung koin emas dan turun dari pohon kacang. Sesampainya di rumah, dia memberikan koin itu kepada ibunya. Ibunya sangat bahagia dan mereka hidup dengan baik untuk beberapa waktu.

Jack memanjat pohon kacang dan pergi ke rumah raksasa itu lagi. Sekali lagi, Jack meminta makanan kepada istri raksasa itu, tetapi ketika dia sedang makan, raksasa itu kembali. Jack melompat ketakutan dan pergi bersembunyi di bawah tempat tidur.

Raksasa itu berseru, “Aku mencium bau darah manusia. Baik dia hidup, atau mati, aku akan menggiling tulangnya untuk membuat roti!” Sang istri berkata, “Tidak ada manusia di sini!” Raksasa itu memakan makanannya dan pergi ke kamarnya.

Di sana, dia mengeluarkan seekor ayam. Dia berteriak, “Berbaring!” dan ayam itu bertelur emas. Ketika raksasa itu tertidur, Jack mengambil ayam itu dan turun dari pohon kacang. Ibu Jack sangat senang dengan dia.

Setelah beberapa hari, Jack sekali lagi memanjat pohon kacang dan pergi ke kastil raksasa itu. Untuk ketiga kalinya Jack bertemu dengan istri raksasa dan meminta makanan. Sekali lagi, istri raksasa itu memberinya roti dan susu. Namun saat Jack sedang makan, raksasa itu pulang.

“Aku mencium bau darah manusia lagi. Baik dia hidup, atau mati, aku akan menggiling tulangnya untuk membuat roti!” teriak raksasa itu. “Jangan konyol! Tidak ada manusia di sini!” kata istrinya.

Raksasa itu mempunyai kecapi ajaib yang dapat memainkan lagu-lagu indah. Saat raksasa itu tidur, Jack mengambil harpa dan hendak pergi. Tiba-tiba, harpa ajaib itu berteriak, “Tolong tuan! Seorang anak laki-laki mencuriku!” Raksasa itu terbangun dan melihat Jack dengan harpa. Marah, dia berlari mengejar Jack. Tapi Jack terlalu cepat untuknya.

Dia berlari menuruni pohon kacang dan sampai di rumah. Raksasa itu mengikutinya turun. Jack segera berlari ke dalam rumahnya dan mengambil kapak. Dia mulai memotong pohon kacang. Raksasa itu terjatuh dan mati.

9. Segelas Susu

Suatu ketika ada seorang anak laki-laki miskin yang menghabiskan hari-harinya dengan pergi dari rumah ke rumah dengan menjual koran untuk membiayai sekolah. Suatu hari, saat dia berjalan, dia mulai merasa rendah diri dan lemah. Bocah malang itu kelaparan, jadi dia mulai meminta makanan di setiap rumah yang dia singgahi.

Anak laki-laki malang itu selalu ditolak sampai dia mencapai pintu seorang gadis muda. Ia meminta segelas air, namun melihat keadaannya yang memprihatinkan, gadis itu kembali dengan membawa segelas susu. Anak laki-laki itu bertanya berapa hutangnya untuk susu tersebut, namun dia menolak pembayaran.

Bertahun-tahun kemudian, gadis itu, yang kini sudah dewasa, jatuh sakit. Dia pergi dari dokter ke dokter, tapi tidak ada yang bisa menyembuhkannya. Akhirnya, dia pergi ke dokter terbaik di kotanya.

Dokter menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk merawatnya hingga akhirnya dia sembuh. Meskipun dia bahagia, dia takut dia tidak mampu membayar tagihannya. Tapi, ketika rumah sakit menyerahkan tagihannya, tertulis, “Dibayar penuh, dengan segelas susu.”

10. Boneka Favorit Nenek

Seorang gadis kecil memiliki boneka yang sangat dia sayangi sehingga dia akan memperlakukannya dengan sangat hati-hati dan kelembutan, meskipun teman-temannya akan menertawakannya karena begitu berhati-hati.

Seiring berjalannya waktu, gadis itu tumbuh besar, pindah rumah, menjadi dewasa, menikah, memiliki anak, dan akhirnya menjadi seorang wanita tua dengan banyak cucu yang menggemaskan.

Suatu hari, dia kembali ke kota asalnya, dan menemukan rumah lamanya ditinggalkan, dia masuk. Di antara ratusan barang-barang kuno dan suvenir, gadis kecil yang sekarang sudah tua itu menemukan bonekanya. Itu dirawat dengan baik seperti biasanya. Dia membawanya pulang untuk diberikan kepada cucunya, dan cucunya menyukainya.

Setiap kali wanita tua itu melihat gadis kecil itu bermain dengannya, air mata kebahagiaan akan mengalir di pipinya, dan dia sangat senang karena dia telah merawat boneka itu dengan sangat baik, sehingga sekarang dia dapat menikmatinya seperti saat dia dulu. Ia bahagia sekarang melihat bonekanya di tangan cucunya.

11. Dongeng Cerita Fiksi tentang Katak Adalah Sang Juara Melompat

Kutu, belalang, dan katak ingin membuktikan siapa di antara mereka yang bisa melompat paling tinggi. Mereka mengundang binatang dari seluruh dunia untuk berkumpul dalam sebuah lomba adu lompat.

Sebagai hadiah, raja yang turut serta menyaksikan pertandingan itu pun berjanji akan menikahkan sang pemenang dengan anaknya.

Kutu maju pertama kali. la berjalan ke depan dengan gagah, lalu membungkuk dan menghormat kepada raja. "Aku mengisap darah bangsawan setiap hari. Karenanya, darahku biru dan aku bisa melompat tinggi sekali," katanya sombong.

Berikutnya, belalang maju dengan seragam hijaunya yang anggun. la membusungkan dada dan berjalan bangga ke hadapan raja. "Aku adalah belalang dari keluarga bangsawan. Aku yang terbaik dalam hal melompat," katanya bangga.

Selanjutnya, katak maju. la hanya menghormat pada raja tanpa berkata apa-apa. la hanya berkonsentrasi pada perlombaan.

Lomba dimulai, kutu melompat sangat tinggi sampai-sampai semua binatang tidak melihatnya mendarat di mana. Kutu dianggap gagal.

Lalu, belalang dengan sigap melompat. Tapi, ia mendarat di wajah raja. Hadirin menganggapnya tidak sopan dan la dianggap kalah.

Tibalah saatnya katak melompat. la mendarat di pangkuan putri raja. Semua binatang bertepuk tangan semarak. Raja bersabda, "Tidak ada yang lebih tinggi daripada putriku. Karenanya, katak kunyatakan sebagai pemenangnya. Selain berani, katak juga pintar. Aku nikahkan katak dengan putriku."

Ternyata, Katak adalah jelmaan seorang Pangeran yang dikutuk. Sang pangeran akhirnya terbebas dari kutukannya dan menikah dengan putri dan hidup bahagia selamanya. Sementara, kutu dan belalang hanya bisa malu dengan kesombongan mereka.

Baik cerita non fiksi pendek maupun cerita fiksi pendek, sama-sama memiliki pesan moral yang bisa dipetik. Cerita fiksi pendek ini bermakna berfokus pada aksi lebih baik daripada hanya membanggakan diri. Hal tersebut dibuktikan dengan Katak yang tidak menyombongkan dirinya dan berfokus pada perlombaan. Sehingga, ia bisa jadi pemenang.

12. Dua Pangeran dan Peri Air

Cerita fiksi pendek berjudul Dua Pangeran dan Peri Air berkisah tentang seorang raja yang mempunyai dua orang putra yang bernama Pangeran Matahari dan Pangeran Bulan. Suatu hari, sang raja memanggil kedua putranya. Raja memerintahkan keduanya agar hidup di hutan. "Jika aku telah meninggal, kalian pulanglah dan pimpin kerajaan ini!" titah sang raja.

Kedua pangeran itu ke hutan. Lalu beristirahat di dekat sebuah kolam. Pangeran Matahari berkata pada Pangeran Bulan agar adiknya itu mandi terlebih dahulu dan mengambilkannya air dari kolam.

Ketika Pangeran Bulan mendekati kolam, datanglah Peri Air yang jahat, peri itu bertanya, "Seperti apakah peri yang baik itu?"

"Mereka seperti bintang dan bulan," jawab Pangeran Bulan.

Tidak puas dengan jawaban pangeran, Peri Air sambil menangkap Pangeran Bulan dan membawanya ke gua.

Pangeran Matahari khawatir adiknya dalam bahaya karena tidak kunjung kembali. Ia mendatangi kolam sambil bersiaga. Peri Air pun menyamar menjadi seorang pencari kayu. Namun, pangeran Matahari tahu bahwa itu adalah Peri Air yang sedang menyamar.

Pangeran Matahari menuduh Peri Air menculik adiknya dan Peri Air mengaku. Ketika pangeran bertanya alasannya, Peri Air berkata bahwa Pangeran Bulan tidak dapat menjawab pertanyaan yang ia berikan.

Pangeran Matahari pun menawarkan diri untuk menjawab pertanyaan Peri Air, dengan syarat peri harus mengembalikan adiknya. Peri Air bertanya sekali lagi. "Seperti apakah peri yang baik itu?"

"Peri yang baik adalah peri yang mempunyai hati tulus dan takut berbuat dosa," seru Pangeran Matahari.

Peri Air terpukau dengan jawaban Pangeran Matahari. Akhirnya, Pangeran Bulan dibebaskan karena kepintaran Pangeran Matahari menjawab pertanyaan dari Peri Air.

13. Kucing Jadi Ratu

Hati Raja Kashmir gundah karena ia belum dikaruniai keturunan. la bahkan mengancam istri-istrinya agar memberi keturunan. Jika tidak, mereka akan diusir. Para istri Raja Kashmir berdoa pada Dewa Shiwa agar diberi anak, tapi belum dikabulkan.

Akhirnya, mereka membuat siasat untuk mengelabui raja. Ketika ada seekor kucing yang melahirkan anak banyak sekali, mereka menyebarkan kabar bahwa telah lahir seorang putri.

Raja Kashmir sangat senang mendengarnya. Akan tetapi, raja tidak diperbolehkan melihat putrinya itu sampai sang putri menikah nanti. "Itu pesan dewa," kata para istri. Raja Kashmir pun memercayainya.

Tahun demi tahun pun berlalu. Raja ingin menikahkan putrinya dengan seorang pangeran yang baik dan tampan. Karena takut ketahuan, para istri raja menemui pangeran itu dan menjelaskan bahwa putri raja sebenarnya adalah seekor kucing.

Pada hari pernikahan, Pangeran merawat kucing dengan baik. la menguncinya di kamar. Ibu sang pangeran penasaran dengan menantunya. "Menantuku, engkau pasti kesepian. Keluarlah, Nak?" Mendengar itu, kucing menangis seperti manusia. Tangisan itu terdengar oleh Dewi Parwati, istri Dewa Shiwa. la pun meminta suaminya menolong si kucing.

"Oleskan minyak ini ke tubuh kucing. la akan jadi manusia," kata Dewa Shiwa. Dewi Parwati mengoleskan minyak pada kucing. Kucing pun berubah menjadi wanita yang sangat cantik.

Kemudian, ketika sang pangeran masuk ke kamarnya, ia kaget sekaligus senang melihat istrinya, si kucing berubah menjadi wanita cantik, la pun mengajaknya menemui Raja Kashmir. Raja pun bahagia. Para istri raja bernapas lega. Sejak saat itu, semua hidup bahagia selamanya.

14. Dongeng Cerita Fiksi tentang Raja Jahat yang Bertobat

Cerpen bertajuk Raja Jahat yang Bertobat dapat dijadikan sebagai referensi tugas cerita fiksi . Kisahnya tentang seorang raja yang sangat jahat kepada rakyatnya. Bahkan, rakyatnya setiap hari berdoa agar sang raja mati saja.

Suatu hari, raja memanggil rakyatnya agar berkumpul di lapangan. Rakyat pun terpaksa mematuhi perintahnya. Pada pertemuan itu, raja mengaku bahwa selama ini ia telah berbuat jahat dan kini ia akan membuat rakyat lebih damai dan bahagia.

Raja menepati janjinya. la mengirimkan orang-orangnya ke seluruh penjuru negeri untuk mencari tahu apa yang diinginkan rakyatnya agar hidup bahagia. Raja membangun jalan dan jembatan. la juga mengurangi pajak dan menetapkan hari libur kerja. Akhirnya, rakyat mencintai raja.

Suatu hari, salah satu rakyat bertanya kepada raja mengapa ia jadi baik sekarang. Raja pun menjawab "Suatu kali, aku pergi ke hutan. Lalu, aku melihat anjing yang sedang mengejar rubah. Anjing itu menggigit rubah sampai kakinya pincang. Lalu, saat anjing pulang, seorang laki-laki mengangkat dan mengempaskan tubuhnya ke tanah sampai kakinya pincang.

"Lalu, ketika laki-laki itu naik kuda, dirinya diempaskan oleh kuda sehingga mengakibatkan kakinya patah. Kuda pun langsung lari. Namun, salah satu kakinya terjerumus ke sebuah lubang sampai patah."

"Aku pun duduk dan berkata pada diriku sendiri, Siapapun yang berbuat jahat terhadap makhluk hidup lain, ia akan mendapat balasan cepat atau lambat". Itulah alasan mengapa raja jadi baik sekarang.

15. Cermin Ajaib

Cermin Ajaib adalah contoh cerita fiksi yang kaya akan pesan moral. Dalam cerita fiksi pendek ini, dikisahkan Rusa sedih sekali ia tidak punya mainan cermin seperti teman- temannya; Tupai, Semut, dan Jerapah. Rusa berniat meminjam cermin milik Tupai, tetapi Tupai tidak memperbolehkannya.

Ketika Rusa meminjam cermin pada Jerapah, Jerapah menjawab, "Boleh, tapi nanti ya!"

Rusa pun semakin sedih, tetapi ia tidak kehilangan akal. la mengambil tali dan bermain lompat tali sendiri. Tiba-tiba terdengar suara benda jatuh ke air, ternyata cermin Tupai jatuh ke sungai.

Jerapah dan Semut tidak bisa berenang. Rusa mengajukan diri. Tanpa berpikir panjang, Rusa menceburkan diri ke sungai.

Tiba-tiba Jerapah berteriak. "Awas, Rusa! Ada buaya di belakangmu!"

Rusa segera menyambar cermin Tupai di depannya dan berenang dengan sangat cepat menghindari Buaya. Hewan buas itu terus mengejar Rusa. Mulutnya terbuka lebar. Kaki Rusa sempat tersangkut bebatuan sungai. Tapi, ia terus berusaha menyingkirkan batu yang menghalanginya.

Jerapah, Semut, dan Tupai berteriak ketakutan melihat Buaya yang siap menerkam Rusa. Ketika Rusa hampir ke pinggir, Jerapah dengan leher panjangnya cepat-cepat menyeret Rusa ke daratan. Selamat! Buaya pun kembali ke dalam sungai dengan kecewa.

Tupai pun berterima kasih pada Rusa, serta mengizinkan Rusa meminjam cerminnya sepuasnya.

16. Taman Bacaan Nodi

Suara ayam jago telah berbunyi, tanda hari sudah pagi. Pandu Sapi, Ibu Domba, Boba Domba, Bapak Ayam, Kiki Ayam, Kiku Ayam, Bibu Angsa, Bibo Angsa, Ciko dan Cica Kelinci bergegas keluar kandang. Mereka bermain dan berkejaran di halaman peternakan sebelum makan pagi bersama.

Setelah makan, Boba domba teringat bahwa buku Dinosaurus baru mulai dijual di kota mereka. Teman-temannya terkejut. Bibo Angsa bergegas mengajak mereka semua ke kota.

Mereka berkeliling dari satu toko ke toko lainnya. Tapi ternyata buku Dinosaurus itu sudah habis terjual semua. Pandu Sapi memberi usul agar mereka meminjam buku dari perpustakaan. Semuanya sepakat dan mereka pergi ke perpustakaan kota.

Ciko Kelinci lalu bertanya kepada pengurus perpustakaan, Ibu Kuda. Ibu Kuda menjawab,
"Benar, Ciko. Buku Dinosaurus baru sudah ada di perpustakaan ini. Tapi sayang sekali, buku itu baru saja dipinjam Kobi Kuda,"

Mereka pun kecewa dan pulang ke rumah Boba Domba.

"Kejutan!" kata Ibu Domba.

Ibu Domba menunjuk ke meja belajar Boba Domba. Di sana buku Dinosaurus Tirex, yang diinginkan Boba Domba dan teman-temannya sudah tergeletak dengan manisnya. Boba Domba senang karena ibunya tahu yang ia inginkan.

17. Cerita Booth agar Sang Putri Berkata "Itu Bohong"

Cerita fiksi panjang berjudul Cerita Booth agar Sang Putri Berkata "Itu Bohong" menceritakan seorang raja yang memiliki seorang putri cantik. Sayangnya, sang Putri adalah orang yang senang berbohong.

Melihat tingkah laku putrinya itu, Raja membuat sayembara bahwa siapa pun yang bisa membuat putri berkata bahwa "Itu bohong" maka dia akan menikah dengan sang Putri dan mendapatkan setengah wilayah dari kerajaannya.

Sayembara itu menarik perhatian para pemuda dari berbagai negeri. Mereka mencoba membuat sang Putri berkata "itu bohong", tetapi belum ada yang berhasil.

Datanglah tiga bersaudara yang turut mencoba keberuntungan. Namun sayang, saudara tertua dan kedua gagal. Dan akhirnya tiba giliran putra bungsu bernama Booth, yang mencoba.

Booth bercerita bahwa sang Putri tidak memiliki peternakan sebaik peternakan miliknya. Peternakannya terikat dengan dua gembala yang berdiri di setiap sisi peternakannya. Di setiap akhir sore, kedua gembala itu meniup tanduk domba jantan, tetapi mereka tidak pernah bisa mendengar suara terompet itu. Sang Putri tidak percaya dengan cerita yang disampaikan Booth, namun masih menahan diri.

Kemudian Booth bercerita bahwa ia pernah pergi ke surga dan bertemu dengan malaikat. Saat itu, Booth sedang memanjat pohon di pekarangan rumah. Saat tiba di surga, malaikat itu sedang duduk di kursi goyang.

Tiba-tiba, pohon yang dinaikinya patah. Booth tidak bisa turun, lalu malaikat itu memberikan tali agar Booth bisa turun. Karena talinya kepanjangan, Booth masuk ke dalam lubang rubah. Di sana, ia melihat Raja dan Ibu Booth. Ibu Booth memasukkan botol ke dalam kotak dan memberikannya kepada Raja. Botol di dalam kotak itu bisa membuat kumis Raja keriting.

Mendengar cerita Booth, sang Putri tidak bisa menahan diri "Semua ceritamu keterlaluan! Aku yakin itu semua bohong. Tidak ada satupun yang benar!"

Putri terkejut mendengar perkataannya sendiri, sedangkan Booth merasa senang karena berhasil memenangkan sayembara sang Raja. Akhirnya, ia menikah dengan sang Putri dan mendapatkan setengah dari kerajaan yang dijanjikan Raja.

18. Anak Kambing yang Cerdik

Cerita fiksi pendek berjudul Anak Kambing yang Cerdik bisa dijadikan sebagai referensi tugas cerita fiksi. Dalam cerita fiksi pendek ini, dikisahkan Dalam sebuah hutan, tinggalah seorang ibu kambing dan anaknya. Suatu hari, ibu kambing pergi suatu tempat. Ia berpesan agar anaknya tidak membuka pintu rumah, kecuali untuk ibunya.

Agar anaknya tidak salah mengenali, ibu kambing mengajarkan sebuah. Jika lagu itu dinyanyikan di depan pintu, maka ibu kambinglah yang datang. Tanpa mereka sadari, ada serigala yang ikut mendengarkan.

Ketika ibu kambing pergi, serigala segera datang ke depan pintu dan menyanyikan lagu tersebut. Mendengar lagu itu, anak kambing menjadi ragu. Bukankah ibunya baru saja pergi? Kok ibunya sudan kembali? Selain itu, suaranya pun tidak seperti ibunya,

Tetapi anak kambing tidak segera membuka pintu. Ketika ia mengintip lewat celah di bawah pintu, dan melihat sepasang kaki serigala. Anak kambing segera berteriak. Serigala takut teriakan itu membuat hewan lain berdatangan. Ia pun segera pergi.

Untung saja anak kambing tidak membukakan pintu dan memeriksa lebih dulu siapa yang datang.

19. Cerita Fiksi Pendek Asal Mula Kambing Gunung

Sekelompok kambing gelisah karena ada seekor serigala yang ingin memangsa mereka. Kambing-kambing ketakutan jika serigala itu tiba-tiba muncul dan menerkam mereka. Kambing tua selaku pemimpin kelompok segera mencari solusi agar hidup mereka tenang.

Ia pun memutuskan agar kelompok kambing pindah ke sebuah tebing batu yang tinggi. Mereka mulai memanjat. Meskipun berkali-kali tergelincir, mereka semua berhasil mencapai atas tebing batu.

Tak lama kemudian, serigala berusaha memanjat tebing, tetapi selalu gagal. Para kambing pun merasa aman tinggal di tebing dan memutuskan tidak turun lagi. Itulah asal mula kambing gunung.

20. Kisah Ayam Betina dan Elang

Contoh cerita fiksi berikutnya yaitu Kisah Ayam Betina dan Elang. Dalam cerita fiksi pendek ini, diceritakan seekor elang melamar ayam betina menjadi istrinya. Suatu ketika, elang hendak pergi ke sebuah tempat. Ia pun memberikan sebuah cincin kepada ayam betina dan dikalungkan di lehernya supaya tidak hilang.

Kabar elang yang melamar ayam betina diketahui ayam jantan. Ayam jantan tidak suka hal tersebut lalu merampas cincin dari ayam betina saat elang pergi. Ayam betina kebingungan saat elang kembali dan menanyakan cincinnya.

Setelah tahu cincin itu hilang, elang sangat marah. Ayam betina yang ketakutan berjanji akan mencari cincin tersebut. Elang mengancam akan memangsa anak-anak ayam betina jika cincinnya tidak ditemukan.

Sejak saat itu, ayam betina selalu mengais tanah untuk mencari cincin elang. Sedangkan elang tak berhenti mengincar anak-anak ayam betina.

Itulah 20 cerita fiksi pendek beragam tema yang menarik kaya pesan moral. Mana favorit Bunda dan Si Kecil?

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda