HaiBunda

PARENTING

Penyebab Anak Sakit Demam Naik Turun dan Tanda Harus Dibawa Berobat ke Dokter

Kinan   |   HaiBunda

Selasa, 16 Apr 2024 15:25 WIB
Ilustrasi Penyebab Anak Sakit Demam Naik Turun dan Tanda Harus Dibawa Berobat ke Dokter/Foto: Getty Images/yaoinlove
Jakarta -

Anak sakit demam naik turun sering kali membuat orang tua khawatir. Apa sebenarnya penyebab kondisi ini dan kapan Si Kecil perlu ke dokter? Bunda perlu tahu agar pengobatan yang mungkin diperlukan oleh anak tidak terlambat diberikan.

Sebelumnya perlu diketahui bahwa demam merupakan pertanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi penyebab penyakit. Dikutip dari Cleveland Clinic, jika anak sakit demam naik turun dalam periode waktu tertentu, ini bisa menjadi demam yang berulang atau recurrent fever. 

Demam jenis tersebut biasanya lebih sering dialami oleh anak di bawah usia 5 tahun.


Apa itu demam naik turun?

Perlu diketahui bahwa demam sebenarnya merupakan salah satu bagian dari sistem pertahanan alami tubuh untuk melawan penyakit. Saat sistem ini aktif, suhu tubuh akan naik. 

Nah, ketika anak sakit demam naik turun atau berulang, berarti demam terjadi berkali-kali dalam jangka waktu tertentu. Biasanya kondisi ini dapat digambarkan sebagai episodik, yang berarti ada pola kenaikan dan penurunan suhu tubuh. 

Demam dapat berlangsung selama beberapa hari, membaik, hilang dan kemudian kembali lagi setelah beberapa waktu ketika anak sudah tampak lebih bugar. 

Gejala dan penyebab demam naik turun

Gejala demam naik turun sangat mirip dengan demam biasa, di antaranya seperti: 

  • Suhu tubuh di atas 37 derajat Celsius
  • Menggigil
  • Tubuh tampak lelah dan lesu
  • Tidak nafsu makan

Beberapa hal yang bisa menjadi penyebab anak sakit demam naik turun yakni:

1. Infeksi virus

Beberapa contoh infeksi virus seperti flu, batuk pilek, radang tenggorokan, diare, atau bahkan campak bisa menjadi pemicu anak demam naik turun.

Selain itu, penyakit lain seperti demam berdarah (DBD) juga memiliki gejala demam dengan pola demikian sehingga perlu diwaspadai.

DBD disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejalanya termasuk demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, ruam kulit, dan pendarahan.

2. Infeksi bakteri

Infeksi bakteri juga bisa menjadi pemicu demam naik turun, misalnya seperti infeksi telinga, infeksi saluran kemih (ISK), serta demam tifoid.

Demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi dan ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Gejalanya termasuk demam tinggi, sakit kepala, sakit perut, dan diare.

3. Beberapa faktor lainnya

Faktor lain yang tak berhubungan dengan infeksi termasuk seperti fase tumbuh gigi dan setelah imunisasi. Pada beberapa anak, tumbuh gigi dapat menyebabkan demam naik turun. Sementara itu, demam juga merupakan efek samping yang umum terjadi setelah imunisasi.

Anak sakit demam naik turun, pasti DBD?

Ilustrasi Anak Demam/Foto: Getty Images/iStockphoto/baona

Dikutip dari laman Kemenkes RI, Perwakilan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Dr. dr. Erni Juwita Nelwan, SpPD, KPTI menjelaskan bahwa pada demam dengue fase demam itu terjadi akibat diremia, yang artinya di dalam darah ada virus beredar.

Demam seperti ini sulit diturunkan oleh obat karena penyebabnya ada terus-menerus di dalam darah sampai kurang lebih sekitar tiga hari.

"Jika pasien minum obat penurun panas, maka demam akan turun namun tidak lama kemudian demam akan naik lagi. Jadi demam pada demam berdarah itu sulit diturunkan dengan obat turun panas. Pasien akan banyak berkeringat karena efek samping dari obat turun panas tersebut dia berusaha menurunkan panas tapi di satu sisi penyebab demamnya ada terus di dalam darah," ungkap dr Erni.

Tanda harus dibawa berobat ke dokter

Apabila anak mengalami demam turun naik, kemudian disertai dengan sakit kepala yang khas yaitu sakit kepala di bagian depan kepala atau di belakang bola mata, segera cek ke dokter untuk memastikan demam dengue atau bukan.

Selalu pantau kondisi anak selama demam terjadi. Jika demam berlanjut turun dan naik selama 3-5 hari, jangan tunda lagi untuk memeriksakan anak ke dokter.

Catat setiap perubahan suhu anak dengan termometer saat berkonsultasi dengan dokter, termasuk kapan dan berapa lama demam berlangsung. Informasi ini dapat membantu dokter menegakkan diagnosis. 

Tanda-tanda lain anak perlu segera diperiksa dokter yaitu:

  • Demam tinggi lebih dari 38°C
  • Demam berlangsung lebih dari 3-5 hari
  • Demam disertai dengan gejala lain seperti lemah lesu, nyeri kepala yang parah, ruam kulit, sesak napas, kejang, dan penurunan kesadaran

Demikian ulasan tentang anak sakit demam naik turun dan tanda harus dibawa segera berobat ke dokter. Semoga bermanfaat dan tetap jaga kesehatan ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

Mengenal Gejala hingga Penyebab Flu Singapura pada Bayi, Waspada Bun

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Joanna Alexandra Ajak Kekasih Ketemu Orang Tua & Quality Time Bareng Anak

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Ternyata Pola Tidur Anak Bisa Ungkap Kepribadiannya Sejak Dini

Parenting Nadhifa Fitrina

Turun 227 Kg, Artis Reality Show Ini Ungkap Perjalanan Dietnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Kenangan Bubun Nitip ASI malah Jadi Basi

Komik Bunda Tim HaiBunda

Saatnya Jadi Robeli, Manfaatkan Promo Spesial Transmart Full Day Sale hingga 25%

Mom's Life Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Bukan Putri Diana, Ternyata Ini Gaun Pengantin Termahal di Keluarga Kerajaan Inggris

Saatnya Jadi Robeli, Manfaatkan Promo Spesial Transmart Full Day Sale hingga 25%

Ternyata Pola Tidur Anak Bisa Ungkap Kepribadiannya Sejak Dini

Turun 227 Kg, Artis Reality Show Ini Ungkap Perjalanan Dietnya

Pemerintah Jadikan 18 Agustus 2025 Libur Nasional, Ajak Warga Lomba 17-an!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK