Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Ciri-ciri Bayi Kelebihan Zat Besi dan Dampaknya bagi Kesehatan Tubuh

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Senin, 25 Mar 2024 19:50 WIB

Ilustrasi Ibu dan Anak
Ilustrasi Bayi Kelebihan Zat Besi/Foto: iStock
Daftar Isi
Jakarta -

Zat besi merupakan mineral penting yang merupakan bagian dari sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke tubuh. Meski memiliki peranan penting untuk tubuh, akan ada dampak negatifnya ketika anak mengalami kelebihan zat besi.

Melansir dari laman Kids Health, zat besi memberikan kekuatan pada hemoglobin untuk mengikat oksigen dalam darah, sehingga oksigen sampai ke tempat yang dibutuhkan. Tanpa zat besi yang cukup, tubuh tidak dapat membuat hemoglobin dan menghasilkan lebih sedikit sel darah merah.

Kebutuhan zat besi pada anak pun berbeda-beda bergantung pada usianya. Bayi yang masih menyusu cenderung mendapatkan cukup zat besi dari sang Bunda hingga usia 4-6 bulan.

Banner Cara Anak Cintai Diri Sendiri

Bayi usia 7-12 bulan membutuhkan sekitar 11 mg zat besi per hari. Untuk balita usia 1-3 tahun membutuhkan 7 mg zat besi per harinya, sedangkan anak usia 4-8 tahun membutuhkan 10 mg zat besi per harinya.

Mengenal kelebihan zat besi pada bayi

Jika Bunda mengenal kondisi defisiensi zat besi atau kekurangan zat besi pada bayi, ada pula kondisi kelebihan zat besi atau yang sering disebut dengan hemokromatosis herediter.

Hemokromatosis herediter merupakan penyakit yang menyebabkan tubuh menyerap dan menyimpan lebih banyak zat besi dari yang seharusnya. Zat besi ini umumnya berasal dari makanan yang dikonsumsi oleh Si Kecil.

Dengan adanya kondisi hemokromatosis herediter, zat besi akan menumpuk secara perlahan di persendian dan organ seperti hati, jantung, otak, pankreas, serta paru-paru. Jika tidak diatasi dengan baik, kondisi ini akan menyebabkan berbagai komplikasi yang mengancam kesehatan serta tumbuh kembang anak.

Ciri-ciri bayi kelebihan zat besi

Anak-anak biasanya tidak menunjukkan ciri-ciri mengidap hemokromatosis herediter. Butuh waktu bertahun-tahun agar kelebihan zat besi yang menumpuk di dalam tubuh dapat menimbulkan gejala.

Meski begitu, beberapa ciri yang mungkin terlihat pada beberapa kasus adalah sebagai berikut:

  • Hati yang bengkak
  • Sakit perut
  • Tubuh yang lemah
  • Perubahan warna kulit menjadi abu-abu, cokelat, atau perunggu
  • Edema atau pembengkakan akibat penumpukan cairan di dalam tubuh
  • Jantung membesar
  • Gagal jantung
  • Peradangan paru-paru tertentu atau siderosis

Penyebab bayi kelebihan zat besi

hemokromatosis herediter adalah kondisi yang disebabkan oleh faktor genetik, Bunda. Anak yang mengalami kondisi ini memiliki orang tua yang juga memiliki kondisi yang sama.

Meski begitu, banyak anak yang mewarisi gen dari orang tuanya tidak mengalami masalah apapun. Mereka mungkin menyerap dan menyimpan zat besi ekstra, namun tidak menimbulkan masalah kesehatan.

Komplikasi kelebihan zat besi

Jika tidak diatasi dengan baik, hemokromatosis herediter tentu akan menyebabkan masalah pada kesehatan anak. Masih menilik dari laman yang sama, anak mungkin saja mengalami kondisi hepatitis A dan hepatitis B.

Kedua penyakit ini merupakan penyakit yang dapat merusak hati. Ketika hati rusak, tubuh tidak mampu mengelola zat besi dengan baik sehingga menyebabkan kelebihan zat besi di hati dan memperparah kerusakannya.

Selain itu, hemokromatosis herediter juga dapat menyebabkan penyakit serius lainnya, Bunda. Sebut saja penyakit liver, diabetes, penyakit jantung, nyeri sendi, kelelahan yang ekstrem, dan masalah lainnya seiring dengan pertumbuhan anak.

Diagnosis kelebihan zat besi

Untuk mendiagnosis anak dengan kondisi hemokromatosis herediter, ada beberapa hal yang mungkin direkomendasikan dokter. Yakni sebagai berikut:

1. Tes darah

Tes darah dapat membantu dokter mengetahui apakah anak mengalami hemokromatosis herediter, Bunda. Tes-tes ini akan mengukur berapa banyak zat besi yang terkandung di dalam darah Si Kecil.

2. Tes lainnya

Selain tes darah, ada pula tes lainnya yang digunakan dokter untuk mengetahui kondisi zat besi anak. Terkadang, dokter memerlukan tes khusus untuk melihat berapa banyak zat besi di hati dan seberapa baik kinerja hati untuk tubuh.

Cara mengatasi bayi kelebihan zat besi

Sangat jarang anak-anak yang mengidap hemokromatosis herediter memerlukan pengobatan, Bunda. Jika diobati, dokter mungkin merekomendasikan proses pengeluaran darah. Ini adalah proses mengeluarkan sebagian darah dari tubuh secara teratur untuk menurunkan kadar zat besi.

Untuk mengeluarkan darah, tenaga kesehatan akan memasukkan jarum ke pembuluh darah di lengan. Prosesnya sama seperti ketika ingin mendonorkan darah, Bunda.

Jumlah darah yang dikeluarkan dan waktu pengeluaran darahnya pun berbeda-beda. Keduanya bergantung pada kondisi pasien.

Tidak hanya itu, ketika anak mengidap hemokromatosis herediter, ada pun beberapa hal yang bisa Bunda lakukan. Berikut ini deretannya:

1. Hindari makanan yang mengandung zat besi

Bicarakan dengan dokter anak atau ahli diet tentang makanan-makanan yang mengandung zat besi, Bunda. Setelah mendapatkan deretannya, Bunda pun perlu hindari memberikan jenis makanan tersebut.

2. Membatasi vitamin C

Vitamin C membuat tubuh menyerap lebih banyak zat besi, Bunda. Karena itu, pastikan suplemen vitamin C yang dikonsumsi anak kurang dari 100 mg per hari.

3. Gunakan vitamin bebas zat besi

Kalau anak mengonsumsi multivitamin, pastikan multivitamin tersebut bebas dari zat besi, ya. Konsultasikan dengan dokter sehingga Si Kecil mendapatkan vitamin sesuai dengan kondisinya.

Demikian informasi tentang ciri bayi kelebihan zat besi, Bunda. Semoga dapat memberikan manfaat, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda