HaiBunda

PARENTING

Rekomendasi Makanan agar Anak Cepat Bicara sesuai Perkembangan Anak

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 19 Mar 2024 09:41 WIB
Ilustrasi Anak Makan/ Foto: iStock

Setiap orang tua pasti senang mendengar anaknya mulai berceloteh, berbicara, hingga bercerita pada mereka. Kemampuan bicara termasuk salah satu tonggak perkembangan yang memang perlu dipantau sejak awal.

Lalu kenapa perlu kemampuan bicara anak perlu diperhatikan?

Seorang anak harus mampu mengungkapkan kebutuhan, keinginan, dan gagasannya. Ada banyak sekali masalah yang muncul karena anak merasa tidak didengar atau dipahami, mulai dari rasa cemas hingga menarik diri dari lingkungan.


Keterampilan komunikasi dan kemampuan berinteraksi dengan orang lain sangat penting bagi pengalaman manusia, menjadikan kemampuan ini penting dalam perkembangan anak. Membantu anak dengan keterampilan ini, baik di rumah atau dengan ahli patologi wicara, akan menciptakan landasan keterampilan komunikasi yang sehat, Bunda.

"Cara orang tua berkomunikasi dengan anak tidak hanya mengajarkan mereka cara berkomunikasi dengan orang lain, tetapi juga membentuk perkembangan emosional mereka dan cara mereka membangun hubungan di kemudian hari," demikian ulasan dari UNICEF, dikutip dari akun resminya.

Sementara dilansir Physioinq, bersosialisasi adalah aspek besar dalam perkembangan anak. Kemampuan berinteraksi dengan orang lain merupakan kunci dalam menjalin persahabatan dan menciptakan ikatan dengan orang tua, saudara, guru, dan orang lain.

Anak-anak harus mampu memahami bahasa, menyatukan ide-ide, dan merespons dengan tepat. Keterampilan ini penting untuk kehidupan sosial yang sehat.

Kapan anak mulai bicara?

Kebanyakan anak dapat mengucapkan kata pertama mereka antara usia 12 dan 18 bulan. Namun, orang tua akan mulai mendengar tahap awal komunikasi verbal segera setelah lahir.

Biasanya, tepat sebelum usia 1 tahun, bayi bereksperimen dengan suara yang berbeda, dan kita mungkin akan mendengar beberapa kata. Tetapi jangan khawatir bila Si Kecil belum bisa membentuk kata-kata yang lengkap pada usia 1 tahun. Terkadang, fase mengoceh terus berlanjut hingga tahun berikutnya, di mana anak menunjuk dan memberi isyarat untuk berkomunikasi.

Nah, berikut ini tonggak perkembangan bicara pada anak:

  • Usia 0-3 bulan: bayi mengeluarkan suara menderu.
  • Usia 4-6 bulan: bayi tertawa, terkikik, dan mengeluarkan suara lucu.
  • Usia 12-18 bulan: banyak bayi mulai menggunakan satu kata, seperti menyebutkan nama orang-orang dan benda-benda yang mereka kenal.
  • Usia 2 tahun: anak mulai mengucapkan frasa dua kata, seperti 'Ibu pergi'.
  • Usia 3 tahun: anak mempunyai kata-kata untuk hampir semua hal dan mengucapkan frasa tiga kata.
  • Setiap tahun setelah itu, anak-anak harus membentuk kalimat yang semakin panjang.

Rekomendasi makanan agar anak cepat bicara

Banyak cara untuk melatih kemampuan bicara anak, Bunda. Di samping stimulasi, ternyata makanan juga bisa berpengaruh pada kemampuan bicara anak, terutama yang menunjang perkembangan otaknya.

Mengutip berbagai sumber, berikut rekomendasi makanan anak agar cepat bicara:

1. Makanan kaya omega-3 dan omega-6

Bunda mungkin paling familiar dengan asam lemak Omega 3. Mengutip Brainstorms Health, berbagai penelitian telah menunjukkan hubungan antara omega-3 dan omega-6 yang rendah pada perkembangan yang buruk, ADHD, keterlambatan bicara, fokus dan konsentrasi yang buruk, serta asma dan eksim. 

Jika anak banyak mengonsumsi makanan olahan atau makanan yang mengandung minyak nabati inflamasi seperti minyak bunga matahari dan minyak safflower, maka lemak omega 3 yang sehat dapat terkuras dengan sangat mudah dan cepat, sehingga menimbulkan banyak penyakit. Gejala salah satunya adalah keterlambatan perkembangan bicara.

Untuk itu, Bunda dapat menunjang perkembangan anak untuk meningkatkan kemampuan bicaranya dengan memilih makanan kaya omega-3 dan omega-6. Contoh makanan kaya omega-3 dan omega-6 adalah ikan, telur, kacang, dan rumput laut.

2. Makanan mengandung prebiotik

Memiliki usus yang sehat adalah fondasi tumbuh kembang anak. Ekosistem usus kita, juga dikenal sebagai 'mikrobioma', yang terdiri dari triliunan bakteri, ragi, virus, dan bahkan parasit untuk menjaga keseimbangan.

Melatih dan menjaga sistem kekebalan tubuh Si Kecil dapat membantu mencerna makanan, melindungi dari bakteri penyebab penyakit, dan menghasilkan vitamin termasuk vitamin B12, tiamin, riboflavin, serta Vitamin K, yang diperlukan untuk massa tulang dan pembekuan darah.

Mikrobioma juga membantu mengatur neurotransmiter dan berkomunikasi dengan otak melalui sistem saraf enterik usus, yang juga dikenal sebagai otak kedua. Pada akhirnya, mengonsumsi makanan mengandung prebiotik dapat menunjang perkembangan otak dan memengaruhi kemampuan anak dalam berkomunikasi. Contoh makanan mengandung prebiotik adalah pisang, oat, asparagus, dan apel.

3. Makanan bebas gluten dan kasein

Semua sumber protein bebas gluten dan kasein dikenal sebagai diet Bebas Gluten/Bebas Kasein (GFCF). Dilansir Special Learning, sekelompok peneliti di Norwegia, Denmark, dan Inggris melakukan uji coba dua tahap selama 24 bulan, secara acak, dan terkontrol untuk menentukan pengaruh diet GFCF pada anak-anak dengan ASD.

Hasilnya menunjukkan bahwa intervensi pola makan dapat berdampak positif terhadap hasil perkembangan beberapa anak autis. Salah satunya adalah perkembangan bicara.

Ilustrasi Anak Makan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/M-image

Penyebab anak terlambat bicara

Keterlambatan bicara dapat berarti 'timeline' perkembangan anak sedikit berbeda, dan mereka dapat menyusulnya. Namun, keterlambatan bicara atau bahasa juga dapat menunjukkan perkembangan fisik dan intelektual secara keseluruhan. Berikut beberapa penyebab anak terlambat bicara:

1. Masalah dengan mulut

Keterlambatan bicara dapat mengindikasikan adanya masalah pada mulut, lidah, atau langit-langit mulut. Dalam kondisi yang disebut ankyloglossia (lidah terikat), yang mempengaruhi 4 sampai 10 persen populasi, lidah terhubung ke dasar mulut.

2. Gangguan bicara dan bahasa

Seorang anak yang dapat mengucapkan beberapa kata namun tidak dapat menerjemahkannya ke dalam frasa yang dapat dimengerti, mungkin mengalami keterlambatan bahasa. Beberapa gangguan bicara dan bahasa melibatkan fungsi otak dan mungkin mengindikasikan ketidakmampuan belajar. Salah satu penyebab keterlambatan bicara, bahasa, dan perkembangan lainnya adalah kelahiran prematur.

3. Gangguan pendengaran

Balita yang tidak dapat mendengar dengan baik, atau mendengar ucapan yang terdistorsi, kemungkinan besar akan kesulitan membentuk kata-kata. Salah satu tanda gangguan pendengaran adalah anak tidak mengenali seseorang atau suatu benda saat menyebutkan namanya, namun mengenalinya bila menggunakan isyarat.

Namun, tanda-tanda gangguan pendengaran mungkin sangat tidak kentara. Terkadang, keterlambatan bicara atau bahasa mungkin merupakan satu-satunya tanda yang terlihat.

4. Kurangnya stimulasi

Anak belajar berbicara untuk ikut serta dalam percakapan. Sulit untuk menangkap pembicaraan bila tidak ada orang yang berinteraksi dengan kita. Lingkungan memainkan peran penting dalam perkembangan bicara dan bahasa. Artinya, kurangnya stimulasi dari lingkungan bisa menyebabkan anak terlambat untuk bicara.

5. Gangguan spektrum autisme

Masalah bicara dan bahasa sangat sering terlihat pada gangguan spektrum autisme.

6. Masalah neurologis

Gangguan neurologis tertentu dapat memengaruhi otot-otot yang diperlukan untuk berbicara. Ini termasuk kelumpuhan otak, distrofi otot, cedera otak traumatis.

7. Cacat intelektual

Bicara bisa tertunda karena cacat intelektual. Jika anak tidak bisa berbicara, maka ini mungkin karena masalah pada kognitifnya, bukan ketidakmampuannya untuk membentuk kata-kata.

Kapan perlu ke dokter saat anak terlambat bicara?

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar anak-anak dievaluasi perkembangannya secara keseluruhan pada usia 9, 18, dan 30 bulan.

Hal ini biasanya dilakukan sebagai langkah rutin dalam pemeriksaan kesehatan anak, di mana dokter anak harus mengidentifikasi masalah bicara atau bahasa. Bila ditemukan, maka dokter akan menyarankan atau merujuk anak melakukan tes perkembangan.

Oleh karena itu, jika merasa Si Kecil mengalami keterlambatan bicara, atau memiliki kekhawatiran lain, maka segera konsultasikan dengan dokter karena semakin cepat anak mendapatkan intervensi, maka semakin mudah untuk mengatasi keterlambatan tersebut.

Demikian rekomendasi makanan agar anak cepat bicara. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(aci/ank)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mengenal Roche Peserta Coc Season 2 yang Kepintarannya Curi Perhatian, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Ketahui Estimasi Total Biaya Operasi Caesar BPJS dan Tanpa BPJS

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

5 Resep Kue Singkong Kukus Sederhana yang Enak, Ekonomis, dan Anti Gagal

Mom's Life Amira Salsabila

Wizzy Dapat Kejutan Manis Hamil Anak Kedua di Momen Ulang Tahunnya yang Ke-31

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

6 Tips Menabung ala Jepang agar Uang Cepat Terkumpul

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Piyu Padi dan Mantan Istri Kompak Hadiri Kelulusan SMA Sang Putri di Inggris, Ini Potretnya

Squid Game Season 3 Sudah Tayang! Intip Fakta Menarik dan Reaksi Para Pemain

5 Resep Kue Singkong Kukus Sederhana yang Enak, Ekonomis, dan Anti Gagal

Ketahui Estimasi Total Biaya Operasi Caesar BPJS dan Tanpa BPJS

SAKA Market Vol. 2: Green Trails Festival Sukses Digelar 2 Hari, Catat 6.500 Pengunjung

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK