Jakarta -
Anak menolak makan memang kedengarannya sepele, tapi kalau sudah berhari-hari tentu bikin khawatir ya, Bun. Anak yang melakukan
GTM atau gerakan tutup mulut, akan menguras kesabaran.
Berbagai jenis makanan pun ditolak hingga geleng-geleng kepala.
Hmm, sabar ya, Bun. Menghadapi momen GTM memang enggaklah mudah. Selain menuntut kesabaran, Bunda juga dituntut lebih kreatif dalam mengatur strategi agar buah hati enggak mogok makan lagi.
Melansir
Baby Centre, tak sedikit orang tua mengeluh balitanya jadi sulit makan. Meski mendatangkan rasa frustrasi, tetapi Bunda tidak perlu panik ya. Sebab, fase ini merupakan fase yang normal dalam tahap perkembangan balita, Bun.
Untuk itu, Bunda disarankan untuk tidak mengkhawatirkan mengenai waktu makan dan tetaplah tenang. Berpikir dan bertindak positif dapat berimbas baik pada tumbuh kembang anak, Bun.
Perlu Bunda tahu, kebanyakan balita akan makan cukup banyak di suatu waktu tetapi adakalanya mereka pun menolak makanan. Ingat ya, Bun, perut balita masih sangat kecil sehingga ia tak akan bisa makan terlalu banyak dalam sekali waktu makan. Untuk itu, jangan memaksanya ketika fase menolak makanan datang.
 Anak GTM/ Foto: iStock |
"Jangan pernah memaksa anak untuk makan dengan metode apa pun karena biasanya anak-anak pada akhirnya memiliki preferensi yang sama. Jika orangtua mencoba memberi makan anaknya secara paksa biasanya akan-anak pada akhirnya akan membenci makanan tersebut," ujar Carlos Gonzales, dokter anak di Spanyol, dikutip dari laman
Bbcgoodfood.
Gonzales menambahkan, ketika si kecil rewel saat makan, termasuk menutup mulutnya sesungguhnya bukanlah menjadi permasalahan anak tetapi masalah Bunda sebagai orang tuanya.
Tanpa disadari, seringkali orang tua meminta si kecil dengan agak memaksa 'ayo selesaikan makan sayurannya' dan sebagainya. Nah, sebaiknya kebiasaan tersebut dihentikan dan jangan pernah membuat si kecil stres dengan agenda makan ya, Bun.
Sikap terbaik dalam menghadapi situasi ini tentunya dengan terus bersikap tenang. Sebagian besar balita melewati fase normal, dimana hanya mengonsumsi beberapa makanan tertentu. Ini yang disebut neophobia makanan, yaitu rasa takut akan makanan baru. Sehingga, Bunda tidak perlu khawatir menghadapinya karena fase ini akan berlalu dengan sendirinya.
Kemudian, sisihkan selalu waktu luang untuk makan bersama si kecil sesering mungkin. Ini enggak boleh dianggap remeh ya, Bun, karena momen makan bersama menjadi waktu berharga bagi
si kecil belajar aneka makanan baru. Selain itu, si kecil juga biasanya akan lebih tertarik makan dengan hidangan besar di meja yang disuguhkan.
Momen inilah yang dapat dimanfaatkan dan menjadi kesempatan Bunda mengenalkan aneka makanan pada mereka.
Eits, tapi tetap suguhkan selalu makanan sehat ya, Bun. Serta yang terpenting nih, selalu ciptakan momen makan dengan si kecil dengan suasana santai dan menyenangkan. Jadi, agenda makan pun jadi kegiatan seru bagi si kecil. Jadi, enggak ada lagi dehÂ
gerakan tutup mulut alias GTM.
Selamat mencoba, Bun.
Penjelasan lebih lanjut mengenai anak malas makan, tonton juga video di bawah ini ya, Bun!
[Gambas:Video Haibunda]
(rap/rap)