Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Ini Usia Ideal Anak untuk Masuk Sekolah Dasar (SD) Menurut Psikolog, 6 atau 7 tahun?

ZAHARA ARRAHMA   |   HaiBunda

Rabu, 22 May 2024 08:02 WIB

Usia masuk SD
Usia anak sudah siap masuk SD/ Foto: Getty Images/Sorapop
Daftar Isi

Banyak orang tua bimbang menentukan usia anak mulai masuk SD. Hal ini biasanya dirasakan para orang tua yang anaknya lahir di awal tahun, seperti di bulan Januari, Maret, hingga Mei. Mengapa?

Berdasarkan keputusan Kementerian Pendidikan RI, menetapkan batas minimal anak masuk SD di usia 7 tahun. Nah, para bunda yang memiliki anak-anak  berusia 6, 5 tahun atau lebih biasanya akan galau menentukan apakah anak boleh masuk SD meski belum genap berusia 7 tahun pas.

Syarat mengenai batas usia masuk SD kerap menjadi permasalahan utama yang dipikirkan banyak Ayah dan Bunda. Padahal penting untuk diketahui bahwa usia bukanlah hal yang menjadi faktor utama kesiapan anak bersekolah.

Nah, berikut informasi seputar usia ideal beserta aspek-aspek lainnya yang perlu disiapkan saat menyekolahkan anak ke SD. Simak selengkapnya, Bunda.

Usia ideal anak Sekolah Dasar (SD) menurut psikolog

Selama ini, rentang umur 6-7 tahun dianggap sebagai usia paling ideal untuk memasukkan anak ke SD. Lantas benarkah anggapan usia ideal ini menurut pakar psikologi?

Melansir dari laman detikcom, Psikolog Universitas Indonesia, Rose Mini Agoes Salim mengatakan bahwa usia anak untuk mulai bersekolah dapat berbeda-beda tergantung kesiapan setiap anak. Tingkat kematangan respon anak dalam menghadapi proses belajar tidak hanya dilihat dari usianya. Oleh karena itu, ada anak yang berusia 5 tahun sudah matang dan siap untuk bersekolah, ada juga yang di 6 tahun, dan 7 tahun.

Hal yang sama disampaikan Praktisi Preschool & Kindergarten, Shintia Yuliani, S.Psi. Apabila Si Kecil dirasa sudah dapat menguasai segala aspek untuk mengikuti proses belajar, maka boleh-boleh saja mendaftar jenjang pendidikan SD.

“Saat anak Ayah dan Bunda berumur empat tahun itu tidak apa-apa untuk menyekolahkannya. Nah, nantinya jika anak siap untuk melanjutkan ke jenjang SD tetapi usia belum mencapai tujuh tahun, maka bisa saja mendaftar ke SD swasta,” jelas Shintia kepada HaiBunda beberapa waktu lalu.

Namun, mendaftarkan anak berusia kurang dari tujuh tahun di SD swasta membutuhkan surat rekomendasi psikolog. Hal ini bertujuan untuk menandakan kesiapan fisik dan psikis anak yang mendaftar.

Jadi, Bubun boleh-boleh saja mendaftarkan Si Kecil berusia kurang dari 7 tahun di SD swasta dengan memenuhi syarat tersebut. Berbanding terbalik dengan SD negeri yang mengutamakan usia dalam penerimaan muridnya.

Aturan batas usia SD di PPDB 2024 menurut peraturan di Indonesia

Mengutip dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021, ditetapkan beberapa aturan terkait batasan usia jenjang SD. Berikut detail aturan batas usia calon peserta didik SD 2024 yang berlaku di Indonesia:

  • Usia masuk SD kelas 1 yakni 7 tahun atau paling rendah 6 tahun pada tanggal 1 Juli di tahun ajaran yang berjalan.
  • Dalam pelaksanaan PPDB, SD memprioritaskan penerimaan peserta didik baru kelas 1 SD yang berusia 7 tahun.
  • Persyaratan usia paling rendah dapat dikecualikan menjadi paling rendah 5 tahun 6 bulan pada tanggal 1 Juli di tahun ajaran yang berjalan. Hal ini ditujukan bagi calon peserta didik dengan kondisi:
    • Kecerdasan dan/atau bakat istimewa
    • Kesiapan psikis
  • Calon peserta didik yang mempunyai kecerdasan dan/atau bakat istimewa dan kesiapan psikis sebagaimana dibuktikan dengan rekomendasi tertulis dan psikolog profesional.
  • Dalam hal psikolog profesional, rekomendasi dapat dilakukan dengan dewan guru sekolah yang terlibat.

Dampak anak usia kurang dari 6 tahun sekolah SD

Memiliki anak dengan kemampuan berpikir yang lebih cepat merupakan sebuah anugerah. Namun, Bunda perlu tahu bahwa anak yang sekolah lebih cepat dari usianya berisiko mengalami gangguan mental.

Dilansir Times of India, anak-anak yang berusia lebih muda dari teman sekelasnya mudah merasakan tekanan. Parahnya, tekanan tersebut dapat memengaruhi kualitas proses belajar sehari-hari.

Hal ini juga berhasil dibuktikan melalui studi penelitian yang diterbitkan University of Exeter Medical School. Studi ini melibatkan wawancara dengan ribuan anak-anak SD yang bersekolah lebih cepat daripada umurnya.

Anak-anak tersebut cenderung memiliki tekanan untuk menyetarakan kemampuannya dengan teman sekelas. Oleh sebab itu, risiko stres dan depresi akan lebih mudah menyerangnya.

Berikut dampak lain yang berisiko dirasakan anak yang terlalu cepat bersekolah:

  • Sulit memahami proses belajar
  • Tidak nyaman untuk bersosialisasi
  • Kesulitan beradaptasi dengan lingkungan sekolah
  • Prestasi yang menurun

Nah, kebanyakan anak yang berusia kurang dari 6 tahun masih memiliki mental yang belum matang. Oleh sebab itu, Bunda perlu memahami kondisi psikis Si Kecil saat mendaftarkannya ke jenjang SD.

Hal yang harus dipersiapkan ketika anak masuk SD selain usia

Bentuk kesiapan anak yang ingin masuk SD bukan dilihat dari usia saja, Bunda. Ada beberapa hal lain harus dipastikan kondisinya ketika akan menyekolahkan anak ke jenjang yang lebih tinggi.

Dalam menyiapkan kondisi tersebut, banyak orang tua lebih dahulu mendaftarkan anak ke Kelompok Bermain maupun Taman Kanak-Kanak. Kedua jenjang ini berkomitmen membentuk dan mengembangkan lima aspek utama untuk dikuasai saat SD, yakni:

1. Fisik

Penting untuk pertimbangan pertama adalah melihat kemampuan fisik Si Kecil. Aspek satu ini terbagi menjadi dua kategori yang harus diimbangi kualitasnya, yaitu:

a. Motorik kasar

Melansir dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), seorang anak yang siap untuk bersekolah SD harus dapat menguasai aspek motorik kasar dengan baik. Aspek-aspek ini meliputi kegiatan seperti, berjalan di garis lurus, berdiri satu kaki, berlari, naik turun tangga sendiri, melompat jauh, dan mendarat dengan dua kaki secara bersamaan.

Tak hanya itu, Si Kecil juga diharapkan lancar untuk melempar, menangkap bola, menendang, hingga mengayuh sepeda roda tiga. Hal ini dilakukan guna memastikan kesiapan fisik mereka dalam beraktivitas.

b. Motorik halus

Selain motorik kasar, anak-anak juga perlu menguasai kemampuan motorik halus. Aspek motorik satu ini merupakan bentuk kemampuan anak dalam menggunakan otot-otot pergelangan tangan dan jari-jemari.

Untuk melatih kemampuan motorik ini, Bunda bisa mengajak anak latihan memegang pensil, menggambar bentuk dasar (lingkaran, kotak, dan segitiga), hingga mewarnai tanpa keluar dari garis.

2. Bahasa

Aspek penting selanjutnya yang perlu dipersiapkan adalah bahasa. Biasanya di tingkat TK, anak-anak akan dibimbing untuk mampu berbahasa secara aktif dengan berbagai kegiatan. Contohnya, dengan bernyanyi, bermain kalimat berantai, bercerita, dan lain-lain. 

Dengan melakukan kegiatan tersebut, kemampuan berbahasa anak akan semakin terasah. Alhasil, saat di SD nanti ia mampu lebih cepat mempelajari kata-kata dan cara membacanya.

3. Kognitif

Kemampuan dan perkembangan kognitif perlu dipersiapkan bila ingin menyekolahkan anak ke SD. Bunda perlu memastikan Si Kecil untuk paham berhitung dasar, mengenal objek di sekelilingnya, membedakan warna-warna dan bentuk.

Apabila kemampuan kognitif tidak dilatih dengan baik, anak akan sulit menjalani proses belajar di SD. Risiko seperti penurunan prestasi dan perasaan takut dibully akan meningkat.

4. Sosial-emosional

Selain kemampuan otak dan otot, anak-anak juga perlu mengenali dan menguasai pemahaman sosial dan emosional. Mereka perlu belajar mengenal perilaku sesuai norma, peka dan interaktif akan keadaan di sekitar, dan menghargai perbedaan.

Dengan disiapkannya aspek ini sebelum memasuki SD, Si Kecil akan lebih siap dan mampu beradaptasi dengan baik dengan lingkungan barunya. Tak hanya itu, kondisi psikisnya pun akan jarang terkena stres.

5. Kemandirian

Aspek terakhir yang wajib dikuasai adalah kemandirian. Anak-anak perlu dipersiapkan sikap kemandiriannya bila ingin bersekolah di SD, Bunda.

Dalam melatih kemampuan ini, Bunda bisa melatih Si Kecil untuk makan, sikat gigi, dan memakai baju secara mandiri. Dengan begitu, anak akan terbiasa untuk tidak bergantung pada orang lain.

PPDB SD: Jadwal, Syarat, dan Tahapannya

Nah, jika mental dan usia anak sudah siap untuk menguasai pembelajaran di tingkat SD, cobalah untuk segera mendaftarkan Si Kecil di PPDB SD tahun ajaran ini. 

Di bulan Juni, PPDB SD di Jakarta akan mulai dibuka. Untuk Bubun yang ingin menyekolahkan Si Kecil, yuk, simak jadwalnya berikut ini:

Jalur dan Jadwal PPDB SD Jakarta 2024

Berikut adalah jalur dan jadwal dari PPDB SD Negeri Jakarta di tahun ajaran 2024/2025 ini:

- Jalur afirmasi prioritas pertama SD-anak panti dan anak nakes yang meninggal sebab COVID-19

Jalur ini diperuntukkan untuk para anak yang terdaftar dalam Kartu Keluarga (KK) panti asuhan serta anak dari tenaga kesehatan yang gugur sebab pandemi lalu.

  • Input ke sistem: 10–26 Juni 2024
  • Pengumuman: 26 Juni 2024Lapor diri: 27–28 Juni 2024

Jalur afirmasi prioritas pertama SD-penyandang disabilitas

SD Negeri di Jakarta membuka jalur pendaftaran untuk para anak berkebutuhan khusus dengan jadwal PPDB berikut:

  • Input ke sistem: 10–12 Juni 2024
  • Pengumuman: 12 Juni 2024
  • Lapor diri: 13–14 Juni 2024

Jalur afirmasi prioritas kedua SD—anak buruh Kartu Pekerja Jakarta dan anak pengemudi bus kecil TransJakarta

Sekolah juga memberikan akses prioritas bagi para anak dari buruh bertempat tinggal di Jakarta, termasuk dengan anak dari para pengemudi TransJakarta.

  • Input ke sistem: 19-21 Juni 2024
  • Pengumuman: 21 Juni 2024
  • Lapor diri: 22-24 Juni 2024

Jalur zonasi SD

Jalur zonasi merupakan penerimaan murid baru yang ditujukan pada anak-anak yang tinggal berdekatan dengan sekolah. Jalur ini tersedia sebanyak 73 persen dari kuota keseluruhan peserta didik.

  • Input ke sistem: 10-12 Juni 2024
  • Pengumuman: 12 Juni 2024
  • Lapor diri: 13-14 Juni 2024

Jalur Pindah Tugas Orang Tua/Wali dan Anak Guru SD

Untuk mendaftar di jalur ini, Bunda memerlukan surat pemindahan tugas atau keterangan sekolah orang tua mengajar. Jalur ini dibuka sebanyak 2 persen dari kuota murid yang diterima.

  • Pendaftaran dan pemilihan sekolah: 10-25 Juni 2024
  • Verifikasi dokumen dan seleksi: 10-26 Juni 2024
  • Pengumuman: 26 Juni 2024
  • Lapor diri: 27-28 Juni 2024
Banner 5 Kesalahan Pola Asuh

Tahapan PPDB SD Jakarta 2024

Pendaftaran siswa-siswa SD Jakarta tak hanya diselenggarakan dalam satu tahap, Bunda. Pemerintah dan sekolah akan kembali membuka PPDB dalam beberapa tahan. Oleh karenanya, Bubun dan Si Kecil perlu memanfaatkan kesempatan untuk mengisi sisa kuota di sekolah negeri

PPDB SD Tahap 2

Untuk Bubun yang anaknya belum mendaftar atau diterima di jalur PPDB Tahap 1, cobalah untuk mendaftar Tahap 2 PPDB DKI Jakarta ini:

  • Input ke sistem: 24-26 Juni 2024
  • Pengumuman: 26 Juni 2024
  • Lapor diri: 27-28 Juni 2024

PPDB SD Tahap 3

Biasanya, Tahap 2 PPDB masih menyisakan beberapa bangku kosong peserta didik baru. Alhasil, SD kembali membuka PPDB untuk memenuhi kuota sekolah. Berikut jadwal pendaftaran PPDB SD di Tahap 3:

  • Input ke sistem: 1-2 Juli 2024
  • Pengumuman: 2 Juli 2024
  • Lapor diri: 3-4 Juli 2024

Demikian informasi seputar usia dan kondisi yang ideal untuk anak bersekolah di SD. Penting untuk Bunda dan Ayah memastikan kondisi mental Si Kecil sebelum menyekolahkannya di jenjang lebih tinggi.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda