Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

6 Cara Pertolongan Pertama saat Anak Alami Sesak Napas Menurut Dokter

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Sabtu, 21 Oct 2023 15:35 WIB

A mother and son are sitting together in a living room. She is helping him take his puffer because he suffers from asthma.
Ilustrasi Pertolongan Pertama Anak Sesak Napas/Foto: iStock
Daftar Isi
Jakarta -

Sesak napas atau dispanea merupakan salah satu kondisi yang membuat udara sulit masuk ke dalam paru-paru. Tidak hanya terjadi pada orang dewasa, hal ini juga bisa terjadi pada anak-anak.

Anak mungkin mengalami sesak napas secara tiba-tiba dan terjadi dalam waktu yang singkat. Namun, dalam kondisi tertentu, sesak napas bisa saja terjadi dalam jangka yang panjang.

Ketika anak mengalami sesak napas, sebaiknya Bunda tidak ikut panik, ya. Dengan begitu, Bunda bisa memberikan pertolongan pertama yang dibutuhkan oleh anak.

Banner Pertolongan Pertama

Pertolongan pertama saat anak sesak napas

Terdapat beberapa hal yang perlu Bunda lakukan ketika Si Kecil mengalami sesak napas menurut dokter spesialis anak. Berikut ini Bubun bagikan deretannya:

1. Baringkan anak

Hal pertama yang perlu Bunda lakukan adalah membaringkan anak. Tujuannya adalah agar anak tidak terlalu banyak mengeluarkan energi sehingga oksigen tidak banyak yang dikeluarkan.

"Ini karena semakin banyak energi yang dikeluarkan oleh anak, semakin banyak pula oksigen yang akan dikeluarkan. Alhasil anak pun akan semakin kesulitan untuk bernapas," ungkap dr. Aisya Fikritama, Sp.A ketika diwawancarai oleh HaiBunda, belum lama ini.

Dokter Aisya pun mengibaratkan hal ini seperti saat Bunda dan Ayah sedang melakukan olahraga di gym. Saat berolahraga dengan cukup keras, tubuh akan kelelahan dan sedikit mengalami sesak napas.

2. Tenangkan anak

Menurut dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp.A, menenangkan anak juga merupakan hal yang wajib dilakukan. Ketika anak dalam keadaan panik, mereka akan semakin sesak napas dan kekurangan oksigen, Bunda.

3. Berikan anak posisi nyaman

Bunda juga harus pastikan anak selalu dalam posisi yang membuatnya nyaman. Jika perlu, bantu anak duduk tegak.

"Bantu anak duduk tegak untuk memudahkan pernapasannya," jelas dr. Dian kepada HaiBunda.

4. Berikan obat sesak sesuai resep

Sesak napas sendiri bisa disebabkan oleh berbagai macam hal, Bunda. Jika karena alergi, Bunda bisa menjauhkan Si Kecil dari pemicu alergi tersebut.

Setelahnya, berikan anak inhaler atau obat sesak napas. Meski begitu, pastikan Bunda memberikan obat yang sudah diresepkan oleh dokter.

"Jika memiliki inhaler atau obat sesak napas yang diresepkan dokter, berikan sesuai petunjuk," ujar Dian.

5. Berikan oksigen

Menurut dr. Aisya, Bunda bisa memberikan Si Kecil oksigen jika memang memiliki cadangan di rumah. Pemberiannya pun harus sesuai dengan arahan dokter, ya.

"Jika memiliki cadangan oksigen, selama anak sesak napas, maka Si Kecil harus menggunakan oksigennya sesuai arahan dokter. Bila tidak punya, segera bawa ke IGD," papar dokter yang berpraktik di RS UNS ini.

6. Bawa ke rumah sakit

Ketika anak yang mengalami sesak napas harus segera di bawa ke rumah sakit jika seluruh upaya di atas tidak berhasil dilakukan. Karena itu, ada baiknya Bunda segera menghubungi bantuan medis.

"Jika berbagai cara sudah dicoba dan tidak berhasil, maka pertolongan pertama sesak napas pada anak selanjutnya adalah dengan menelpon bantuan medis," kata dr. Aisya.

Hal senada disampaikan juga oleh dr. Dian untuk segera membawa Si Kecil ke dokter saat sesak napas yang dialami anak menunjukkan tanda serius. "Pastikan selalu berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan saat menghadapi situasi medis yang serius atau jika ragu," tuturnya.

Bunda memiliki pengalaman saat anak mengalami sesak napas? Bagikan kisahnya di kolom komentar, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/mua)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda