
parenting
Ketahui Prosedur Periksakan Anak ADHD Gunakan BPJS Menurut Dokter Anak
HaiBunda
Minggu, 28 Jan 2024 18:55 WIB

Ada banyak berbagai kondisi anak yang berhubungan dengan perkembangan sarafnya. Salah satu yang paling sering dikhawatirkan adalah ADHD atau Attention-deficit/hyperactivity disorder.
ADHD sendiri merupakan kondisi kronis yang mencakup masalah seperti kesulitan mempertahankan perhatian, hiperaktif, hingga perilaku impulsif. ADHD telah memengaruhi jutaan anak dan seringkali berlanjut hingga dewasa, Bunda.
Jika Bunda merasa anak mengalami ciri dan tanda ADHD, Bunda perlu memeriksakannya ke dokter spesialis anak. Lantas, bisakah menggunakan BPJS Kesehatan?
Pemeriksaan ADHD dengan BPJS Kesehatan
Dokter Spesialis Anak, dr. Lucky, Sp.A, menjelaskan tata cara pemeriksaan ADHD dengan menggunakan BPJS Kesehatan pada akun TikTok-nya, @drluckyspa. Sebelumnya, HaiBunda telah meminta izin pada dr. Lucky dan diperbolehkan untuk mengutip pernyataannya.
Menilik dari video yang diunggah oleh dr. Lucky, pemeriksaan ADHD dengan BPJS Kesehatan bisa dilakukan, Bunda. Namun, Bunda perlu pastikan terlebih dahulu bahwa anak memiliki gejala ADHD.
"Yang pertama adalah kita harus meyakinkan bahwa faskes ini anaknya ini ngarahnya ke ADHD. Ya kadang-kadang suka kelewat ya," ungkapnya dikutip pada Selasa (23/1/2024).
Bunda bisa gunakan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang dimiliki. Kemudian lihat pada bagian stimulasi dini dan intervensi SDIDTK.
Di dalamnya, Bunda akan melihat kolom GPPH atau ACTRS yang berisikan beberapa kuesioner. Kemudian, isi kuesioner secara jujur untuk membantu pemeriksaan anak.
"Dia di sini ada namanya GPPH. Ini adalah Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas. Ini bisa kita cek, sebenarnya bisa mulai dicek itu di usia 36 bulan. Artinya anak 3 tahun bisa mulai kita cek nih dengan menggunakan metode GPPH. Kalau buku (KIA) yang baru namanya adalah ACTRS. Ya isinya sama saja, sih ya. Ada kuesioner-nya. Ada 10 kuesioner," ungkapnya.
"0 itu adalah tidak pernah, 1 itu kadang-kadang, 2 itu sering, 3 itu selalu. Lalu ada 10 pertanyaan yang mungkin ibu bisa membantu lah menilai apakah anak tidak kenal lelah atau aktivitas berlebihan. Atau mudah menjadi gembira, mengganggu anak-anak yang lain, kurang perhatian, minta segera dipenuhi, mudah menjadi frustrasi, mudah menangis, dan lain-lain," sambungnya.
Lebih lanjut, dr. Lucky menyebut Bunda dapat menghitung berapa skor yang didapatkan oleh Si Kecil. Jika hasilnya lebih dari 13, maka Bunda dapat merujuk anak untuk melakukan pemeriksaan ADHD dengan BPJS Kesehatan.
"Nanti hasilnya kalau lebih dari 13, itu menguatkan untuk segera dirujuk," ungkapnya.
ADHD sendiri terdiri dari beberapa jenis, Bunda. Seperti apa penjelasannya?
Klik baca halaman berikutnya, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
PREDOMINANTLY INATTENTIVE
Ilustrasi ADHD/Foto: iStock
Jenis-jenis ADHD
Menilik dari laman Mayo Clinic, ada beberapa jenis ADHD pada anak yang perlu Bunda ketahui. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:
1. Hiperaktif atau impulsif
Jenis ADHD yang satu ini dapat memperlihatkan beberapa gejala. Misalnya berikut ini:
- Gelisah dengan mengetuk tangan atau kaki, atau menggeliat di kursi
- Mengalami kesulitan untuk tetap duduk di kelas atau dalam situasi lain
- Bergerak dengan konsisten
- Berlari atau memanjat dalam situasi yang tidak tepat
- Mengalami kesulitan bermain atau melakukan aktivitas dengan tenang
- Bicara terlalu banyak
- Mengucapkan jawaban secara langsung
- Mengalami kesulitan menunggu giliran
- Mengintrupsi atau mengganggu percakapan
2. Predominantly inattentive
Predominantly inattentive merupakan jenis ADHD yang gejalanya disebabkan karena kurangnya perhatian. Tandanya adalah sebagai berikut:
- Gagal memerhatikan detail atau membuat kesalahan yang ceroboh dalam tugas sekolah
- Mengalami kesulitan untuk fokus dalam tugas atau suatu permainan
- Tampak tidak mendengarkan meski diajak bicara langsung
- Mengalami kesulitan dalam mengikuti instruksi dan gagal menyelesaikan tugas sekolah atau pekerjaan rumah
- Mengalami kesulitan mengatur tugas dan kegiatan
- Menghindari atau tidak suka tugas yang memerlukan upaya mental atau aktivitas
- Perhatian mudah teralihkan
- Lupa melakukan beberapa aktivitas sehari-hari
3. Gabungan
Sama seperti namanya, jenis ADHD ini merupakan gabungan dari predominantly inattentive dan hiperaktif atau impulsif. Gejala yang ditunjukkan pun merupakan gabungan dari jenis tersebut.
Semoga informasinya bermanfaat ya, Bunda.
Saksikan lagi video risiko Si Kecil sekolah di usia terlalu dini berikut ini:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Ciri-Ciri Anak ADHD di Usia 4 Tahun yang Jarang Disadari Orang Tua

Parenting
3 Cara Dampingi Anak yang Takut Bertemu Orang Baru, Yuk Lakukan Role Play

Parenting
Bunda Perlu Tahu, Pentingnya Mengajarkan Kejujuran pada Anak Sejak Dini

Parenting
Anak Tak Mau Ditinggalkan dan Cemas Berpisah, Harus Bagaimana?

Parenting
Tips Agar Anak Tak Jadi Pelampiasan Emosi Bunda


7 Foto
Parenting
Jarang Terlihat, 7 Potret Tampan Anak Laki-laki Nabila Syakieb di Usia 4 Tahun
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda