HaiBunda

PARENTING

Alasan Bayi Suka Menjerit-jerit, Kapan Kebiasaan Ini Mulai Berhenti?

Kinan   |   HaiBunda

Sabtu, 02 Dec 2023 19:00 WIB
Ilustrasi Alasan Bayi Suka Menjerit-jerit, Kapan Kebiasaan Ini Mulai Berhenti?/Foto: Getty Images/FatCamera
Jakarta -

Bayi masih dalam proses belajar banyak hal, termasuk perkembangan bicara dan bahasanya. Salah satu cara yang dilakukan bayi di fase belajar ini adalah suka menjerit-jerit.

Ya, alasan bayi suka menjerit-jerit sebenarnya merupakan bagian normal dari perkembangan vokal mereka. Hal ini akan terus berkembang menjadi bermakna seiring berjalannya waktu. 

"Saya tahu orang tua berpikir, 'suaranya sangat berisik', tetapi ini adalah bagian dari perkembangan bicara dan bahasa yang normal dan apa yang kami sebut permainan vokal," ungkap Morgan Leonard, MS, CCC-SLP, ahli patologi bicara dan bahasa di Children’s of Alabama, dikutip dari laman Romper.


Penyebab bayi suka menjerit-jerit

Bayi suka menjerit-jerit adalah langkah lain untuk mengucapkan kata pertamanya. Mereka mulai 'menemukan' suaranya dan bersuara sejak usia 2 hingga 4 bulan.

Kemudian sekitar usia 4 hingga 6 bulan, mereka akan mempelajari keterampilan baru yang lebih menyenangkan, seperti tertawa, meniup, dan mengeluarkan jeritan gembira. Bunda pun mungkin akan mendengarnya lebih sering daripada suara lainnya.

"Semua hal ini adalah cara bayi mengeksplorasi suaranya sendiri dan mengembangkan kendali atas suara yang mereka buat hingga menjadi ucapan dan bahasa," imbuh Leonard.

Tak perlu khawatir, ini merupakan kebiasaan normal dan bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan oleh orang tua. Justru bayi perlu diberi semangat agar bayi mau bermain dengan suaranya dan membuat ucapan yang menyenangkan. Beberapa penyebab lain bayi senang menjerit seperti dilansir berbagai sumber berikut ini:

1. Lapar atau haus

Bayi akan menjerit-jerit jika mereka lapar atau haus. Untuk mengatasi hal ini, Bunda dapat menyusui atau memberikan mereka susu formula sesuai anjuran dokter.

2. Tidak nyaman

Bayi juga dapat menjerit-jerit jika mereka tidak nyaman, misalnya karena popok sudah penuh atau pakaiannya yang terlalu ketat. Jika Si Kecil menjerit-jerit, periksalah untuk memastikan apakah ada sesuatu yang membuatnya tidak nyaman.

3. Kesakitan

Bayi juga dapat menjerit-jerit jika mereka kesakitan, misalnya karena sakit gusi, ruam, atau sakit telinga. Jika curiga ada masalah medis yang terjadi pada Si Kecil, Bunda bisa membawanya ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan.

4. Sedang bosan

Alasan lain bayi suka menjerit-jerit yakni karena bosan. Untuk mengatasi hal ini, berikanlah bayi mainan yang menarik atau libatkan mereka dalam kegiatan yang menstimulasi.

5. Kurang tidur

Bayi yang tidur kurang dapat menjadi rewel dan mudah menangis, bahkan sampai menjerit-jerit. Jadi, jangan lupa untuk selalu memastikan bayi tidur cukup, sekitar 14-17 jam sehari untuk bayi baru lahir dan 12-15 jam sehari untuk bayi yang usianya lebih besar.

Kapan bayi berhenti menjerit-jerit?

Seperti disebutkan sebelumnya, kebiasaan menjerit-jerit mungkin dimulai sejak usia 4 bulan. Perilaku ini akan memudar saat bayi mempelajari keterampilan mengoceh, yakni sekitar usia 6 hingga 8 bulan.

Memasuki usia 12 bulan, Bunda mungkin mendengar sesekali suara jeritan bayi sebagai cara untuk bermain. Namun, di rentang usia ini bayi diharapkan sudah mampu mengucapkan kata bermakna. 

Jika Si Kecil mencapai usia 12 bulan dan mengalami masalah dengan suara yang lebih terarah, Bunda bisa melakukan konsultasi dengan dokter anak.

"Bayi pada usia ini diharapkan dapat mengucapkan kata-kata sederhana, mengeluarkan bunyi konsonan, atau menggunakan kata acak secara konsisten untuk mengartikan sesuatu," jelas Leonard.

Jadi, ingatkan pada diri sendiri bahwa semua ocehan itu pada akhirnya akan berakhir. Untuk saat ini, perilaku tersebut hanyalah cara bayi mulai belajar bahasa dan bicara secara langsung.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

3 Cara yang Bisa Bunda Lakukan saat Anak Didiagnosis Obesitas

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Potret Kehidupan Stephanie Poetri Setelah Menikah, Terbaru Jalan-Jalan ke Shanghai

Mom's Life Ratih Wulan Pinandu & Annisa Karnesyia

Momen Kedekatan Almira Yudhoyono dan Pancasakti Sejak Kecil, Sepupu Rasa Kakak Adik

Parenting Amira Salsabila

5 Destinasi Wisata Hidden Gem di Dunia Tahun 2025

Mom's Life Amira Salsabila

30 Soal Matematika Kelas 1 SD Penjumlahan dan Pengurangan Beserta Kunci Jawabannya

Parenting Annisya Asri Diarta

5 Menu Sarapan Naka Anak Indah Pertamasari Selalu Lahap Makan, Ada Ubi Cilembu

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Drama Korea Shin's Project Cetak Rekor Baru, Rating Tembus 9,6 Persen!

Potret Kehidupan Stephanie Poetri Setelah Menikah, Terbaru Jalan-Jalan ke Shanghai

5 Destinasi Wisata Hidden Gem di Dunia Tahun 2025

30 Soal Matematika Kelas 1 SD Penjumlahan dan Pengurangan Beserta Kunci Jawabannya

Momen Kedekatan Almira Yudhoyono dan Pancasakti Sejak Kecil, Sepupu Rasa Kakak Adik

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK