Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Dengar Buku Audio vs Baca Buku, Ternyata Ini yang Terbaik untuk Anak Menurut Pakar

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Senin, 20 May 2024 04:00 WIB

Ilustrasi Anak Membaca Buku
Ilustrasi Anak Membaca Buku/Foto: iStock
Daftar Isi
Jakarta -

Membaca buku merupakan salah satu kegiatan bermanfaat yang bisa dilakukan bersama anak. Meski begitu, mana yang lebih bermanfaat antara mendengar buku audio atau membaca buku, ya?

Munculnya buku audio dalam beberapa tahun terakhir tentu telah mengubah makna 'membaca' menjadi sesuatu yang dapat dilakukan saat bepergian, memasak makan malam, bahkan tertidur.

Buku audio dapat membuat anak-anak merasa senang dan nyaman ketika bepergian dengan mobil. Tidak hanya itu, hal ini juga bisa meningkatkan kosa kata mereka serta memupuk keterampilan dan rasa cinta membaca.

Banner Masalah Kesuburan

Meski lebih mudah dan efektif, apakah buku audio benar-benar bisa membantu anak belajar membaca? Seperti apa faktanya?

Buku audio vs membaca buku menurut pakar

Dalam hal membantu anak-anak belajar membaca, para ahli mengatakan peran buku audio terdiri dari dua hal. Buku audio membantu anak-anak dalam proses mengidentifikasi kata-kata dengan memberikan contoh membaca lancar dan memperluas kosa kata mereka, serta membantu memotivasi pembaca baru atau yang kesulitan dengan memberikan rasa menyenangkan saat membaca.

Menurut Associate Professor Pediatri di Harvard Medical School dan Harvard T.H. Chan School of Public Health, sekaligus Direktur Pusat Media dan Kesehatan Anak di Rumah Sakit Anak Boston, Dr. Michael Rich, menyebut bahwa proses belajar membaca adalah sesuatu yang jauh lebih kompleks.

"Jika Anda berpikir tentang proses belajar membaca, apa yang sebenarnya kita pelajari adalah menguraikan pola pada halaman menjadi kata-kata menjadi kata-kata yang diucapkan, tetapi juga ke dalam dunia, lingkungan, karakter, dan, pada akhirnya, cerita," tuturnya melansir dari laman Fatherly.

Ketika anak-anak pertama kali belajar membaca, mereka harus memecahkan kode atau mengucapkan setiap kata, menerjemahkannya dari simbol menjadi sesuatu yang bermakna, Bunda.

Bukan tanpa alasan, karena anak bekerja keras hanya untuk membaca setiap kata, mereka pun kesulitan menyimpan informasi dan mengikutinya. Ini bisa menjadi pengalaman yang sangat membuat frustrasi.

Sementara itu, buku audio akan sangat bermanfaat bagi anak. Buku audio memungkinkan anak untuk mempertahankan narasi serta memberikan kesenangan saat membaca.

"Jika Anda menghilangkan beberapa hambatan dalam pengalaman membaca Anda, akan sangat membantu jika anak-anak merasakan kesenangan membaca," kata Regan McMahon, wakil editor buku di Common Sense Media.

Manfaat buku audio bagi anak

Beberapa anak mungkin sudah siap untuk belajar pada tingkat yang lebih tinggi dalam hal membaca. Meski begitu, buku audio memungkinkan anak untuk mendapatkan informasi yang jauh lebih kompleks daripada apa yang bisa mereka baca.

"Itu adalah cara bagi anak-anak untuk tidak dibatasi pada tingkat membaca mereka di halaman (buku)," ujar McMahon.

Lebih lanjut, McMahon menjelaskan bahwa buku audio bisa memperkenalkan anak pada hal-hal yang klasik. Misalnya penggunaan bahasa kuno atau bahasa asing yang membuat mereka semakin tertarik.

"Buku audio dapat memperkenalkan anak-anak pada hal-hal klasik. Sering kali mereka menggunakan bahasa yang kuno, dan hal itu membuat anak-anak berhenti membaca. Sedangkan jika Anda mendengarkan aktor atau penulis hebat atau narator berbakat apa pun, bahasa yang canggih bukanlah penghalang," jelas McMahon.

Agar buku audio benar-benar berguna dalam membantu anak belajar membaca, Dr. Rich merasa buku audio juga perlu dipadukan dengan buku cetak. Jika hanya mengandalkan buku audio, anak tidak akan tertarik pada buku.

"Jika mereka bersandar pada buku audio untuk memahami narasinya, mata mereka beralih dari halamannya, mereka tidak benar-benar mencoba memecahkan kodenya," ujarnya.

"Hal ini harus diintegrasikan ke dalam proses menguraikan kata-kata, bukan sesuatu yang akan membawa kata-kata tersebut mengatasi kesulitan dalam menguraikannya," tambah Dr. Rich.

Penelitian tentang buku audio

Ilustrasi Anak BelajarIlustrasi Anak Belajar/Foto: Getty Images/iStockphoto

Salah satu studi kecil yang melibatkan 20 siswa penyandang disabilitas membaca menemukan bahwa siswa yang diberi buku audio untuk didengarkan sambil mengikuti teks, mengalami peningkatan yang lebih besar dalam keterampilan membaca setelah 8 minggu dibandingkan mereka yang hanya diberikan teks, Bunda.

Para peneliti mengukur kemajuan dengan membandingkan berapa banyak kata benar yang dibaca siswa per menit sebelum dan sesudah tes 8 minggu. Sementara siswa yang diberi buku cetak dapat membaca sekitar empat kata lebih banyak per menit dibandingkan sebelumnya, siswa yang diberi buku audio selain buku cetak mengalami peningkatan sebesar 17 kata per menit.

Bagi orang tua yang tertarik menggunakan buku audio sebagai alat pengajaran, Dr. Rich merekomendasikan agar Bunda dan Ayah bisa duduk bersama dengan Si Kecil saat audio diputarkan. Amati juga kata-kata yang dibacakan dengan jari mereka.

Saat mengajar anak-anak yang lebih kecil, Rich merekomendasikan agar orang tua memberikan boneka kepada anak-anak dan meminta mereka memerankan cerita tersebut. Dengan begitu, anak lebih terlibat secara aktif dalam kegiatan tersebut.

Perlu dipahami bahwa meskipun buku audio merupakan tambahan yang bagus untuk dibacakan orang tua kepada anak-anak, buku audio tidak bisa menggantikan aspek pembelajaran sosial emosional ya, Bunda.

"Jika orang tua menjadi model, nikmati membaca dan berbagi pengalaman ini dengan anak. Itu membuat membaca menjadi sesuatu yang dipikirkan dan dirasakan secara positif," jelas Dr. Rich.

Demikian informasi tentang perbandingan mendengarkan buku audio dengan membaca buku untuk anak, Bunda. Semoga dapat memberikan manfaat, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda