Kenapa Bayi Baru Lahir Lebih Banyak Tidur? Ini Alasannya Bun

Ilustrasi Kenapa Bayi Baru Lahir Lebih Banyak Tidur? Ini Alasannya Bun/Foto: iStock

Setelah menanti selama 9 bulan, Bunda dan Ayah akan memulai babak baru yakni merawat bayi baru lahir. Baik yang belum atau yang sudah berpengalaman, pada kenyataannya, merawat bayi menjadi tantangan tersendiri. Tidur adalah salah satu hal yang terkadang membuat orang tua kebingungan.

Seperti yang banyak kita pelajari lewat teori sebelum praktik langsung, orang tua dan bayi akan melalui malam-malam yang sulit dan hari-hari seperti 'zombie'. Alasannya sederhana, karena mereka tidak tidur seperti orang dewasa. Lalu, kenapa bayi baru lahir lebih banyak tidur?

Mengapa Bayi Baru Lahir Lebih Banyak Tidur?

Pada awalnya, Bunda melihat yang dilakukan bayi hanyalah tidur dan makan selama beberapa minggu pertama kehidupan Si Kecil. Namun, dilansir laman Baby Centre, semua tidur siang itu ternyata tidak sekadar istirahat, otak bayi juga bekerja keras saat mereka tidur.

Bayi tumbuh sangat cepat di tahun pertama kehidupannya, Bunda. Pada usia sekitar satu tahun, berat bayi kemungkinan akan bertambah tiga kali lipat dari berat lahirnya.

Pada tahun pertama, Si Kecil akan belajar berguling, duduk, merangkak, berdiri, makan makanan padat, belajar keterampilan sosial, bahkan mungkin berjalan dan mengucapkan kata-kata. Tidur adalah bagian penting dari perkembangan fisik dan mental.

Tidur membantu meningkatkan pembelajaran. Bayi akan terus-menerus menerima informasi baru tentang lingkungannya. Tidur bayi baru lahir juga berperan dalam konsolidasi memori, pemrosesan sensorik, dan mempersiapkan bayi untuk menjelajahi lingkungannya dengan cara baru.

Singkatnya, bayi baru lahir banyak tidur karena mereka belajar banyak dan tumbuh dengan sangat cepat. Semua hal tersebut membantu mendorong perubahan besar yang mereka alami.

Durasi Tidur Bayi Baru Lahir

Bayi baru lahir harus tidur 14–17 jam selama 24 jam, menurut National Sleep Foundation. Beberapa bayi baru lahir mungkin tidur hingga 18–19 jam sehari.

Bayi baru lahir bangun setiap beberapa jam untuk makan yang berarti membutuhkan ASI. Bayi yang disusui sering menyusu, kira-kira setiap 2–3 jam. Bayi yang diberi susu botol cenderung menyusu lebih jarang, kira-kira setiap 3–4 jam.

Bayi baru lahir yang tidur lebih lama harus dibangunkan untuk menyusu. Bayi harus dibangunkan setiap 3–4 jam untuk menyusu sampai ia menunjukkan kenaikan berat badan yang baik, yang biasanya terjadi dalam beberapa minggu pertama. Setelah itu, boleh saja membiarkan bayi tidur lebih lama di malam hari.

Bulan-bulan pertama kehidupan bayi bisa menjadi masa tersulit bagi orang tua, yang mungkin sering terbangun di malam hari untuk merawat bayinya. Setiap bayi mempunyai pola tidur yang berbeda-beda. Ada yang mulai tidur 'sepanjang malam' (selama 5–6 jam) pada usia 2–3 bulan, tetapi ada pula yang tidak.

Bagaimana cara mengetahui bayi baru lahir terlalu banyak tidur? Baca di halaman berikutnya ya, Bunda.

Pilihan Redaksi

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

CARA MENGETAHUI DAN MENGATASI BAYI BARU LAHIR TERLALU BANYAK TIDUR

4 Cara Merawat Bayi Kuning di Rumah agar Bilirubin Cepat Normal

Ilustrasi Kenapa Bayi Baru Lahir Lebih Banyak Tidur? Ini Alasannya Bun/Foto: Getty Images/Nattakorn Maneerat

Bayi yang kadang-kadang tidur lebih lama dari biasanya tidak perlu dikhawatirkan kecuali terdapat gejala lain. Secara umum, bayi baru lahir jarang tidur terus-menerus saat menyusu atau tidur lebih dari 19 jam per hari kecuali jika mereka sakit atau mengalami kesulitan makan.

Dilansir dari laman Medical News Today, beberapa alasan paling umum mengapa bayi sehat tidur lebih lama dari biasanya adalah sebagai berikut:

Mereka mungkin mengalami percepatan pertumbuhan atau lompatan perkembangan.
Mereka mungkin menderita penyakit ringan, seperti pilek.
Mereka mungkin mengalami infeksi serius. Hal ini jarang terjadi, namun bisa saja terjadi. Bayi baru lahir mungkin tidak mengalami demam atau gejala penyakit lain seperti bayi yang lebih besar.
Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, bayi mungkin memiliki kondisi medis lain yang menyebabkan mereka terlalu banyak tidur. Gangguan pernapasan dan jantung dapat memengaruhi tidur, dan bayi prematur seringkali memiliki pola tidur yang berbeda dengan bayi cukup bulan.
Beberapa bayi tidur terlalu banyak karena menderita penyakit kuning. Bayi baru lahir yang menderita penyakit kuning akan memiliki warna kuning pada kulitnya dan warna kuning pada bagian putih matanya. Gejala penyakit kuning yang lebih parah lainnya termasuk lesu, sulit makan, dan rewel atau mudah tersinggung.
Terkadang, bayi mungkin tidur terlalu banyak karena kurang makan. Mereka mungkin mengalami dehidrasi, kehilangan terlalu banyak berat badan, dan bahkan mengalami kegagalan pertumbuhan.

Apa yang harus dilakukan jika bayi baru lahir terlalu banyak tidur? Biasanya bayi baru lahir yang terlihat terlalu banyak tidur hanya tidurnya dengan jadwal yang tidak teratur.

Namun demikian, masalah kesehatan seperti infeksi pernafasan yang merupakan gangguan kecil pada bayi yang lebih tua bisa lebih berbahaya pada bayi baru lahir. Jadi, jika Bunda dan Ayah mengkhawatirkan jadwal tidur bayi sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anak.

Beberapa strategi yang bisa dicoba sebelum menghubungi dokter antara lain:

Memberi makan bayi setiap kali mereka menunjukkan isyarat lapar.
Menawarkan bayi payudara, dada, atau botol setiap 1-2 jam untuk memastikan asupan makanan yang cukup.
Pastikan bayi tidak terlalu kedinginan atau kepanasan.
Mencatat jadwal tidur bayi selama 1-2 hari.

Simak juga video alasan mengapa bayi baru lahir berat badannya turun:

[Gambas:Video Haibunda]