HaiBunda

PARENTING

4 Kesalahan Orang Tua yang Membuat Anak Tidak Mandiri Menurut Psikolog

Annisya Asri Diarta   |   HaiBunda

Rabu, 19 Jun 2024 19:10 WIB
Ilustrasi Bunda dan anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/Rawpixel
Jakarta -

Menjadi orang tua merupakan perjalanan penuh tantangan dan tanggung jawab besar. Salah satu tujuan utamanya adalah membesarkan anak-anak yang mandiri dan mampu menghadapi dunia dengan percaya diri.

Namun, dalam upaya memberikan yang terbaik untuk anak, sering kali orang tua tanpa sadar melakukan kesalahan yang justru menghambat kemandirian anak. Bunda perlu mengenali kesalahan-kesalahan ini agar dapat membesarkan anak yang mandiri dan tangguh.

Mengutip laman Times of India, salah satu kesalahan yang sering dilakukan orang tua adalah terlalu protektif. Melindungi anak dari segala bentuk bahaya memang penting, tetapi terlalu melindungi mereka dari setiap kesulitan atau kegagalan justru merugikan.


Padahal anak perlu mengalami tantangan dan kesulitan untuk belajar bagaimana mengatasinya sendiri. Ketika orang tua selalu campur tangan untuk menyelesaikan masalah anak, mereka kehilangan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan memecahkan masalah dan ketahanan.

"Kemandirian anak-anak mulai meningkat ketika mereka masuk ke sekolah dasar karena mereka ingin menyesuaikan dengan teman bermainnya, kecuali jika dalam kondisi tertekan dan situasi tidak terduga," kata seorang psikolog anak dan remaja, Ashley Harlow, Ph.D., seperti dikutip dari Fatherly.

Kesalahan orang tua yang membuat anak tidak mandiri

Berikut kesalahan-kesalahan orang tua yang membuat Si Kecil tidak mandiri seperti dikutip dari laman Fatherly:

1. Membiarkan anak kelelahan

Kebutuhan hidrasi, istirahat, dan makanan adalah hal yang wajar bagi setiap orang terutama pada anak. Ketika hal tersebut tidak terpenuhi secara memadai, mereka akan merasa tidak enak badan dan mulai melekat pada Bunda.

"Anak-anak yang lebih kecil akan kesulitan mengendalikan diri jika mereka merasa lelah atau lapar. Jadi, jika mereka mengalami tidur malam yang buruk, Bunda akan melihat mereka menjadi lebih melekat daripada perkirakan karena toleransi mereka terhadap stres menjadi lebih rendah," ujar Ashley Harlow.

Masalah ini terjadi karena mereka merasa adanya kehadiran orang tua di tengah ketidakseimbangan. Jadi, masalah mendasar yang harus diatasi oleh orang tua bukanlah bagaimana menghentikan anak dari ketergantungan, tetapi bagaimana mempersiapkan anak untuk melakukan transisi yang mulus dengan memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi.

Jika anak tidak mendapatkan tidur yang berkualitas tadi malam sesuatu yang mungkin di luar kendali orang tua, dapat dipertimbangkan untuk menidurkannya lebih awal pada malam berikutnya.

2. Terlalu memanjakan anak

Seorang psikolog anak dan remaja, Ashley Harlow mengaku bahwa orang tua perlu bersikap netral dalam mengasuh anak dan hal itu merupakan tantangan besar. Ketika Si Kecil masih sering bersama Bunda, terlalu memanjakan atau tidak pernah memperhatikan dapat memperburuk situasi.

"Dengan anak berusia 2 tahun, saya telah membuat berbagai kesalahan yang disebabkan oleh kesibukan saya, bukan dari sudut pandang psikolog yang meluangkan waktu untuk merenungkan dan memahami perilaku pengasuhan saya,” ujar Harlow.

Dalam teorinya, Harlow menekankan bahwa anak memerlukan kehangatan dan keamanan dari orang tua untuk perkembangan emosional yang sehat. Namun, psikolog anak dan remaja ini juga menjelaskan terdapat risiko dalam kedua ekstrem yaitu memanjakan anak secara berlebihan dapat mengarah pada ketergantungan yang tidak sehat, sementara mengabaikan kebutuhan mereka menyebabkan kurangnya rasa aman dan keterikatan.

Permasalahan ini menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua dengan menemukan titik tengah yang sehat, di mana mereka dapat memberikan kasih sayang dan dukungan yang diperlukan tanpa membuat anak menjadi terlalu bergantung. Di sisi lain, orang tua juga perlu memastikan kebutuhan emosional anak terpenuhi tanpa mengabaikan mereka.

Keseimbangan tersebut penting untuk mendukung perkembangan yang sehat dan membangun hubungan yang positif antara orang tua dan anak. 

3. Menunda untuk mengatasi perilaku anak yang sangat manja

Walaupun sebagian besar anak terkadang manja, tetapi bila terlalu dimanja terus-menerus biasanya akan membuat Si Kecil menjadi tidak mandiri dan sulit berpisah dari orang tua. Psikolog menjelaskan orang tua perlu memperhatikan tanda-tanda perilaku manja yang terlalu berlebihan.

"Seiring anak bertambah dewasa, kekhawatiran dapat muncul jika sikap manja tersebut berkembang terus menerus hingga menghambat kemampuan mereka dalam berbagai situasi. Misalnya, ini bisa menjadi indikasi kecemasan berpisah dari orang tua jika setelah enam minggu bersekolah, anak masih menolak untuk meninggalkan rumah di pagi hari dan enggan pergi ke halte bus atau keluar dari mobil saat tiba di sekolah," tutur Harlow.

Jika Bunda merasa khawatir dengan kondisi Si Kecil, konsultasikan kepada ahlinya untuk cepat mengatasi hal tersebut. 

4. Malu dengan tingkah anak 

Sebagian besar orang tua merasa frustasi menghadapi anak-anak yang sangat manja, terkadang Bunda ingin bersantai, minum kopi atau bermain tanpa kehadiran Si Kecil. Apalagi, ketika Si Kecil menunjukkan sikap ini muncul di tempat umum, rasa frustrasi sering kali diperburuk oleh rasa malu.

Dalam usaha untuk mengatasi situasi tersebut, orang tua perlu taktik agar tidak menjadi semakin bergantung di masa depan.

"Membiarkan sebagian dari kebergantungan itu, dalam batas yang wajar, bermanfaat bagi kesejahteraan anak dan memperkuat hubungan Bunda dengannya. Terkadang, cara yang paling efektif dan efisien adalah dengan menenangkan anak yang melekat pada Bunda," ujar Harlow.

Demikian ulasan tentang kesalahan orang tua yang membuat anak menjadi tidak mandiri. Semoga bermanfaat dan Si Kecil dapat membanggakan kedua orang tuanya ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di sini. Gratis!

(fir/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Tips Menghadapi Anak yang Cerewet, Salah Satunya Latih Jeda Bicara

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Siti KDI Ungkap Alasan Cerai dari Pria Turki, Sebut Ada Perbedaan Budaya

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Hindari Ucapkan 5 Kalimat Toxic Ini pada Anak agar Tak Melukai Hatinya

Parenting Nadhifa Fitrina

Kisah Bunda Ajukan Gugatan Usai Melahirkan Bayi Orang Lain, Pihak Klinik IVF Buka Suara

Kehamilan Annisa Karnesyia

5 Potret Artis Indonesia Blasteran Pulang Kampung ke Negara Ayah, Yuki Kato ke Jepang

Mom's Life Amira Salsabila

300 Nama Jerman Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya, Anggun & Elegan

Nama Bayi Annisya Asri Diarta

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Keluarga Ini Pilih Tinggal di Hotel Selamanya daripada Beli Rumah Meski Berkecukupan, Alasannya...

Hindari Ucapkan 5 Kalimat Toxic Ini pada Anak agar Tak Melukai Hatinya

Kisah Bunda Ajukan Gugatan Usai Melahirkan Bayi Orang Lain, Pihak Klinik IVF Buka Suara

300 Nama Jerman Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya, Anggun & Elegan

5 Potret Artis Indonesia Blasteran Pulang Kampung ke Negara Ayah, Yuki Kato ke Jepang

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK