HaiBunda

PARENTING

9 Pertolongan Pertama Sakit Telinga pada Anak, Bunda Perlu Tahu

Annisya Asri Diarta   |   HaiBunda

Selasa, 28 May 2024 17:16 WIB
Kuping anak sakit/ Foto: Getty Images/Sasiistock

Sakit telinga merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dialami oleh anak-anak. Tak jarang orang tua merasa khawatir dan bingung mengenai bagaimana cara terbaik menangani kondisi ini.

Pada beberapa kasus, sakit telinga bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk adanya cairan di belakang gendang telinga, infeksi di bagian tengah telinga atau infeksi di saluran telinga, penyakit ini sering dikenal sebagai telinga perenang. Bagi anak yang berusia di bawah lima tahun memiliki risiko yang lebih tinggi terkena infeksi telinga, biasanya setelah mengalami infeksi saluran pernapasan atas, seperti pilek.

Mengutip laman Kemenkes, Si Kecil mengalami sakit telinga ketika dia tidak dapat merespons suara, mengeluarkan cairan dari telinga, tidak memahami apa yang dikatakan dengan benar, sering mengalami nyeri berulang pada telinga atau penyumbatan pada telinga, dan terlambat mulai berbicara. Masalah ini perlu ditindak lanjut ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut, Bunda.


Ketika anak mengalami sakit telinga, Bunda perlu memahami langkah-langkah pertolongan pertama yang tepat untuk memberikan kenyamanan dan mempercepat proses penyembuhan. Cara mengatasinya bervariasi, tergantung dengan gejala yang dialami oleh Si Kecil.

Sakit telinga menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan pada anak. Tetapi dengan penanganan yang tepat, Bunda dapat membantu mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan yang dirasakan oleh anak.

Penyebab sakit telinga pada anak

Sakit telinga pada anak terjadi karena beberapa penyebab berikut yang dikutip dari Seattle Children’s Hospital. Simak selengkapnya, Bunda.

1. Infeksi telinga

Sakit telinga sering kali berkaitan dengan infeksi telinga, terutama infeksi pada telinga tengah yang merupakan ruang di belakang gendang telinga. Infeksi telinga bisa disebabkan oleh virus atau bakteri dan diagnosis yang tepat sering kali melalui pemeriksaan gendang telinga oleh dokter.

Infeksi telinga tengah biasanya terjadi setelah anak mengalami infeksi saluran pernapasan atas, seperti pilek atau flu, kemudian terjadi penumpukan cairan di belakang gendang telinga. Kondisi ini menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri atau virus untuk berkembang biak, sehingga menyebabkan infeksi pada telinga Si Kecil.

2. Telinga perenang

Telinga perenang merupakan kondisi yang umum terjadi, terutama pada anak yang sering berenang. Masalah ini merupakan infeksi atau iritasi pada kulit yang melapisi saluran telinga eksternal, sering disebabkan oleh paparan air yang terkontaminasi dengan bakteri atau jamur.

Salah satu gejala utama telinga perenang adalah rasa gatal di saluran telinga. Ketika infeksi terjadi, rasa gatal ini disertai dengan rasa nyeri, terutama ketika menarik atau menekan pada daerah telinga. Terkadang terjadi penumpukan cairan atau nanah di dalam saluran telinga.

3. Cedera pada saluran telinga

Cedera pada saluran telinga terjadi karena beberapa alasan, salah satunya adalah menggunakan kapas atau kuku ketika membersihkan telinga. Tindakan seperti itu menimbulkan goresan atau luka pada kulit yang melapisi saluran telinga eksternal, kemudian menjadi sumber infeksi atau iritasi pada telinga anak.

Jika anak mengalami cedera pada saluran telinga, seperti goresan atau luka, disarankan untuk menghindari menggaruk atau menggosok area tersebut, karena hal ini dapat memperburuk kondisi. Segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan perawatan yang sesuai.

4. Abses telinga

Abses saluran telinga merupakan kondisi serius yang menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan pada telinga. Infeksi pada folikel rambut di saluran telinga menimbulkan pembengkakan dan pembentukan benjolan kecil berwarna merah bahkan jerawat.

Bunda perlu memperhatikan dalam mengobati abses saluran telinga dengan benar untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Jika terjadi abses, jangan mencoba untuk memeras atau memecahkannya sendiri, karena hal ini menyebabkan infeksi lebih lanjut dan penyebaran bakteri pada telinga anak.

5. Tahi telinga

Tahi telinga yang keras atau dalam jumlah besar terkadang menyebabkan ketidaknyamanan, bahkan rasa sakit ringan pada telinga. Ketika tahi telinga terdorong masuk lebih dalam dengan penggunaan kapas, hal ini menyebabkan sumbatan pada saluran telinga dan meningkatkan rasa sakit pada telinga Si Kecil.

Si Kecil disarankan untuk tidak mencoba membersihkan telinga secara berlebihan, atau menggunakan benda-benda kecil seperti kapas ketika membersihkan telinga, karena dapat mendorong tahi telinga lebih dalam dan menyebabkan masalah lebih serius.

6. Tekanan pesawat

Telinga sakit akibat tekanan pesawat merupakan kondisi yang umum terjadi saat saluran telinga tersumbat, dan terjadi peningkatan tekanan udara secara tiba-tiba, sehingga menyebabkan gendang telinga meregang. Gejala utamanya adalah sakit telinga yang parah, terutama saat pesawat turun untuk mendarat.

Pada kondisi normal, tekanan udara di telinga seimbang dengan tekanan udara di sekitarnya. Namun ketika pesawat turun, tekanan udara di dalam telinga cenderung lebih tinggi daripada di luar, terutama jika saluran telinga tersumbat. Hal ini menyebabkan gendang telinga meregang, sehingga bisa sangat menyakitkan bagi anak.

7. Benda asing masuk dalam telinga

Benda asing dalam saluran telinga merupakan kejadian umum pada anak kecil, di mana mereka memasukkan benda kecil ke dalam saluran telinganya. Hal ini bisa menyebabkan rasa sakit jika benda tersebut tajam atau didorong terlalu jauh ke dalam telinga.

Biasanya, benda asing yang masuk ke dalam telinga berupa mainan kecil, potongan kertas atau benda-benda kecil lainnya yang mudah dijangkau oleh anak. Ketika benda asing ini terdorong lebih dalam ke dalam saluran telinga, hal itu menyebabkan ketidaknyamanan, rasa sakit, bahkan kerusakan pada gendang telinga.

Jenis-jenis sakit telinga pada anak

Mengutip Medical News Today, terdapat jenis-jenis sakit telinga pada anak. Simak selengkapnya, Bunda.

1. Otitis media akut (AOM)

Otitis media akut merupakan salah satu bentuk infeksi telinga yang paling umum dan terbilang ringan. Pada kondisi ini, telinga tengah menjadi terinfeksi dan mengalami pembengkakan, sehingga cairan terperangkap di belakang gendang telinga. Gejala yang sering terjadi adalah demam dan menjadi tanda adanya infeksi.

Walaupun AOM sering kali dianggap sebagai kondisi yang ringan, bisa menyebabkan ketidaknyamanan yang cukup signifikan pada anak, terutama karena pembengkakan dan penumpukan cairan di telinga. Si Kecil akan merasa nyeri atau tekanan di telinga, serta mengalami gangguan pendengaran sementara.

2. Otitis media dengan efusi (OME)

Otitis media dengan efusi terjadi ketika cairan tetap terperangkap di belakang gendang telinga setelah infeksi telinga mereda. Pada kondisi ini, anak tidak mengalami gejala yang khas seperti nyeri telinga atau demam, namun dokter dapat melihat sisa cairan yang tertinggal di telinga selama pemeriksaan medis.

OME sering kali terjadi setelah Si Kecil mengalami otitis media akut (AOM) atau infeksi telinga lainnya. Meski gejalanya tidak nyata, namun kondisi ini dapat berdampak pada pendengaran anak dan memengaruhi kesejahteraan mereka, terutama jika terjadi dalam jangka waktu yang lama.

3. Otitis media kronis dengan efusi (COME)

Otitis media kronis dengan efusi merupakan kondisi di mana cairan secara berulang kali kembali ke telinga tengah, baik dengan atau tanpa adanya infeksi yang terkait. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan berdampak negatif pada kemampuan pendengaran.

COME sering kali menjadi kelanjutan dari otitis media akut (AOM) atau otitis media dengan efusi (OME) yang tidak sembuh sepenuhnya. Cairan yang terperangkap di telinga tengah dapat menjadi tempat yang baik untuk bakteri atau virus berkembang biak, memperburuk masalah infeksi dan menyebabkan peradangan kronis, Bunda.

Gejala sakit telinga pada anak

Sakit telinga pada anak ditandai dengan gejala berikut ini yang dikutip dari Children Minnesota. Simak selengkapnya, Bunda.

  1. Sakit pada telinga terutama terasa saat mengunyah, mengisap, atau berbaring. Hal ini bisa menjadi tanda adanya infeksi telinga, terutama otitis media.
  2. Kemerahan atau pembengkakan pada telinga luar. Hal ini bisa menunjukkan iritasi atau infeksi pada daun telinga atau saluran telinga eksternal.
  3. Anak yang sering menarik atau menggosok telinga akan mengalami ketidaknyamanan atau sakit di dalam telinga. Hal ini bisa menjadi respons alami terhadap rasa sakit atau tekanan yang dirasakan di telinga.
  4. Kebocoran dari telinga. Jika ada cairan atau nanah yang keluar dari telinga, hal itu bisa menjadi tanda adanya infeksi telinga tengah yang pecah.
  5. Kesulitan mendengar atau sensasi telinga penuh. Infeksi telinga atau penumpukan cairan di telinga tengah dapat mengganggu fungsi pendengaran dan menyebabkan sensasi telinga penuh atau tertutup.
  6. Kecerewetan atau perilaku tidak nyaman lainnya. Anak yang merasa sakit atau tidak nyaman menjadi lebih rewel atau mudah marah dari biasanya.
  7. Muntah atau sakit kepala. Gejala-gejala ini muncul jika rasa sakit telinga disertai dengan demam atau gejala lain dari infeksi.

Pertolongan pertama sakit telinga pada anak

Menilik Cleveland Clinic, berikut pertolongan pertama yang dapat Bunda lakukan untuk membantu meredakan sakit telinga pada anak. Simak selengkapnya, Bunda.

1. Mengompres telinga dengan kain dingin atau hangat

Mengompres dengan kain yang direndam dalam air dingin atau hangat, dapat memberikan bantuan sementara dari rasa sakit telinga pada Si Kecil. Proses ini membantu mengurangi peradangan atau mengurangi ketegangan di sekitar telinga.

Langkah yang dapat dilakukan dengan meletakkan kain lap yang sudah direndam dan diperas pada telinga yang mengalami ketidaknyamanan selama beberapa menit. Pastikan kain lap menutupi area telinga dengan lembut.

2. Bantalan pemanas

Menggunakan bantalan pemanas yang hangat dapat membantu mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan pada telinga yang sakit. Langkah yang dapat dilakukan adalah setelah bantalan pemanas mencapai suhu yang nyaman, Bunda dapat meletakkan di atas dengan lembut pada telinga Si Kecil yang sakit. Pastikan untuk tidak menggunakan bantalan pemanas yang terlalu panas, karena dapat menyebabkan luka bakar atau iritasi pada kulit.

3. Mengonsumsi obat pereda nyeri

Menggunakan pereda nyeri seperti asetaminofen, ibuprofen atau naproxen dapat membantu meredakan rasa sakit pada telinga Si Kecil. Sebelum menggunakan obat pereda nyeri, tanyakan kepada dokter anak tentang jenis dan dosis yang tepat untuk Si Kecil, terutama jika memiliki riwayat penyakit tertentu atau sedang mengonsumsi obat lain, Bunda.

4. Mengunyah permen karet

Mengunyah permen karet dapat membantu meredakan sakit telinga yang disebabkan oleh perubahan tekanan udara, terutama kala telinga tersumbat, seperti saat berada di pesawat atau berkendara di ketinggian. Saat memilih permen karet, pastikan untuk memilih yang tanpa gula atau rendah gula. Kandungan gula yang tinggi menyebabkan kerusakan pada gigi Si Kecil dan tidak disarankan untuk mengonsumsi secara berlebihan.

5. Mengubah posisi tidur

Tidur dalam posisi tegak mungkin terdengar tidak biasa, namun dapat membantu meredakan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh sakit telinga. Langkah yang dapat dilakukan dengan menyandarkan anak di tempat tidur dengan menumpuk beberapa bantal di belakang. Hal ini akan membantu menjaga posisi tubuh dalam posisi tegak sambil memberikan dukungan yang cukup untuk tubuh. Pastikan bantal-bantal tersebut cukup tebal dan nyaman untuk mendukung kepala dan punggung Si Kecil.

6. Latihan leher

Memberikan sedikit latihan pada leher dapat membantu melegakan otot-otot yang tegang di sekitar saluran telinga dan mengurangi tekanan pada telinga Si Kecil. Salah satu gerakan yang dapat dilakukan adalah memutar kepala dalam lingkaran lambat yang dimulai dengan duduk tegak atau berdiri dengan nyaman. Kemudian, putar kepala secara perlahan dalam lingkaran ke depan beberapa kali, kemudian ulangi gerakan ke belakang.

7. Jahe

Jahe memang memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi pembengkakan. Beberapa kasus yang mengalami sakit telinga mengakui bahwa mereka merasa lega dari sakit telinga dengan mengoleskan beberapa tetes jus jahe di sekitar telinga luar. Namun, penting untuk berhati-hati agar jus jahe tidak masuk ke dalam saluran telinga sebenarnya.

8. Obat tetes telinga

Obat tetes telinga yang dijual bebas biasanya mengandung obat pereda nyeri yang dapat membantu meredakan sakit telinga. Selain itu, Bunda tidak boleh menggunakan obat tetes telinga jika Si Kecil memiliki gendang telinga yang robek atau berlubang, karena hal ini dapat menyebabkan masalah yang lebih serius

9. Hidrogen peroksida

Hidrogen peroksida dapat digunakan untuk membantu membersihkan penumpukan dan kuman di telinga Si Kecil. Tetapi penggunaan hidrogen peroksida harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak boleh masuk ke dalam saluran telinga secara berlebihan. Idealnya, Bunda harus mencampurkan hidrogen peroksida dengan air dalam jumlah yang tepat sebelum menggunakannya untuk telinga Si Kecil.

Demikian ulasan tentang pertolongan pertama sakit telinga pada anak. Semoga bermanfaat untuk antisipasi kesehatan Si Kecil, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


(rap/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

Hati-hati Bun, 5 Kebiasaan Ini Bisa Picu Diabetes pada Anak

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

4 Kitab yang Diturunkan Allah SWT Beserta Rasul yang Menerimanya

Parenting Nadhifa Fitrina

5 Potret Aulia Anak Bungsu Alyssa Soebandono & Dude Harlino Selalu Ramai Dikomentari Netizen

Parenting Nadhifa Fitrina

7 Tanda Anak Alami Speech Delay yang Jarang Disadari Orang Tua

Parenting Asri Ediyati

Belajar dari Suami Yura Yunita, Intip Ucapan Manis Donne Maula saat Istri Ulang Tahun

Mom's Life Arina Yulistara

Pernah Capai BB 107 Kg, Ini Cara Diet Oprah Winfrey

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

4 Kitab yang Diturunkan Allah SWT Beserta Rasul yang Menerimanya

Belajar dari Suami Yura Yunita, Intip Ucapan Manis Donne Maula saat Istri Ulang Tahun

7 Tanda Anak Alami Speech Delay yang Jarang Disadari Orang Tua

Pernah Capai BB 107 Kg, Ini Cara Diet Oprah Winfrey

4 Posisi Tidur agar Bayi Sungsang Kembali Normal

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK