Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Miris, Puluhan Balita di Sulawesi Barat Keracunan Paket Makanan Pencegah Stunting

Annisa Afani   |   HaiBunda

Selasa, 07 May 2024 21:00 WIB

Ilustrasi anak sakit
Kasihan, Puluhan Balita di Sulawesi Barat Keracunan Paket Makanan Pencegah StuntingFoto: Getty Images/iStockphoto/kan2d
Jakarta -

Kabar tak menyenangkan datang dari Majene, Sulawesi Barat. Puluhan anak balita di sana dikabarkan mengalami keracunan usai mengonsumsi paket Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

Paket makanaan ini dibagikan untuk mencegah stunting. Saat ini anak-anak korban keracunan itu dirawat di puskesmas dan rumah sakit, Bunda.

"Iya benar, ada kejadian seperti itu," kata Kapolres Majene, AKBP Toni Sugadri.

Menurut informasi yang Bubun rangkum, kejadian itu bermula ketika Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana di Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, memberikan bantuan PMT pada Senin (6/5). Dinas menargetkan pemberian kepada 100 anak. Setelah itu, puluhan balita yang menerima PMT dilarikan ke rumah sakit karena diduga keracunan makanan.

Meski demikian, Topi menyebut pihaknya masih menyelidiki penyebab utama kasus keracunan tersebut. "Masih diteliti dulu sisa makanan tambahan yang diberikan, masih dibawa ke BPOM Mamuju dan Biddokkes Polda Sulbar," katanya.

Jumlah anak mengalami keracunan

Berdasarkan data yang diterima dari Dinas Kesehatan Majene, jumlah anak yang mengalami keracunan sebanyak 30 orang. Dari jumlah tersebut, 29 korban di antaranya dirawat di Puskesmas Pamboang. Sementara satu lainnya dirujuk ke RSUD Majene.

Stunting menjadi salah satu PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Pada akhir April lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui target menurunkan kasus stunting di Indonesia menjadi 14 persen pada 2024 ini tidak mudah. Menurut catatannya, angka stunting turun jadi 21,5 pada akhir 2023.

"Seharusnya kita mencapai paling tidak tahun ini 14 persen, tapi saya hitung-hitung ternyata juga enggak mudah. Tapi enggak tahu kalau dalam kesempatan setahun ini bisa capai 14 persen karena ini pekerjaan yang harus terintegrasi," kata Jokowi di ICE BSD, Tangerang, Rabu (24/4).

Dia pun mengakui target angka stunting menjadi 14 persen terlalu ambisius.

Senin kemarin, Jokowi menegur para kepala daerah setelah ada temuan anggaran penanganan stunting dipakai untuk membangun pagar. Dia menyadari ada penyimpangan-penyimpangan penggunaan anggaran stunting.

"Jangan sampai ada anggaran stunting diberikan puskesmas jadinya pagar puskesmas, ada. Jangan bilang enggak ada, ada. Padahal enggak ada hubungannya stunting sama pagar," kata Jokowi dalam Musrenbangnas di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (6/5).

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI. 


Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 

(AFN/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda