Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kapan Waktu yang Tepat Membacakan Buku Cerita ke Anak, Benarkah Sebelum Tidur?

ZAHARA ARRAHMA   |   HaiBunda

Rabu, 15 May 2024 11:05 WIB

Membacakan buku anak
Manfaat Membacakan buku untuk anak/ Foto: Getty Images/maruco
Daftar Isi

Memperkenalkan buku pada anak sedari dini bisa dilakukan sejak bayi, Bunda. Meski mereka belum bisa merespon cerita yang dibacakan, aktivitas ini bermanfaat untuk membangun bonding antara Bunda dan Si Kecil

Kebiasaan membacakan buku di periode golden age, akan membantu mengembangkan kemampuan bahasa dan komunikasi anak di kemudian hari. Lewat suara dan intonasi yang Bunda mainkan, otak anak akan mencerna dan mengenali emosionalnya.

Misalnya lewat cerita fabel, anak akan merekam auman harimau sebagai binatang yang digambarkan kuat dan galak. Selain itu, anak juga akan mengenal suara binatang kecil yang lemah, ketakutan, sedih sebagai gambaran emosi lainnya. Dari sini, anak akan belajar mengekspresikan emosi sedih, marah, dan gembira yang dirasakannya.

Manfaat membacakan buku ke anak

Apabila Bunda dan Ayah rutin menjaga kebiasaan untuk membacakan buku cerita ke anak, maka akan ada banyak manfaat yang diterima, yaitu:

1. Meningkatkan keterampilan bahasa

Membacakan buku ke anak membantu mereka untuk mendapatkan kosakata yang lebih luas dan memudahkannya dalam memahami struktur kalimat dengan lebih baik. Hal ini dapat membantu Si Kecil untuk mengembangkan kemampuan bicara dan menulisnya.

2. Stimulasi kognitif dan penalaran

Ketika orang tua menyisihkan waktu untuk membacakan buku ke anak, akan membantu menstimulasi otak anak. Hal ini dikarenakan membaca buku merupakan kegiatan yang penting dalam perkembangan kognitif anak. Sebab Si Kecil akan belajar memahami cerita dengan mengikuti alur dan memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya. 

Kemudian, cerita-cerita dalam buku seringkali memberikan konflik atau masalah yang harus diselesaikan oleh karakter di dalamnya. Nah, dengan memperhatikan bagaimana tokoh-tokoh tersebut bertingkah dalam menyelesaikan masalah, anak-anak dapat belajar tentang penalaran, konsekuensi tindakan, dan bagaimana mencari solusi dari suatu masalah.

3. Peningkatan imajinasi dan kreativitas

Buku cerita yang Bunda bacakan bisanya penuh dengan imajinasi. Dengan membacakan buku, anak-anak berkesempatan untuk membayangkan karakter, latar-latar yang digambarkan, hingga situasi yang dihadapinya. Oleh sebab itu, kemampuan imajinasi dan kreativitasnya pun juga ikut meningkat. 

4. Pembelajaran nilai dan moral

Melalui buku cerita, anak-anak akan belajar memahami nilai dan moral yang hadir dalam kehidupan. Hal ini muncul sebab seringkali dalam dunia nyata, sosok anak diposisikan sebagai yang tidak berkepentingan untuk mengetahui suatu situasi. Alhasil, anak-anak akan kebingungan jika suatu saat dihadapkan dengan hal-hal yang tidak pernah dialaminya.

Nah, buku cerita merupakan sarana anak dalam menyampaikan pesan-pesan moral atau nilai-nilai penting kehidupan. Tak hanya dari sisi terang kehidupan seperti kebaikan, keberanian, atau kesetiaan, buku cerita juga menjadi tempat anak belajar hal-hal seperti kehilangan maupun rasa sakit. Ini dapat membantu Si Kecil memahami rasa tersebut dan mengajarkan cara untuk menghadapinya dalam kehidupan sehari-hari.

5. Menguatkan ikatan emosional

Menghabiskan waktu untuk membacakan buku akan menguatkan ikatan emosional di antara orang tua dan anak. Koordinator program membaca buku ke anak, Patricia Cowan, mengatakan bahwa anak akan merasakan perhatian yang penuh dari orang tuanya dan itu membuat anak-anak bahagia ketika dibiasakan membaca buku bersama.

Melansir dari Parents, Cowan menyampaikan bahwa Bunda dan Ayah harus mencoba kebiasaan membaca ini sejak mereka berumur kurang dari satu tahun. Rutinitas ini akan membantu hubungan orang tua dan anak lebih terbuka dan harmonis.

Jadi, membacakan buku ke anak bukanlah sekadar memberikan hiburan semata, melainkan juga manfaat jangka panjang untuk perkembangan keterampilan mereka. Kegiatan ini juga membantu menciptakan rasa suka mereka terhadap dunia literasi dan pengetahuan.

Lantas, di umur berapakah sebaiknya anak mulai dikenalkan pada buku, ya? Apakah sedari ia bayi atau perlu menunggu beberapa tahun dahulu?

Kapan sebaiknya anak dikenalkan pada buku?

Banyak orang tua bertanya-tanya mengenai di umur berapakah anak bisa mulai dikenalkan pada buku. Buku apa yang bagus dibacakan, dan berbagai pertanyaan lainnya.

Nah, sebenarnya anak bisa mulai dikenalkan pada buku sejak usia dini, yakni sejak bayi bahkan kurang dari enam bulan. Merujuk dari Parents, berikut adalah beberapa tahapan umur anak untuk diperkenalkan pada buku:

1. Sedari lahir hingga 6 bulan

Dikarenakan penglihatan bayi pada umur ini masih dalam tahap berkembang, orang tua sebaiknya mulai membacakan buku-buku cerita dengan sedikit atau tanpa teks. Pilih buku berisikan gambar-gambar yang besar. Warna dari gambar ini pun perlu dalam warna yang kontras.

Selain itu, pertimbangkan juga buku cerita dengan isi yang interaktif, seperti yang disarankan oleh dokter anak, Pamela High, M.D. Ia menyampaikan bahwa memahami kata-kata bukanlah hal yang penting untuk bayi di umur ini, jadi ditekankan pada rangsangan emosional. Oleh sebab itu, sesi membaca buku pada mereka perlu disertai dengan pelukan, lho, Bunda.

Beberapa buku yang bisa Bunda dan Ayah bacakan untuk Si Kecil di usia ini antara lain adalah Little Blue and Little Yellow karya Leo Lionni atau Baby Beluga karya Raffi. Bunda juga bisa memberikan buku pictures book, noisy book, buku bantal (soft book) untuk dibaca bersama anak.

2. Usia 7 – 12 bulan

Selanjutnya, pada umur 7 sampai 1 tahun, bayi akan mulai memahami beberapa kata yang dibacakan untuk mereka. Beberapa kata ini merupakan kumpulan nama panggilan maupun benda-benda di sekitarnya yang sudah familiar, seperti “mama”, “papa”, atau “susu”.

Maka dari itu, Bunda dan Ayah dapat membacakan buku cerita yang berisikan satu objek maupun orang sebagai karakternya. Orang tua bisa mulai berpura-pura memperagakan aksi dengan wajah, tangan, serta suara dalam menyampaikan isi cerita. Hal ini dapat membantu anak menciptakan rasa fokus di samping mengasah kemampuan kosa katanya. 

Selain itu, pastikan buku yang dipilih berbahan keras dan tebal atau biasa disebut board book. Hindari buku dengan hiasan pita maupun kancing guna menghindari bahaya tersedak karena mudahnya bahan tersebut lepas dari buku.

Beberapa buku cerita yang bagus untuk dijadikan saran dalam membacakan cerita pada Si Kecil di umur ini adalah Pat the Bunny karya Dorothy Kunhardt atau You’re My Little Baby karya Eric Carle, BIP Seri Bayi Hebat, Cerita Islam Pertamaku.

3. Usia 13 – 18 bulan

Pada usia ini, orang tua dapat mulai memperkenalkan buku dengan satu atau dua kalimat per halaman. Lalu, ceritakanlah isi buku dengan penuh ekspresi, seperti meniru suara binatang. Hal ini akan menghibur Si Kecil dan membantunya mengenali beberapa jenis binatang, lho.

Kemudian, ajaklah bayi untuk berpartisipasi dengan bertanya pada mereka, seperti “Apa ya yang baru saja dikatakan kucing itu?” atau “Di mana ya kucing itu berada?” Nah, dari hal ini akan membuat bayi belajar untuk mengenali objek nyata di sekitarnya.

Selain itu, di usia yang memasuki 15 – 18 bulan, bayi akan mulai menjawab pertanyaan Bunda dan Ayah dengan beberapa kata. Untuk itulah buku dapat memberikan manfaat dengan memperluas kosa kata pada Si Kecil.

Buku-buku seperti The Very Hungry Caterpillar karya Eric Carle, First 100 Words karya Roger Priddy, Halo Balita: Di Manakah Allah?, 100 Kata Pertamaku Indonesia-Inggris, Play Time edisi Transportation merupakan beberapa contoh buku yang bagus dibacakan ke anak-anak usia ini.

4. Usia 19 – 24 bulan

Banyak balita menganggap bahwa rutinitas membaca buku merupakan kegiatan yang menyenangkan dan juga menenangkan mereka. Oleh sebab itu, seringkali di umur ini, mereka akan mulai memilih buku apa yang ingin dibacakan. Bahkan anak-anak kerap memilih buku yang sama untuk dibacakan berulang kali. Hal ini didasari pada rasa suka anak pada suatu genre maupun keinginan mereka dalam mengingat suatu kata di dalam cerita tersebut.

Nah, untuk itu, berikut adalah beberapa buku yang cocok diceritakan pada anak usia hingga dua tahun, yakni Knuffle Bunny karya Mo Willems, Goodnight Moon karya Margaret Brown, Kisah 25 Nabi untuk Balita, 123 Board Book, Seri Cerita Balita: Aku Suka Sikat Gigi, 101 Cerita Alkitab Balita.

Di umur-umur selanjutnya, Bunda dan Ayah dapat membiarkan Si Kecil memilih buku cerita apa yang mereka senangi, asalkan isi dari buku tersebut baik untuk dicerna oleh pikiran di usia mereka, ya. 

Kapan Waktu yang Tepat Membacakan Buku Cerita ke Anak?

Semakin berkembanganya anak, tentunya ia akan semakin sibuk dengan kegiatan sekolah maupun hal lainnya. Kegiatan membaca buku bersama pun bisa berkurang waktunya.

Meskipun begitu, penting untuk diketahui bahwa di beberapa waktu, orang tua dapat membacakan buku cerita ke anak-anak, lho. Di antara waktu tersebut, memang ada waktu yang dipercayai sebagai rentang yang tepat dalam memberikan cerita pada Si Kecil. 

Nah, mengutip dari laman Scholastic, orang tua perlu tahu di waktu kapan anak mereka aktif dan pasif. Hal ini disebabkan membaca buku membutuhkan waktu yang tenang. Jadi, sebagai orang tua, penting untuk memahami kebiasaan Si Kecil.

Hindarilah membacakan buku ke anak saat dia sedang aktif atau sedang ingin banyak bergerak. Sebab, bila dipaksakan, justru akan membuat anak tidak ingin dan menghindari baca buku.

Maka dari itu, dr. Maria Walther menjelaskan bahwa waktu yang tepat dan terbaik untuk membacakan buku cerita ke anak adalah waktu pasif, yakni di pagi hari setelah bangun tidur, sebelum tidur siang atau sebelum tidur malam. Sebab, di waktu tersebut, anak dan orang tua sudah dalam kondisi yang santai dan tenang. Alhasil, rasa fokus pun mudah untuk didapatkan.

Selanjutnya, untuk mempertahankan rasa fokus anak selama diberikan cerita, sebaiknya orang tua mengatur tempo waktu. Hindarilah membacakan satu buku penuh dalam sekali waktu. Cobalah untuk membaca sekitar 1 – 2 menit, kemudian tingkatkan di waktu selanjutnya.

Nah, itulah informasi seputar waktu yang tepat dalam membacakan buku cerita ke anak. Dengan membacakan buku kepada Si Kecil, tentunya akan membantu mereka untuk mengembangkan rasa fokus dan kemampuan kognitifnya, lho. Oleh sebab itu, uuk, mulai coba kenalkan anak pada buku, Bun.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda