Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Perilaku Anak Usia 3-4 Tahun yang Sering Terjadi, Salah Satunya Berbohong

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Sabtu, 20 Jan 2024 04:00 WIB

Ilustrasi Anak Selesai Liburan Sekolah
Ilustrasi Permasalahan Anak TK/Foto: Getty Images/iStockphoto/Drazen Zigic

Mengasuh anak-anak usia pra sekolah memang bukan hal yang mudah. Ketika memasuki Taman Kanak-Kanak, anak sering mengalami berbagai permasalahan yang harus Bunda pahami.

Anak-anak usia pra sekolah sering melewati batas atau bertindak semaunya, Bunda. Terkadang mereka juga mengamuk dan tantrum tanpa alasan yang jelas.

Meski begitu, masalah perilaku tertentu pada anak usia 3 sampai 4 tahun ini tidak boleh diabaikan. Jika dibiarkan sampai jangka panjang, maka Bunda akan kesulitan untuk menanganinya.

Perilaku anak usia 3-4 tahun yang perlu diperhatikan

Melansir dari laman Parents, ada beberapa permasalahan yang kerap dialami oleh anak TK yang perlu Bunda pahami. Kalau penasaran, berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:

1. Menyela saat Bunda berbicara

Anak mungkin bersemangat untuk memberitahu sesuatu kepada Bunda atau mengajukan pertanyaan. Namun, membiarkan mereka menyela percakapan tidak akan mengajarkannya cara memerhatikan orang lain.

Akibatnya, anak akan berpikir bahwa mereka berhak mendapatkan perhatian orang lain dan tidak akan mentoleransi rasa frustrasi.

Jika anak menyela pembicaraan baik secara langsung maupun melalui telepon, Bunda bisa katakan, "Sebentar ya, Bunda sedang berbicara. Bunda tidak bisa bicara atau bermain sama kamu sampai Bunda selesai. Ayo keluarkan krayonnya supaya kamu bisa menunggu Bunda sampai selesai".

2. Bermain terlalu kasar

Bunda tahu bahwa anak yang memukul teman bermainnya tidak boleh diabaikan. Hal ini juga berlaku pada tindakan kasar lainnya seperti mendorong saudaranya atau mencubit temannya.

"Jika anda tidak melakukan intervensi, perilaku kasar bisa menjadi kebiasaan yang mengakar pada usia 8 tahun," ungkap Michele Borba EdD, penulis buku Don't Give Me That Attitude!: 24 Rude, Selfish, Insensitive Things Kids Do and How to Stop Them.

Mitu Lazada

3. Berpura-pura tidak mendengar Bunda

Bunda mungkin sering memberitahu anak sebanyak dua sampai empat kali untuk melakukan sesuatu yang tidak mereka sukai. Misalnya saja seperti merapikan mainan atau mengirimkan pesan.

Mengingatkan anak berulang kali hanya akan melatih mereka untuk menunggu kapan Bunda akan mengingatkan kembali. Jika membiarkan perilaku ini, kemungkinan besar anak akan menjadi pemberontak dan suka mengontrol.

Daripada berbicara dengan berteriak dari seberang ruangan, ada baiknya Bunda berjalan ke arah mereka dan beritahu secara langsung apa yang Bunda ingin katakan. Gunakan instruksi yang singkat dan sederhana.

Klik baca halaman berikutnya untuk melihat tingkah laku anak usia 3-4 tahun lainnya, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


PERMASALAHAN YANG SERING DIALAMI ANAK TK

Ilustrasi Kekerasan pada Anak

Ilustrasi Permasalahan Anak TK/Foto: iStock

4. Mengabaikan perintah Bunda

Anak-anak usia 3-4 tahun mungkin sering mengabaikan perintah Bunda. Jika hal ini terus terjadi, maka Bunda harus mengambil tindakan dengan memberikan konsekuensi seperti menunda suatu hak istimewa atau bahkan mencabut hak istimewa.

Meski begitu, perhatikan juga ketika anak mendengarkan Bunda dan berhenti mengabaikan perintah, ya. Konsekuensi positif yang diberikan dapat membuat anak tahu bahwa Bunda senang dengan tanggapan mereka dan mendorong mereka untuk mengulanginya di masa depan.

5. Melakukan sesuatu seorang diri

Memang menyenangkan jika anak bisa mengambil makanan ringan atau menyalakan TV sendiri ya, Bunda. Namun, membiarkan anak mengontrol aktivitas yang harusnya Bunda atur dan ajarkan akan membuat mereka tidak mengikuti aturan.

Bunda harus menetapkan sejumlah kecil peraturan rumah dan sering membicarakannya dengan anak. Jika anak menyalakan TV tanpa izin, suruh mereka mematikannya dan katakan, "Kamu perlu bertanya dulu pada Bunda sebelum menyalakan TV".

Memberitahu aturan tersebut dengan lantang akan membantu anak menginternalisasikannya. Di usia ini, usahakan untuk membatasi jumlah peraturan rumah menjadi dua atau tiga, ya. Lebih dari itu, mungkin anak akan sulit mengingatnya.

Banner Perawatan Setelah Melahirkan

6. Bersikap lancang

Anak mungkin memutar mata atau menggunakan nada bicara yang tinggi sampai pra remaja. Perilaku lancang ini ternyata sering dimulai ketika anak berusia 4 tahun atau mulai masuk TK, Bunda.

"Beberapa orang tua mengabaikannya karena mereka menganggap ini adalah fase yang berlalu," ujar Borba.

"Tetapi jika kamu tidak menghadapinya, kamu mungkin akan mendapati dirimu berada di tengah-tengah anak yang tidak sopan dan sulit menjalin pertemanan," sambungnya.

Untuk menghindari hal ini, katakan pada anak, "Saat kamu memutar mata, sepertinya kamu tidak menyukai Bunda. Tidak apa-apa untuk tidak menyukai keputusan Bunda, tetapi tidak baik untuk memutar mata".

7. Tidak jujur

Anak balita dan usia pra sekolah senang bereksperimen dengan berbohong. Karena itu, Bunda harus bersikap untuk mengatasi hal ini.

Berbohong dapat terjadi secara otomatis jika anak mengetahui bahwa berbohong adalah cara mudah untuk membuat dirinya terlihat lebih baik. Saat anak berbohong, duduklah bersama dan bicarakan hal tersebut.

Bunda bisa katakan, "Bunda tahu bukan itu yang terjadi. Tidak apa-apa jika kamu ingin menceritakan apa yang terjadi."

Semoga informasinya bermanfaat ya, Bunda.

Jangan lupa lihat lagi video dampak pola asuh otoriter berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda