Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Cara Mendidik Anak Balita agar Tak Jadi Generasi Stroberi

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Minggu, 10 Dec 2023 21:15 WIB

5 Tanda Anak Usia 1-3 Tahun Alami Overstimulasi, Rewel Salah Satunya Bun
Ilustrasi Bunda dan anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/Rawpixel

Dalam dunia parenting, ada banyak istilah yang mungkin akan Bunda temukan. Salah satunya yang baru-baru ini marak diperbincangkan adalah generasi stroberi atau strawberry generation.

Generasi stroberi merupakan istilah yang ditujukan pada generasi baru yang lunak seperti buah stroberi. Meski begitu, pada dasarnya generasi ini memiliki gagasan dan ide-ide kreatif. Sayangnya, mereka mudah menyerah dan sakit hati.

Perlu diketahui, sifat dan karakteristik anak di masa depan ditentukan dari pola asuh seperti apa yang Bunda gunakan saat mereka kecil. Mengutip dari laman Verywell Mind, pola asuh untuk anak harus mencakup perilaku, sikap orang tua, serta lingkungan emosional tempat anak diasuh.

Menilik dari buku Strawberry Generation: Anak-anak Kita Berhak Keluar dari Perangkap yang Bisa Membuat Mereka Rapuh karya Prof Rhenald Khasali, PhD, dikelaskan bahwa pemilihan pola asuh sangat penting untuk masa depan anak, agar tidak tumbuh menjadi anak generasi stroberi.

"Generasi ini, kalau gemblengan di rumahnya dulu kurang begitu kuat, juga mudah galau. Banyak berhalusinasi dan enteng mengungkapkan kegalauannya ke mana-mana, termasuk ke teman-temannya atau media sosial," tulis Rhenald dalam bukunya.

Cara mendidik balita agar tidak menjadi generasi stroberi

Ada beberapa cara yang bisa Bunda dan Ayah lakukan agar anak tumbuh menjadi anak yang tangguh dan terhindar menjadi generasi stroberi. Melansir dari berbagai sumber, berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:

1. Ajari anak mengenali perasaannya

Ketika anak bisa mengenali dan memberi nama pada emosi mereka secara efektif, mereka dapat menghubungkan emosi tersebut dengan strategi spesifik yang akan membantu mereka bergerak maju dengan cara yang sehat, Bunda.

Misalnya anak menyadari bahwa mereka merasa gugup dan mengetahui bahwa berbicara dengan orang tua atau pengasuh dapat membuat mereka rileks.

"Salah satu langkah pertama untuk bisa mengatur emosi adalah mampu mengetahui apa yang kita rasakan," kata Allie Riley, pengawas program yang membantu anak mengembangkan keterampilan sosial dan emosional, dikutip laman Time.

2. Jalin hubungan positif

Hubungan yang positif sering kali berfungsi sebagai penyangga dari hal-hal sulit dalam hidup Si Kecil. Meskipun orang tua tidak boleh mengatur seluruh kehidupan sosial anak, mengajari mereka tentang memiliki hubungan yang sehat adalah hal yang penting.

Bunda dan Ayah bisa mengajari anak tentang bagaimana cara memilih teman yang baik serta cara mereka menangani konflik. Ketika orang tua mengajarkan hal ini, anak akan belajar dan mencontohkannya.

3. Ajari anak cara meminta bantuan

Anak yang tangguh tidak selalu bisa bangkit kembali dari situasi sulit dengan sendirinya. Mereka perlu bantuan dari orang lain, Bunda.

Meminta bantuan dan dukungan adalah keterampilan yang penting diajarkan pada anak-anak. Namun, terkadang meminta bantuan terasa sulit karena berbagai alasan.

Orang tua bisa membantu anak-anak belajar meminta bantuan dengan mencontohkan apa yang terjadi dalam hidup mereka, bersikap terbuka tentang saat-saat mereka membutuhkan dukungan, serta bersikap reseptif dan suportif ketika anak datang meminta bantuan.

Klik baca halaman berikutnya untuk melihat tips lainnya yuk, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


TIPS MENDIDIK ANAK AGAR TIDAK MENJADI GENERASI STROBERI

Ilustrasi Ibu dan Anak

Ilustrasi Anak Generasi Stroberi/Foto: Getty Images/iStockphoto

4. Cara mengatasi masalah

Mengajarkan anak menyelesaikan masalah membutuhkan banyak cara yang bisa diterapkan sehari-hari. Seiring bertambahnya usia, anak akan bertanya tentang apa yang harus dilakukan ketika menghadapi suatu masalah.

Bunda dan Ayah bisa memberikan saran seperti menarik napas dalam-dalam saat anak ingin marah, berbicara baik dengan teman, atau memintanya untuk membersihkan air yang ditumpahkannya.

5. Miliki waktu dengan anak

Seberapa pun sibuknya Bunda dengan pekerjaan, meluangkan sedikit waktu untuk anak tentu akan berpengaruh besar pada masa depannya. Kehadiran Bunda dan Ayah membuat mereka merasa memiliki seseorang yang bisa diandalkan.

Melansir dari laman The Guardian, waktu sepuluh menit yang berkualitas jauh lebih baik daripada satu jam tetapi Bunda dan Ayah tidak fokus pada Si Kecil. Jika menggunakan gadget di meja makan, Bunda akan memberikan contoh dan mengajari mereka bahwa tidak apa-apa jika waktu makan terganggu.

Banner 7 Tanda Menyusui Sudah Tepat

6. Berikan waktu tidur cukup

Banyak anak yang mengalami sudah tidur, bangun dalam keadaan lelah, dengan lingkaran hitam di bawah matanya. Kurangnya kualitas tidur yang baik merupakan salah satu pemicu stres yang besar.

Ketika anak mengalami ini, ada beberapa hal yang berdampak. Mulai dari memori, konsentrasi, fungsi kognitif, hingga pengambilan keputusan.

Salah satu cara tercepat untuk meningkatkan kualitas tidur anak adalah dengan membatasi waktu layar sebelum tidur. Jenis cahaya biru yang dipancarkan perangkat digital akan menekan produksi melatonin, yakni hormon yang memberi sinyal pada tubuh bahwa sudah waktunya tidur.

7. Ajak anak berolahraga

Aktivitas yang teratur sangat penting dan anak-anak memerlukan lebih banyak aktivitas. Selain menjaga mereka tetap bugar secara fisik, olahraga bisa meningkatkan kemampuan otak anak.

Olahraga terbukti setara dengan pengobatan dalam mengobati depresi dan kecemasan ringan hingga sedang. Hal ini mungkin terjadi karena membuat tubuh terbiasa bergerak lebih lancar.

Hormon yang sama yang dilepaskan saat stres akan meningkat saat berolahraga. Anak-anak juga akan melakukan olahraga jika melihat Bunda dan Ayah melakukan hal yang sama.

Semoga informasinya dapat bermanfaat ya, Bunda.

Saksikan lagi video tips anak tumbuh cerdas berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda