PARENTING
12 Cara agar Anak Mau Kooperatif yang Jarang Dilakukan Orang Tua, Dimulai dari Ngobrol
Kinan | HaiBunda
Kamis, 04 Jan 2024 04:00 WIBBerbicara dari hati ke hati bersama anak sering kali dianggap tak penting, padahal ini bisa jadi kunci penting agar anak mau kooperatif. Sebisa mungkin, sediakan waktu untuk 'membuka' obrolan dengan Si Kecil, ya!
Dikutip dari Psychology Today, mengobrol dengan nada bicara yang lembut dan tidak menghakimi bisa jadi salah satu indikator 'kehangatan' orang tua.
Studi yang dilakukan pada tahun 2018 menunjukkan bahwa merasakan kenyamanan dengan orang tua di masa kanak-kanak berhubungan secara signifikan dengan peningkatan kesejahteraan dan keterampilan mengatasi masalah yang lebih baik di masa dewasa. Wah!
Hubungan yang kooperatif antara orang tua dan anak juga berhubungan positif dengan skor perkembangan berkelanjutan di masa dewasa, termasuk perkembangan emosional, psikologis, dan sosial.
Cara tepat membuka obrolan dengan anak-anak
Untuk dapat menciptakan kenyamanan dan kehangatan dalam hubungan antara orang tua dan anak, mengobrol jadi salah satu kunci pentingnya. Tapi, sering kali agak sulit ya Bunda untuk mengajak anak bicara?
Jika Bunda juga kerap mengalami permasalahan yang sama, berikut beberapa langkah agar anak mau kooperatif:
1. Mulailah dengan topik positif
Sebisa mungkin, awali percakapan dengan nada bicara dan topik yang positif. Hindari langsung marah-marah, mencaci, atau bahkan memojokkan kesalahan anak. Ini justru akan membuat mereka semakin menjauh dan menghindari obrolan.
2. Memberikan pilihan
Saat membicarakan sesuatu yang agak penting atau Bunda ingin meminta bantuan Si Kecil untuk merapikan mainannya sendiri, jangan lupa selipkan pilihan.
Misalnya, daripada berkata: "Rapikan mainanmu sekarang!", lebih baik sampaikan dengan cara: "Yuk kita rapikan mainannya. Kamu mau merapikan mainan kertas atau balok duluan?".
3. Jangan lupa bangun kedekatan ikatan batin
Ketika anak tampak tidak mau menepati jadwal hariannya, misalnya tidak mau segera tidur padahal sudah waktunya, maka Bunda bisa melakukan pendekatan emosional terlebih dahulu.
Langsung memberikan perintah, apalagi sambil marah, dapat membuat anak semakin membangkang. Bunda bisa berkata: "Oh, kamu sedang bermain mobil-mobilan? Bolehkah Bunda ikut bermain denganmu sekitar 5 menit sebelum kita tidur?".
4. Selipkan candaan
Tak perlu terlalu serius saat berbicara dengan anak, ada baiknya Bunda menyelipkan candaan lucu. Selain dapat membuat anak tertawa, hal ini juga bisa menambah rasa nyamannya saat sedang bersama Bunda.
Contoh obrolan yang dapat dilakukan misalnya saat Si Kecil tidak mau menyikat gigi sebelum tidur: "(Bunda melambaikan sikat gigi dan pura-pura berbicara dengannya). Aku tahu kamu ingin menyikat gigiku, tapi kamu bukan sikat gigiku. Kamu sikat gigi [nama anak], jadi kamu hanya bisa menyikat giginya. Tunggu ya sebentar lagi [nama anak] datang nih".
5. Mau mendengarkan pendapat anak
Ketika anak tampaknya sedang memiliki masalah atau ingin mengutarakan pendapatnya, berikan waktu sejenak untuk duduk berdua dan mendengarkan. Meski tampak sederhana, hal ini juga bisa membuat anak merasa nyaman dan mau kooperatif di kemudian hari.
6. Beri selingan hiburan
Anak tidak mau merapikan kamarnya sendiri? Dibandingkan langsung marah-marah sambil memerintahkan ia segera merapikan kamar, lebih baik tawarkan hiburan seperti: "Yuk rapikan kamar sambil mendengarkan musik, kamu mau Bunda putarkan lagu apa?".
7. Tawarkan bantuan
Pastikan Bunda hadir seutuhnya dalam kehidupan anak, termasuk saat ia sedang membutuhkan bantuan. Hal ini juga bisa menjadi cara agar anak mau kooperatif.
Bunda bisa mengatakan kalimat seperti: "Jika ada hal yang bisa Bunda lakukan untuk meringankan masalahmu, katakan saja ya."
8. Memberikan semangat
Bunda ingin mengajak Si Kecil pergi ke perpustakaan? Berikan obrolan dengan semangat agar ia juga tetap nyaman melakukannya. Kalimat yang digunakan misalnya: "Kamu suka buku tentang robot, kan? Sepertinya ada banyak buku seperti ini deh di perpustakaan. Ayo kita lihat, Nak!".
9. Tidak masalah sesekali berikan reward
Memberikan pujian atau reward bisa menjadi salah satu cara untuk menambah bonding dengan anak. Berikan pujian dengan tulus dan hargai upaya anak. Fokus pada usaha dan bukan hasil semata.
10. Jika perlu libatkan anggota keluarga lainnya
Cara agar anak mau kooperatif terkadang juga membutuhkan bantuan dari anggota keluarga lainnya. Misalnya, bantuan Ayah untuk ikut mengobrol atau bantuan saudara untuk mengajaknya bermain bersama.
11. Atur penggunaan kalimat
Salah satu masalah yang sulit dibicarakan dengan anak yakni ketika mereka memiliki perasaan yang sensitif. Jika Si Kecil juga demikian, maka Bunda perlu lebih tepat mengatur penggunaan kalimat demi kalimat.
Misalnya dibandingkan seperti: "Bunda nggak mau main sama kamu, kamu kalau kalah sering ngambek sih." Bunda bisa berkata: "Bunda sebenarnya tuh suka banget main bareng kamu, tapi Bunda khawatir. Terakhir kali main kamu kesal dan menolak bersih-bersih saat kalah. Bagaimana ya caranya agar hal itu tidak terjadi lagi? Yuk bicarakan dulu yuk".
12. Bersikap adil
Masalah lain yang juga rentan memicu masalah di rumah dan membutuhkan obrolan dengan anak adalah ketika sering terjadi keributan antarsaudara. Dalam hal seperti ini, Bunda perlu bersikap adil, ya.
Dari pada berkata: "Ih kamu tuh selalu berisik deh, adiknya jadi bangun nih". Bunda bisa berkata: "Bunda sedih deh kamu kadang membangunkan adik dari tidur siangnya, walaupun itu tidak disengaja. Yuk kita cari kegiatan lain supaya kamu bisa tenang saat adik tidur".
Demikian cara mengobrol agar anak mau kooperatif yang jarang dilakukan orang tua. Ingat, sediakan waktu untuk saling bicara dari ke hati secara rutin ya, Bunda. Ini penting supaya anak memiliki rasa percaya dan bonding yang kuat.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)