
parenting
Beda Stunting dan Gizi Buruk, Kenali Ciri dan Dampaknya untuk Pertumbuhan Anak
HaiBunda
Sabtu, 19 Nov 2022 15:30 WIB

Memantau berat badan anak bisa membuat Bunda mengetahui apakah anak tumbuh sesuai dengan usianya atau tidak. Ada beberapa kondisi Si Kecil yang berhubungan dengan berat badannya, sebut saja seperti stunting dan gizi buruk.
Menurut Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), sekitar 1 dari 4 anak di Indonesia mengalami stunting. Stunting ini sendiri disebut sebagai perawakan pendek karena adanya malnutrisi kronik disertai dengan infeksi kronik.
"Kira-kira 1 dari 4 anak Indonesia atau 24 persen itu dilaporkan mengalami stunting. Stunting itu gampangnya adalah perawakan pendek yang diatur oleh faktor nutrisi atau infeksi kronik," tuturnya dalam acara Virtual Press Conference PrimaKu Parenthood Institute: Ajang Edukasi Parenting Terintegrasi untuk Optimalkan Tumbuh Kembang Anak, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, dr. Piprim mengatakan pertumbuhan anak didukung oleh asam amino yang terletak pada protein hewani. Sedangkan anak dengan stunting memiliki asam amino yang rendah.
"Pada anak-anak stunting, asam amino esensialnya ini sangat rendah. Dari mana sumbernya? Dari protein hewani. Nah problem-nya di kita itu, orang tua ngasih anaknya (makan) asal kenyang," ungkapnya.
Gizi buruk pada anak
Mirip dengan stunting, gizi buruk juga menandakan anak memiliki masalah pada pertumbuhannya, Bunda. Melihat dari situs resmi gizi.kemenkes.go.id, gizi buruk adalah kekurangan gizi yang terjadi dalam jangka pendek karena kurangnya asupan makanan bergizi dan sering sakit.
Proses terjadinya gizi buruk pada bayi di bawah 6 bulan bisa dialami sejak dalam kandungan. Karena itu, pencegahan gizi buruk bisa dimulai sejak masa kehamilan hingga menyusui.
Bunda perlu pastikan ASI eksklusif diberikan pada bayi sampai usia 6 bulan dan dilanjutkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI) sampai 2 tahun. Tak hanya itu, pastikan juga anak mendapatkan asupan gizi seimbang sesuai dengan usianya, serta lengkapi dengan imunisasi dasar lengkap.
Ciri anak mengalami gizi buruk
Ada beberapa tanda yang bisa menunjukkan anak terkena gizi buruk, Bunda. Berikut ini deretannya:
- Badan terlihat sangat kurus.
- Ada pembengkakan minimal pada kedua punggung kaki yaitu tidak segera kembali bila ditekan.
- Terkadang bisa terjadi pembengkakan pada seluruh tubuh.
- Berat badan atau tinggi badan kurang -3.
- Lingkar lengan atas kurang dari 11,5 cm pada balita usia 6 hingga 59 bulan.
Dampak pada pertumbuhan anak
Tak hanya pada kondisi fisiknya, gizi buruk juga bisa memberikan banyak dampak pada pertumbuhan anak, Bunda. Misalnya saja sebagai berikut:
- Proses tumbuh dan kembang anak terganggu.
- Daya tahan tubuh rendah.
- Anak mudah sakit.
- Risiko mengalami masalah kesehatan saat dewasa.
- Kematian.
Sama seperti gizi buruk, stunting juga menjadi salah satu masalah yang tengah dihadapi oleh Indonesia. Sekitar 24 persen anak-anak di Indonesia terdata mengalami stunting.
Lantas apakah semua anak yang pendek masuk ke dalam stunting? Simak penjelasan lengkapnya di laman berikutnya yuk, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Jangan lupa simak juga video kunci cegah stunting pada anak berikut ini:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
9 Makanan Bergizi Cegah Stunting yang Penting untuk Balita, Enggak Harus Mahal

Parenting
Selain Enak, Asupan Protein Hewani Terbukti Menurunkan Risiko Anak Stunting

Parenting
7 Perbedaan Anak Stunting, Wasting, Underweight, dan Cara Mengatasinya

Parenting
3 Ciri Fisik Anak Gizi Buruk, Bunda Wajib Banget Tahu

Parenting
Bocah Lucu Ini Dulunya Mengalami Gizi Buruk dan Cacingan


6 Foto