Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Cara Mendidik Anak agar Memiliki Kepribadian Baik, Bisa dengan Berimajinasi

Kinan   |   HaiBunda

Minggu, 21 Jan 2024 17:15 WIB

Untuk menanamkan kepribadian baik pada anak, orang tua perlu terlebih dahulu memberi contoh nyata.
Mendidik anak berkepribadian baik/ Foto: Getty Images/Kikujiarm
Daftar Isi

Sebagai orang tua, kita tentunya ingin anak tumbuh berkepribadian baik. Itu sebabnya, sedari kecil sudah kita bekali ilmu agama, sopan santun, dan kebiasaan baik untuk membentuk kepribadian yang sesuai harapan.

Definisi kepribadian baik bisa berbeda-beda, termasuk seperti kasih sayang, kemurahan hati, empati, keadilan, dan saling membantu. Tapi apapun makna yang dipahami dalam keluarga, penting untuk menerapkan cara-cara mendidik anak agar memiliki kepribadian baik.

Menurut penulis Radical Kindness: The Life-Changing Power of Giving, Angela C. Santomero, kepribadian baik adalah tentang 'melihat sekitar dengan perasaan'. 

Bagi anak kecil, tindakan ini sesederhana menemani teman yang sedang sedih, menyapa tetangga yang sudah lanjut usia, atau membagi dua kue untuk dibagi kepada adiknya.

Sementara itu, untuk anak-anak yang usianya lebih tua, kebaikan dapat diwujudkan dengan mengajak teman sekelas yang kesepian untuk ikut makan siang bersama, menghibur teman yang sedih atau takut, serta menyumbangkan sebagian uang sakunya untuk donasi.

Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui cara mendidik anak agar memiliki kepribadian yang baik. Terutama dijadikan sebagai kebiasaan sejak dini. 

Cara mendidik anak agar memiliki kepribadian baik

Sebagai langkah awal menanamkan karakter positif, berikut beberapa cara mendidik anak agar memiliki kepribadian yang baik:

1. Bantu anak memahami arti kebaikan

Dikutip dari Parents, psikiater Kelli Harding, MD menyebut bahwa empati tertanam dalam diri manusia sejak lahir melalui apa yang dikenal sebagai sistem mirror-neuron. Secara intuitif, kita dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain.

"Anak usia dua tahun mungkin bisa menangis ketika ia melihat temannya terjatuh di taman. Ini adalah kesempatan sempurna untuk mengutarakan pengalaman itu untuknya. Bahwa ia merasa sedih karena peduli pada teman," imbuh Harding. 

Jika empati berupa perasaan, maka kasih sayang menjadi tindakan berdasarkan perasaan tersebut. Kemampuan anak-anak untuk melakukan hal itu dapat berkembang seiring waktu. 

"Anak balita sangat terfokus pada dirinya sendiri. Namun secara bertahap orang tua dapat membantu anak berpikir tentang 'kita'," ujar dokter tumbuh kembang anak, Damon Korb, MD.

2. Menginspirasi imajinasi anak

Untuk bisa berbuat baik pada sesama, anak terkadang perlu berimajinasi dan mampu membayangkan posisi orang lain. Hal ini dapat dilatih dengan pretend play alias permainan berpura-pura.

Misalnya, peragakan seakan-akan boneka Si Kecil jatuh dan terluka, maka apa saja respons yang bisa ia lakukan. Termasuk ikut berpura-pura mengobati.

Seiring waktu, Bunda bisa mulai memperkenalkan situasi serupa dengan lingkungan sekitar. Sebagai contoh: 'Bayangkan betapa sulitnya naik bus dengan kursi roda. Orang tersebut pasti akan sangat senang jika ada yang mau membantunya.'.

3. Berikan teladan yang baik

Pada dasarnya, anak-anak sangat senang meniru orang tuanya sejak kecil. Jadi, Bunda bisa mulai memberi contoh nyata kebaikan-kebaikan bahkan sejak mereka masih bayi.

Seiring bertambahnya usia, anak-anak akan mulai memperhatikan cara Bunda memperlakukan orang lain. Mulai dari interaksi halus, seperti meletakkan ponsel untuk melakukan kontak mata dan mengucapkan terima kasih.

Bahkan juga melalui tindakan kebaikan yang lebih nyata, seperti membawakan makanan untuk tetangga yang sakit, menghibur orang yang berduka, dan menyumbangkan waktu dan uang untuk merawat orang-orang yang membutuhkan.

4. Menerapkan kebiasaan terpuji

Bantulah anak-anak mencocokkan konsep kebaikan yang agak abstrak dengan banyak kata kerja konkret yang mewujudkannya. Contohnya seperti berbagi, sukarela, memberi, mendengarkan, dan memperhatikan ketika seseorang membutuhkan bantuan.

Harding menyebut kebiasaan kecil lain seperti mengucapkan 'terima kasih' juga memberi dampak positif yang sangat besar.

Doremi Lazada

5. Tetap bersabar jalani prosesnya

Dikutip dari The Bump, tidak mudah untuk menanamkan cara mendidik anak agar memiliki kepribadian yang baik sebagai karakter. Anak-anak memerlukan waktu dan kesempatan untuk berlatih menjadi orang yang penuh perhatian dan suka membantu.

Para peneliti pun menyerukan pentingnya pengulangan setiap hari. Adanya bimbingan dari orang tua sangat penting bagi pembentukan kepribadian baik pada anak-anak.

Demikian ulasan tentang ragam cara mendidik anak agar memiliki kepribadian yang baik. Jangan lupa berikan contoh yang nyata alias menjadi role model yang baik agar anak cepat tanggap ya, Bunda!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda