Jakarta -
Tahukah Bunda bayi bisa terserang
anemia? Untuk lebih jelasnya, simak paparan ahli ini ya.
Menurut ahli tumbuh kembang anak, Prof Dr. dr.Rini Sekartini Sp.A(K) salah satu penyebab anemia adalah defisiensi zat besi, atau kekurangan zat besi. Hal ini bisa terjadi salah satunya pada bayi.
Usia yang paling berbahaya terkena defisiensi zat besi adalah pada 1000 hari pertama kehidupan, yakni sejak bayi dalam kandungan sampai usia dua tahun.Â
Zat besi penting karena merupakan salah satu komponen yang berperan dalam pembentukan sel-sel otak.
Sebenarnya ciri-ciri bayi yang terkena anemia memang tidak khas, Bun. Namun bisa dilihat dari kondisinya, misal nafsu makannya menurun, mudah sakit, serta selalu terlihat lesu.
"Bayi sehat itu ciri khasnya dia aktif, dalam arti kata kalau kita stimulasi dia respons, bayi anemia itu responsnya lama, terus enggak bergairah dalam kesehariannya," tutur Rini dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (3/8/2019).
"Dia keliatan lesu terus, mulai pucat, ada beberapa ibu yang bisa mengindikasi hal itu, bayi saya kok lebih putih gitu dari biasanya," sambungnya.
Lebih lanjut, kata Rini ada dua dampak bayi kekurangan zat besi. Yang pertama, dampak bagi pertumbuhannya, yang paling buruk adalah tinggi badannya lebih rendah dari anak yang tidak mengalami anemia, serta ia lebih mudah sakit.
Untuk dampak perkembangannya, yang paling buruk yakni IQ-nya rendah. Dengan IQ rendah, artinya anak kurang cerdas secara intelektual. Kalau anak anemia tidak ditangani secara cepat dan IQ-nya sudah rendah, maka IQ tersebut tidak bisa naik lagi, walaupun sudah diberi suplemen.
 Ilustrasi bayi kekurangan zat besi/ Foto: iStock |
"Misalnya umur 3 tahun dia anemia, terus IQ sudah di bawah rata-rata, kita obatin anemianya itu, IQ-nya sudah enggak bisa bertambah. Jadi pencegahan anemia itu biar IQ enggak rendah," jelas Rini.
Itu sebabnya Rini menyarankan agar melakukan pencegahan defisiensi zat besi sedini mungkin. Salah satunya dengan pemberian suplementasi zat besi pada bayi.
Rini pun mengatakan bahwa orang tua tidak perlu khawatir bayinya diberi suplemen. Ini tidak masalah karena dosisnya pun rendah, dosisnya untuk pencegahan.
"Enggak apa-apa, hati yang normal, sehat, akan membuang apa yang enggak perlu dalam tubuh. Jadi jangan khawatir, suplementasi itu tidak akan membebani metabolisme organ tubuh," ucapnya.
Simak pula video soal ragam manfaat teh untuk ibu hamil ini, Bun.
[Gambas:Video Haibunda]
(yun/som)