PARENTING
7 Tips Mengatasi GTM Berkepanjangan pada Bayi Usia 7-12 Bulan
Kinan | HaiBunda
Selasa, 30 Apr 2024 19:30 WIBMemasuki masa MPASI, bayi biasanya mulai senang diperkenalkan dengan berbagai jenis makanan padat. Namun, sayangnya sebagian bayi belum mau menerima peralihan dengan cepat dan berujung pada GTM (gerakan tutup mulut) berkepanjangan.
Dikutip dari laman Parenting First Cry, bayi memang senang mengeksplorasi rasa dan tekstur baru. Namun terkadang, mereka juga kerap menolak makanan.
Beberapa kemungkinan penyebab bayi GTM salah satunya karena banyak distraksi. Perhatian bayi bisa saja terganggu oleh banyak hal seperti televisi, suara bising di luar rumah, musik dengan volume keras, dan lain-lain.
Perlu diketahui bahwa bayi memproses lingkungannya secara berbeda, sehingga sesuatu yang sederhana seperti kebisingan bisa dengan mudah mengalihkan perhatiannya dari makanan. Selain itu, bayi juga mungkin enggan makan karena sudah kenyang karena terlalu banyak camilan.
Tips mengatasi GTM berkepanjangan pada bayi
Berikut beberapa tips sederhana yang dapat Bunda lakukan untuk mengatasi GTM pada bayi berusia 7-12 bulan seperti dilansir berbagai sumber:
1. Biarkan bayi menjadi mandiri
Di usia 7 hingga 12 bulan, sesekali coba biarkan Si Kecil makan sendiri. Hindari pemberian makan secara paksa.
Bunda juga bisa memperkenalkan finger food kepada bayi. Pastikan bayi merasa nyaman saat mencoba makan sendiri dan percaya pada kemampuannya. Kendati demikian, jangan lupa untuk tetap dampingi ya, Bunda.
2. Pilih makanan dengan bijak
Jika Bunda ingin melihat Si Kecil lahap makan, tawarkanlah berbagai pilihan makanan sehat untuknya. Cobalah berkreasi dengan menu yang dibuat, misalnya bereksperimen dengan sayuran dan buah-buahan berwarna.
Anak-anak pada umumnya tertarik pada warna dan mereka berpeluang lebih ingin makan makanan yang terlihat menarik.
3. Ciptakan suasana makan yang nyaman
Sebisa mungkin hindari distraksi, matikan televisi dan mainan saat jam makan. Ciptakan suasana tenang dan fokus. Tak lupa biarkan bayi duduk dengan nyaman di kursi makan.
4. Bersabar dan hindari memaksa
Meski mungkin rasanya menyulitkan, Bunda cobalah untuk tetap tenang. Jangan marah atau memaksa Si Kecil makan karena ini justru bisa memicu trauma dan membuat mereka semakin tidak mau makan.
Tetap tawarkan makanan dengan sabar dan berikan waktu bagi mereka untuk belajar makan. Jika bayi menunjukkan tanda bosan, hentikan makan dan tawarkan kembali di lain waktu.
5. Ajak keluarga makan bersama
Cobalah untuk makan bersama keluarga. Bayi masih sangat suka meniru perilaku orang-orang yang ada di sekitarnya. Termasuk jika melihat orang tua dan saudaranya makan bersama, besar kemungkinan mereka akan melakukan hal yang sama.
6. Bermain dengan tekstur
Setelah beralih ke makanan padat, pastikan Bunda memperkenalkan anak pada berbagai tekstur secara perlahan. Jangan memberi makan bayi makanan dalam porsi besar sekaligus, mulailah dengan bubur atau pilih sup dengan porsi kecil.
Sesuaikan tekstur makanan dengan kemampuan bayi. Haluskan makanan untuk bayi yang baru belajar makan.
7. Tak masalah sesekali makan berantakan
Untuk sementara waktu, biarkan bayi makan dengan berantakan. Umumnya bayi suka menyaksikan hal-hal baru dan waktu makan seharusnya terasa menyenangkan bagi mereka.
Biarkan mereka menjelajahi makanan sesuai keinginannya. Termasuk dengan meremas, mengendus, dan melahapnya dengan tangan untuk bisa benar-benar merasakan makanan.
Kapan GTM perlu diperiksakan ke dokter?
Awasi kebiasaan makan bayi selama beberapa hari saat mulai menolak makan. Jangan dulu panik jika ini terjadi dalam waktu beberapa hari, mungkin ia sedang menyesuaikan diri dengan fase tersebut.
Apabila masalah ini terus berlanjut, ada baiknya diperiksakan ke dokter untuk mengetahui secara pasti apa yang menjadi faktor penyebab. Semoga bermanfaat, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)