HaiBunda

PARENTING

Alasan Vaksin Covid-19 untuk Bayi dan Balita Masih Sulit Ditemukan, Harganya Selangit Bun

Kinan   |   HaiBunda

Rabu, 08 Nov 2023 17:07 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 untuk anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Halfpoint

Sudah 3 tahun setelah pandemi Covid-19 dimulai, vaksin untuk bayi dan balita masih belum tersedia. Berbagai alasan pun bisa menjadi faktor penyebabnya, termasuk desas-desus harga yang tinggi.

Dikutip dari laman Kemenkes RI, ada banyak manfaat vaksin Covid-19 yang wajib diketahui. Salah satunya merangsang sistem kekebalan tubuh. 

Vaksin yang terdiri dari berbagai produk biologi dan bagian dari virus yang sudah dilemahkan yang disuntikkan ke dalam manusia, akan merangsang timbulnya imun atau daya tahan tubuh seseorang. 


Manfaat vaksin Covid-19

Beberapa manfaat lainnya yaitu:

1. Mengurangi risiko penularan

Tubuh seseorang yang telah disuntikkan vaksin, akan merangsang antibodi untuk belajar dan mengenali virus yang telah dilemahkan tersebut. Dengan demikian, tubuh akan mengenai virus dan mengurang risiko terpapar.

2. Mengurangi dampak berat dari virus

Dengan kondisi kekebalan tubuh yang telah mengenali virus, maka jika sistem imun seseorang kalah dan kemudian terpapar, maka dampak atau gejala dari virus tersebut akan mengalami pelemahan.

3. Mencapai herd immunity

Semakin banyak individu yang melakukan vaksin di sebuah daerah atau negara, maka herd immunity akan tercapai, sehingga meminimalkan risiko paparan dan mutasi dari virus Covid-19.

Kata CDC tentang vaksin Covid-19 untuk bayi dan balita

Dikutip dari Romper, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengumumkan apa yang tampaknya merupakan rencana permanen untuk vaksin Covid: satu dosis awal dan booster setiap tahun.

Skema vaksin ini sama seperti vaksin flu, yakni diberikan tambahan baru setiap tahunnya ya, Bunda.

Sayangnya, sejak vaksin Covid kali pertama tersedia untuk bayi dan balita pada bulan Juni 2022 di beberapa negara tertentu, para orang tua mengalami kesulitan dalam menemukan tempat untuk mendapatkannya. 

Saat ini, permasalahan yang sama. Mulai dari masalah teknis tentang siapa yang dapat memberikan suntikan kepada anak, serta cara pengemasan vaksin.

Mengapa vaksin Covid untuk bayi dan balita masih sulit didapat?

Kemungkinan alasan di balik mengapa vaksin Covid untuk bayi dan balita masih sulit untuk didapat berkaitan dengan harga dan kemasan vaksin.

Secara logika, orang tua akan memulai pencarian vaksin dengan meminta rujukan dari dokter anak (sesuai pedoman CDC dan American Academy of Pediatrics). Namun banyak dokter anak mau pun klinik yang tidak menyediakan, salah satunya karena harganya tinggi.

Vaksin Covid pediatrik dikemas dalam botol, masing-masing berisi beberapa dosis suntikan. Begitu mereka membuka botolnya, isinya harus digunakan dalam jangka waktu tertentu atau akan habis masa berlakunya. 

Menurut Global Health Delivery Project di Harvard University, Julie Rosenberg, MPH, permasalahan kesenjangan ini sulit bagi klinik atau pun apotek. 

Kapan anak perlu mendapatkan vaksin Covid?

Anak-anak berusia antara 6 bulan dan 5 tahun dianggap telah menerima vaksinasi lengkap setelah mendapat rangkaian suntikan Pfizer atau Moderna dosis pertama, setelah itu mendapat dosis booster terbaru setiap tahun.

AAP mengatakan semua suntikan anak harus berasal dari produsen yang sama, jika mereka berusia antara 6 bulan dan 4 tahun.

Apabila Si Kecil baru saja terjangkit Covid-19, mereka harus menunggu untuk menerima vaksin tahun ini. Anak bisa mendapatkan suntikan tiga bulan setelah gejala Covid-19 muncul (atau ketika mereka dites positif Covid-19, jika mereka tidak menunjukkan gejala).

Hal tersebut disampaikan oleh Dr. Mobeen Rathore, MD, dari Wolfson Children’s Hospital of Jacksonville.

Tentang vaksin Covid anak di Indonesia

Ada beberapa pertimbangan mengapa vaksin Covid-19 untuk anak di bawah 6 tahun di Indonesia masih belum bisa dilakukan. Salah satunya perhitungan jumlah stok vaksin.

Pemerintah harus menyediakan vaksin sebanyak populasi balita di Indonesia. Jangan sampai terjadi rebutan karena jumlah yang terbatas. 

Selain itu, perlu diingat bahwa anak adalah kelompok paling rentan. Dengan demikian, uji klinis vaksin untuk anak ini juga harus benar-benar dilakukan. Jangan sampai terjadi hal-hal yang justru merugikan anak setelah vaksinasi dilakukan.

Demikian ulasan tentang serba-serbi belum tersedianya vaksin Covid-19 untuk bayi dan balita. Semoga ulasan ini bermanfaat, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

Jangan Lengah Bun, Ini 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Sebabkan Anak Cacingan

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Kenapa Ayah di Atas Usia 30 Lebih Sering Merasa Kelelahan dan Tertekan? Ini Faktanya

Parenting Nadhifa Fitrina

7 Cara Mengatasi Nyeri Ulu Hati saat Hamil

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Amerika Perbarui Aturan di Bandaranya, Ibu Menyusui Kini Lebih Mudah Bepergian

Menyusui Indah Ramadhani

5 Potret Satine Anak Abimana Aryasatya & Inong Ayu Ikuti Jejak Ortu di Dunia Hiburan

Mom's Life Amira Salsabila

Persiapan Tahun Baru, Kecap hingga Aneka Saus Diskon hingga 20% di Transmart

Mom's Life Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Awet Muda! Ini 5 Potret Ariyo Wahab bersama Istri & 3 Anak Perempuan

Kenapa Ayah di Atas Usia 30 Lebih Sering Merasa Kelelahan dan Tertekan? Ini Faktanya

Amerika Perbarui Aturan di Bandaranya, Ibu Menyusui Kini Lebih Mudah Bepergian

7 Cara Mengatasi Nyeri Ulu Hati saat Hamil

5 Potret Satine Anak Abimana Aryasatya & Inong Ayu Ikuti Jejak Ortu di Dunia Hiburan

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK