PARENTING
Gangguan Speech Delay pada Anak: Kenali Tanda, Penyebab & Penanganannya
dr. Hans Natanael Sp.A, BCCS, CIMI, CBATR, C.HydroT | HaiBunda
Selasa, 26 Dec 2023 16:10 WIBKasus speech delay di kalangan anak-anak, semakin mendapat perhatian serius dari orang tua. Ini adalah kondisi keterlambatan bahasa dan bicara pada anak, yang tidak sesuai dengan tahapan usianya.
Anak-anak yang terlambat bicara, biasanya mulai bisa terdeteksi saat memasuki usia dua tahun. Di mana seharusnya, ia mulai bisa mengucapkan sekitar 50 kata dan juga merangkai dua kata menjadi kalimat sederhana.
Namun, pada anak yang speech delay mereka biasanya masih belum bicara dengan jelas, atau hanya menunjuk benda-benda yang dia inginkan. Penyebab speech delay ini pun beragam, mulai dari faktor genetik hingga kurangnya interaksi sosial dengan lingkungan sekitarnya.
Penyebab speech delay pada anak
Berikut beberapa penyebab keterlambatan bicara pada Si Kecil yang patut bunda dan ayah waspadai:
- Faktor genetik
- Prematuritas
- Gangguan medis
- Gangguan pendengaran
- Gangguan perkembangan bahasa
- Gangguan struktur mulut
- Keterlambatan motorik
- Trauma atau stress emosional
- Kurangnya interaksi sosial
Selama ini, speech delay banyak dipahami orang tua sebagai akibat dari kurangnya rangsangan eksternal. Namun, ada juga beberapa kondisi fisik dan medis yang dapat menyebabkan anak-anak menjadi terlambat bicara.
Kondisi fisik yang sebabkan speech delay
Kondisi fisik dan medis penyebab anak terlambat bicara bisa bersifat bawaan, seperti misalnya:
- Tidak terbentuk langit-langit mulut
- Kelainan bentuk bibir
- Tali lidah (tongue tie)
- Didapat seperti riwayat asfiksia/anak tidak langsung menangis setelah lahir,
- Prematur
- Ikterus/kuning
- Infeksi susunan saraf pusat/telinga
- Kejang
Tanda anak alami speech delay
Keterlambatan bicara pada anak sebenarnya sudah bisa bunda waspadai sejak awal, berikut beberapa tanda yang bisa diamati sesuai dengan perkembangan usia:
- 6 bulan
Pada saat usia enam bulan, mata anak tidak melirik dan kepalanya tidak menoleh pada sumber suara, baik dari samping atau belakang.
- 10 bulan
Anak-anak tidak merespons sama sekali ketika namanya dipanggil.
- 15 bulan
Pada anak yang berusia setahun lebih atau pada usia 15 bulan, masih tidak mengerti atau tidak merespons saat diajak bicara.
- 18 bulan
Anak-anak berusia 18 bulan yang belum bisa mengucap lebih dari 10 kata pertamanya.
- 21 bulan
Tidak merespons terhadap perintah duduk, berdiri, atau kemari.
- 24 bulan
Tidak dapat menunjuk dan menyebut bagian tubuh seperti mana hidung, mata, telinga, dan mulut.
Pada anak yang berusia sudah jauh lebih besar, masih ada kesempatan untuk melatih kemampuan bicaranya. Anak yang masih berada dalam golden period (0-5 tahun), masih memiliki harapan untuk berkembang. Namun, tetap direkomendasikan waktu yang paling efektif adalah intervensi dini, yaitu dia dua tahun pertama kehidupan anak (1000 HPK).
Selain speech delay, ada gangguan suara bicara pada anak yang juga perlu diperhatikan orang tua. Bagaimana tanda-tandanya?
Gangguan suara bicara
Berikut ulasan selengkapnya:
1. Gangguan artikulasi
Penyebabnya bisa berupa gangguan pendengaran, gangguan struktur rongga mulut (cleft palate), gangguan neurologis (stroke, CP) - Apraksia, disartria, gangguan fonolog.
2. Gangguan kefasihan (fluency)
Biasanya ditanda dengan bicara anak yang gagap (stuttering) yang banyak terjadi pada anak usia 2-5 tahun. Gangguan ini lebih banyak dialami anak laki-laki.
3. Gangguan kualitas suara
- Hiperesonans yaitu gangguan struktur (cleft palatum durum/ mobile, paralisis velum)
- Hiperesonans yaitu ditandai dengan adanya pembesaran adenoid, nodul di plika vokalis
Penanganan anak speech delay
Saat Bunda melihat tanda-tanda anak mengalami speech delay, sebaiknya segera bawa ke dokter. Anak akan dievaluasi oleh dokter spesialis anak untuk tahap awal skrining.
Bila diperlukan, nantinya dokter akan merujuk ke dokter spesialis anak tumbuh kembang untuk menegakkan diagnosa dan konfirmasi kondisi Si Kecil. Selain itu, bisa juga dirujuk ke dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi untuk anjuran terapi wicara dan fisioterapi.
Stimulus yang bisa dilakukan di rumah
Selain melakukan pengobatan pada dokter spesialis anak tumbuh kembang, bunda dan ayah bisa membantu menstimulus agar anak bisa cepat bicara dengan cara berikut:
- Stimulasi bicara/komunikasi
- Stimulasi oromotor
- Stimulasi pijat (area wajah)
Beberapa stimulus lain yang bisa diberikan sejak dini pada anak untuk mencegah atau mengatasi speech delay, cobalah beberapa cara berikut
- Rutin memberikan daging untuk melatih oromotor anak, dengan catatan tekstur daging dinaikkan sesuai dengan perkembangan usia anak.
- Membiasakan anak sikat gigi sejak dini untuk melatih kecakapan bicaranya. Sikat gigi memang tidak secara langsung berhubungan dengan pencegahan speech delay. Namun, anak-anak yang rajin disikat giginya akan merangsang sensori dari fase oral yang merupakan bagian dari proses bicara dan berbahasa anak.
Dampak speech delay yang tak segera diatasi
Gangguan bahasa pada anak dapat memengaruhi kehidupannya di masa depan, berikut di antaranya:
1. Luaran akademik dan pekerjaan
- Kesulitan memahami sesuatu yang bisa mengganggu pendidikannya.
- Kesulitan melanjutkan sekolah.
- Kesulitan perkembangan baca dan perilaku dengan lingkungannya.
2. Peningkatan risiko ansietas sosial
- Pada remaja bisa menyebabkan kadar kecemasan tinggi
3. Dampak pada partisipasi sosial
- Pada remaja bisa menimbulkan kadar kecemasan tinggi.
- Peluang lebih besar dalam bersosialisasi di usia 19 tahun ke atas.
Apakah anak yang diajarkan lebih dari dua bahasa bisa sebabkan speech delay? Jawabannya adalah mitos, Bunda.
Bilingual atau multilingual dapat membantu mengembangkan kosakata anak normal yang tidak mengalami keterlambatan bicara. Mengajarkan lebih dari satu bahasa tidak direkomendasikan pada anak yang speech delay. Hal itu hanya akan memperparah kondisi anak, ketika diberikan pada anak-anak yang memang sudah terkonfirmasi mengalami keterlambatan bicara ya!
Tips mencegah speech delay pada anak
Cara mencegah anak-anak speech delay yang wajib diperhatikan orang tua:
- Sering mengajak anak berbicara
- Menanggapi perkataannya
- Mengajukan pertanyaan kepada anak dan meminta untuk memilih
- Membantu anak memahami nama benda
- Membacakan cerita untuk anak
- Membatasi penggunaan gadget/screen time pada anak
Semoga informasi mengenai tanda-tanda, penyebab, dan penanganan anak speech delay ini membantu bunda dan ayah membesarkan anak-anak yang sehat dengan pertumbuhan yang optimal ya.
(rap/rap)