
parenting
10 Ciri-ciri Anak Merasa Tertekan yang Perlu Diketahui dan Cara Mengatasinya
HaiBunda
Rabu, 22 May 2024 21:10 WIB

Kesehatan mental menjadi hal yang sangat penting baik bagi orang dewasa atau anak-anak sekali pun. Sering kali, kesehatan mental pada anak masih di nomor duakan karena anak-anak dianggap belum memiliki beban yang berat.
Padahal, anak-anak juga rentan merasa tertekan karena berbagai hal, Bunda. Rasa tertekan yang dirasakan oleh anak, jika dianggap sepele bisa menyebabkan hal yang tidak diinginkan, misalnya saja depresi.
Melansir dari situs resmi Web MD, sekitar 3 sampai 8 persen anak-anak di Amerika Serikat mengalami depresi. Meski bukan angka kejadian yang besar, angka ini perlu terus diperhatikan agar tak mengalami kenaikan yang lebih tinggi lagi.
Depresi pada anak terkadang disalah artikan sebagai tantrum atau kesedihan semata, padahal terdapat perbedaan di antara keduanya. Ketika anak mengalami depresi rasa sedih atau marah yang ditunjukkan bisa lebih sering dan sulit dikendalikan.
Penyebab dari depresi pada anak-anak juga sangat beragam dan biasanya baru bisa diketahui setelah berkonsultasi dengan dokter. Tinggal satu rumah dengan anggota keluarga yang depresi, terkena bully, dan trauma, menjadi penyebab depresi pada anak yang paling sering.
Ciri-ciri anak merasa tertekan dan cara mengatasinya
Depresi pada anak biasanya diawali dengan rasa tertekan yang cukup besar dan akhirnya mengganggu psikisnya. Maka dari itu, sangat penting bagi orang tua untuk mengenali ciri-ciri anak merasa tertekan. Berikut tanda-tanda seperti dilansir berbagai sumber:
1. Sering Merasa Sedih dan Suasana Hati Buruk
Anak yang tertekan sering kali terlihat sedih, cemberut, atau berada dalam suasana hati yang buruk dalam jangka waktu yang lama. Anak-anak mungkin lebih sering menangis tanpa alasan yang jelas dan sulit dikendalikan.
Untuk mengatasi hal ini, Bunda bisa membuat lingkungan yang aman dan nyaman di rumah. Dengarkan perasaan Si Kecil tanpa menghakimi dan ajak anak untuk berbicara tentang apa yang membuatnya merasa sedih atau marah.
2. Menyalahkan Diri Sendiri
Melansir dari laman Kids Health, anak-anak yang tertekan juga sering kali menyalahkan diri sendiri dan merasa tidak berharga. Hal ini ditandai dengan mengatakan hal-hal seperti, "Aku tidak bisa melakukan apa pun dengan benar," atau "Aku tidak punya teman."
Jika Si Kecil mengalami hal ini ada baiknya untuk selalu memberikan dukungan emosional dan bantu anak melihat kelebihan serta potensi diri. Ajak anak-anak untuk mencoba hal-hal baru dan memberikan pujian saat mereka berhasil.
3. Kekurangan Energi
Depresi atau perasaan tertekan dapat menguras energi dan membuat anak tampak lesu, Bunda. Si Kecil akan merasa tidak bersemangat untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
Untuk mengatasi hal ini pastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup dan ajak anak untuk olahraga ringan secara teratur. Hal ini karena aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan energi dan suasana hati.
"Aktivitas fisik memiliki berbagai manfaat kesehatan, dan penelitian ini menunjukkan bahwa meningkatkan aktivitas fisik sedang dan berat pada anak-anak dapat mencegah gejala depresi di kemudian hari,” ungkap Tonje Zahl, penulis sekaligus peneliti di Norwegian University of Science and Technology, dikutip dari Parents.
4. Tidak Senang Melakukan Kegiatan Apapun
Anak yang tertekan sering kali kehilangan minat pada aktivitas yang dulu sangat disukai. Si Kecil yang merasa tertekan, tidak akan tertarik untuk bermain dengan teman-teman atau melakukan hobi favorit mereka.
Jika hal ini terjadi, Bunda bisa mengajak anak untuk mencoba kembali aktivitas yang disukai. Mulailah dengan kegiatan yang sederhana dan berikan afirmasi dan dukungan untuk terus melakukannya.
5. Perubahan Pola Tidur
Depresi atau perasaan tertekan pada anak juga dapat menyebabkan perubahan pola tidur, seperti kesulitan tidur atau insomnia. Hal ini karena pikiran anak-anak dipenuhi oleh hal-hal negatif dan membuatnya takut untuk tidur.
Dalam beberapa kasus, anak-anak juga bisa mengalami hipersomnia atau tidur yang berlebihan. Biasanya disebabkan karena rasa lelah dan lesu yang dirasakan.
Untuk mengatasinya, Bunda bisa mulai untuk menciptakan rutinitas tidur yang konsisten. Batasi penggunaan gadget sebelum tidur dan pastikan lingkungan tidur nyaman dan tenang.
6. Perubahan Pola Makan
![]() |
Selain perubahan pola tidur, anak yang tertekan biasanya juga mengalami perubahan nafsu makan. Perubahan tersebut meliputi kehilangan nafsu makan atau makan berlebihan.
Di saat seperti ini, penting sekali bagi Bunda untuk menjaga pola makan yang sehat dan teratur pada anak. Sediakan makanan bergizi dan ajak Si Kecil makan bersama keluarga untuk meningkatkan ikatan emosional.
7. Rasa Nyeri atau Sakit pada Tubuh
Anak-anak yang mengalami depresi atau tertekan sering mengeluh sakit fisik seperti sakit perut atau sakit kepala. Jika diperiksakan secara fisik, biasanya tidak akan membuahkan hasil. Hal ini karena semua rasa sakit ini bersumber dari psikis yang terganggu.
Apabila anak mengalami hal ini segera bawa anak untuk memeriksakan diri ke dokter. Tujuannya untuk memastikan tidak ada kondisi medis yang mendasari. Jangan lupa juga untuk memberikan perhatian lebih pada kesehatan mental anak dan bantu anak untuk mengelola stres.
8. Sulit Konsentrasi
Rasa tertekan dan depresi juga dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk berkonsentrasi, Bunda. Hal ini menyebabkan Si Kecil menjadi tidak fokus pada tugas-tugas mereka, baik di sekolah maupun di rumah.
Untuk mengatasinya, bantulah anak membuat jadwal yang teratur dan berikan waktu istirahat yang cukup di antara kegiatan. Jika anak kesulitan untuk konsentrasi, Bunda harus sabar dan jangan terlalu memaksakan.
9. Menarik Diri
Anak yang tertekan mungkin menarik diri dari interaksi sosial dan menghindari teman-teman atau keluarga. Hal ini karena dalam dirinya timbul perasaan tidak nyaman dan penurunan rasa percaya diri.
Cara mengatasi hal ini adalah dengan mendorong anak untuk tetap terlibat dalam kegiatan sosial. Ajak mereka untuk berpartisipasi dalam aktivitas kelompok dan berikan dukungan untuk mengembangkan keterampilan sosial.
10. Cara Bicara dan Gerak Tubuh Lambat
Anak yang tertekan sering mengalami penurunan rasa percaya diri. Akibatnya, anak-anak akan berbicara dengan suara pelan atau lambat. Gerakan tubuhnya juga terlihat lamban dan lesu.
Di tengah kondisi seperti ini pastikan untuk terus memberikan perhatian ekstra pada komunikasi dengan anak. Dengarkan dengan sabar dan jangan memaksa anak untuk bergerak atau berbicara lebih cepat. Bunda juga bisa melatih Si Kecil dengan aktivitas yang dapat membantu mereka merasa lebih energik dan positif.
Jika Si Kecil menunjukkan salah satu atau lebih dari 10 ciri di atas, ada baiknya untuk segera berkonsultasi dengan ahli ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)ARTIKEL TERKAIT

Parenting
7 Ciri Anak Depresi Karena Orang Tua, Suasana Hati Memburuk Salah Satunya

Parenting
Bunda Perlu Tahu, Pentingnya Mengajarkan Kejujuran pada Anak Sejak Dini

Parenting
Anak Tak Mau Ditinggalkan dan Cemas Berpisah, Harus Bagaimana?

Parenting
Anak Suka Makan Sayur Bisa Mencegah Gangguan Mental? Ini Kata Ahli

Parenting
Tips Agar Anak Tak Jadi Pelampiasan Emosi Bunda


7 Foto
Parenting
Potret 7 Anak Artis saat Menikmati MPASI, Ekpresinya Cute dan Gemas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda