Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Syarat Pemberian Susu Padat Nutrisi pada Anak yang Kurang Berat Badan Menurut Dokter

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Jumat, 19 Jan 2024 21:40 WIB

Susu Padat Nutrisi
Susu Padat Nutrisi untuk Anak yang Kurang Berat Badannya/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Sasiistock
Jakarta -

Ada beberapa kondisi yang membuat berat badan anak tak kunjung naik. Saat menghadapi berat badan anak seret, bunda tentu khawatir mereka tidak mampu mencapai tinggi dan berat badan yang seharusnya pada usianya.

Kondisi ini dipengaruhi banyak hal Bunda, bisa karena gangguan makan, bahkan infeksi. Jika hal ini terjadi terus menerus, risiko stunting dan wasting pun akan semakin tinggi.

WHO mendefinisikan stunting sendiri sebagai pendek atau sangat pendek, yaitu tinggi badan atau panjang badan menurut usia ada di bawah minus dua standar deviasi hitungan statistik pada kurva pertumbuhan WHO, yang disebabkan karena kekurangan nutrisi berkepanjangan dan atau infeksi yang berulang.

Stunting, maupun kondisi malnutrisi lainnya memiliki dampak panjang pada Si Kecil, bahkan jika ia telah keluar dari kondisi itu dan tumbuh dewasa. Ini karena kondisi gagal tumbuh bisa memengaruhi fungsi kognitif Si Kecil, Bunda.

Tentunya Bunda tidak menginginkan hal ini terjadi, bukan? Nah, Bunda pada kondisi seperti ini biasanya dokter akan meresepkan makanan khusus untuk membantu Si Kecil mengejar ketertinggalannya, salah satunya adalah susu padat nutrisi atau susu tinggi kalori.

Syarat Pemberian Susu Padat Nutrisi pada Anak yang Kurang Berat Badan

Ketika Si Kecil mengalami gangguan nutrisi yang membuat tinggi dan berat badannya kurang dari yang seharusnya, bahkan hingga hampir menyentuh angka gizi buruk, maka Bunda harus mengkonsultasikannya ke dokter anak untuk mendapatnya resep PKMK.

PKMK adalah singkatan dari Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai FSMP atau Food for Special Medical Purposes. Pada kondisi malnutrisi, susu padat nutrisi atau susu tinggi kalori merupakan salah satu yang akan diresepkan dokter untuk mengejar ketertinggalan tumbuh Si Kecil.

Resep dokter merupakan syarat yang harus ada untuk pemberian PKMK pada Si Kecil. Dokter spesialis anak dan konsultan nutrisi dan penyakit metabolik anak , Dr. dr. Meta Herdiana Hanindita, SpA(K), dalam Instagram Live HaiBunda beberapa waktu lalu, sangat menekankan bahwa pemberian PKMK benar-benar harus berdasarkan resep dan pantauan dokter, karena ini merupakan salah satu “obat” untuk mengejar nutrisi, terutama Si Kecil dengan kondisi medis khusus.

“Sekali lagi, PKMK, susu tinggi kalori ini harus diresepkan oleh dokter spesialis anak karena harus ada dosisnya, harus ada monitoring tepatnya juga. Bagaimana efek sampingnya, bagaimana akseptabilitasnya, bagaimana toleransinya, dan bagaimana juga evaluasi kenaikan berat badannya,” jelas dr. Meta.

Pada pemberian susu padat nutrisi, ada kalanya Si Kecil menolak karena rasa dan teksturnya yang asing sehingga tidak disukai anak-anak. Bagaimana menanggapinya? 

Tips atasi anak menolak susu padat nutrisi

Sebagai obat, susu padat nutrisi memiliki tekstur dan rasa yang berbeda dari susu yang biasa dikonsumsi Si Kecil. Susu padat nutrisi memiliki tekstur yang lebih kental dan rasa yang asing bagi Si Kecil. Hal ini mungkin membuat mereka tidak mau meminumnya. Jika seperti ini, apa yang harus Bunda lakukan?

“Karena ini termasuk seperti obat, sama seperti jika anak sakit, contohnya nih anak Bunda sakit infeksi bakteri, harus mendapat antibiotik. Kalau mau sembuh, antibiotiknya harus diminum, kalau enggak mau karena pahit, ya namanya obat ya harus tetap diminum. Ini sama analogikannya dengan PKMK tadi, kalau anak bunda sudah ada gangguan nutrisi, ingin segera dikejar ya ia harus makan PKMK yang diresepkan oleh dokter. Susu tinggi kalorinya harus masuk,” ujar dr. Meta.

“Kalau tidak mau bagaimana? rasanya soalnya enggak enak, rasanya terlalu kental, dan lain sebagainya. Bagaimana caranya, sama seperti obat yang harus masuk, bisa dimodifikasi. Misalnya Ibu atau Bunda buat didinginkan di kulkasnya, anak-anak biasanya lebih cenderung suka yang dingin-dingin. Dibuat seperti es krim, contohnya dibekukan, jadi tidak terasa seperti susu, kayak makan es krim. Atau misalnya dibuat smoothies, contohnya, atau misalnya dibuat pudding, pokoknya harus masuk. Karena lagi lagi, ini adalah berlaku seperti obat yang kalau memang harus diobati, ya harus masuk. Begitu ya,” lanjutnya

Jika Bunda sudah melakukan seribu satu cara dan si kecil masih menolaknya. Mau tidak mau, dokter harus mengaktifkan pemasangan sonde atau nasogatrik tube(NGT). Sonde atau NGT adalah selang yang dimasukkan dari dalam hidung, langsung masuk ke dalam lambung. Lagi-lagi selang ini harus dipasang oleh dokter ya, Bunda.

“Saya tahu banyak orang tua yang, aduh saya enggak tega, saya kasihan lihat anak saya dipasang sonde, tapi kalau memang PKMK itu, obat tadi, tidak bisa masuk, bagaimana kita mengejar ketinggalannya?” jelas dr. Meta.

“Mengejar ketertinggalannya ini cuman sedikit waktunya, kejar-kejaran dengan waktu. Sebelum mencapai dua tahun,  sebisa mungkin semua gangguan nutrisi tadi sudah teratasi dengan baik. Begitu ya, Bunda. Jadi harus masuk bagaimanapun caranya. Tidak boleh dipaksa, tapi boleh kalau misalnya tidak mau masuk, dokter bisa saja mengaktifkan pemasangan NGT atau sonde, selang yang bisa dibawa ke mana-mana. Jangan salah ya, pada saat pemasangan selang anaknya itu masih tetap bisa makan atau minum dengan mulut jadi selang itu hanya menggunakan beberapa persen yang tidak bisa dikonsumsi oleh anaknya, begitu,” lanjut dr. Meta.

Demikian informasi mengenai syarat pemberian susu padat nutrisi pada anak yang bisa Bunda lakukan, untuk mengejar ketertinggalan pertumbuhan Si Kecil sebelum situasi yang lebih buruk terjadi. Bagi Bunda yang sedang menghadapi situasi ini, tetap semangat ya. Semoga artikel ini bisa membantu Bunda.

Yang terpenting adalah, Bunda harus selalu memantau perkembangan Si Kecil. Jika Bunda sudah merasa perkembangan pertumbuhan Si Kecil sangat lamban dan tidak memenuhi standar WHO, Bunda harus segera konsultasi ke dokter ya, Bun.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda