
parenting
Ingin Anak Cerdas dan Sehat? Ini 15 Makanan yang Disarankan & Dilarang Diberikan ke Si Kecil
HaiBunda
Kamis, 25 Jan 2024 19:20 WIB


Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, pemilihan jenis makanan yang tepat memainkan peran kunci dalam mendukung kesehatan dan kecerdasan mereka. Nutrisi yang cukup dan seimbang menjadi fondasi penting untuk memastikan anak memiliki energi yang cukup untuk belajar, bermain, dan tumbuh dengan baik.
Ini artinya, sangat penting memilih makanan yang bergizi untuk mendukung kecerdasannya. Bukan hanya untuk mengejar berat dan tinggi badan anak sesuai dengan standar kurva pertumbuhan WHO saja.
Itu sebabnya, berbagai zat gizi harus terpenuhi dalam makanan anak. Tidak hanya asal banyak karbohidrat atau double protein saja ya, Bunda.
Perlu dipahami bahwa gizi menyangkut pada kebutuhan nutrisi manusia dan bagaimana tubuh memanfaatkannya. Gizi mencakup konsep seperti asupan makanan, penyerapan nutrisi, metabolisme, dan dampaknya terhadap kesehatan manusia.
Artikel ini akan membahas beberapa jenis makanan yang dapat mendukung kesehatan dan kecerdasan anak secara optimal.
Makanan untuk mendukung kecerdasan anak
Simak lebih detilnya berikut ini:
1. Sayuran hijau
Sayuran hijau, seperti bayam, kangkung, dan brokoli, mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin A, C, dan K, serta mineral seperti zat besi dan kalsium. Vitamin dan mineral ini berperan penting dalam perkembangan tulang, penglihatan, dan fungsi sistem kekebalan tubuh anak.
2. Buah-buahan berwarna
Buah-buahan berwarna cerah, seperti buah berry, mangga, dan jeruk, mengandung antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Antioksidan juga dapat meningkatkan daya ingat dan fokus anak. Berikan variasi buah-buahan untuk memastikan anak mendapatkan beragam nutrisi.
3. Ikan kaya Omega-3
Ikan, terutama ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan tuna, mengandung asam lemak omega-3. Asam lemak ini penting untuk perkembangan otak dan fungsi kognitif anak. Makanan ini juga membantu mengurangi risiko gangguan perkembangan otak dan meningkatkan kemampuan belajar anak.
4. Protein hewani untuk mencegah stunting
Protein hewani, seperti daging, telur, dan produk susu, menjadi sumber protein yang sangat baik. Kandungan protein ini berperan penting dalam mencegah stunting, yaitu kondisi pertumbuhan anak yang terhambat. Dengan memasukkan protein hewani ke dalam pola makan anak, pertumbuhan tubuhnya dapat optimal, dan risiko stunting dapat diminimalkan.
5. Yogurt dan produk susu
Yogurt dan produk susu lainnya kaya akan kalsium yang mendukung pertumbuhan tulang dan gigi yang kuat. Selain itu, yogurt juga mengandung bakteri baik yang bermanfaat untuk kesehatan saluran pencernaan anak.
6. Kacang-kacangan dan biji-bijian
Kacang-kacangan dan biji-bijian, seperti almond, kenari, dan chia seeds, mengandung asam lemak omega-3, protein, serat, dan berbagai vitamin dan mineral. Makanan ini membantu menjaga energi anak dan memberikan dukungan nutrisi yang penting.
7. Air putih
Penting untuk memastikan anak cukup minum air putih setiap hari. Air membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, mengoptimalkan fungsi organ, dan memastikan tubuh anak tetap terhidrasi selama aktivitas harian.
Selain memilih jenis makanan yang dapat meningkatkan kecerdasan anak, penting juga untuk memperhatikan makanan yang sebaiknya dihindari atau dikonsumsi dengan batasan tertentu.
Makanan yang harus dihindari anak
Berikut adalah beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari atau dikurangi konsumsinya pada anak:
1. Makanan tinggi gula
Gula berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan anak, termasuk risiko obesitas dan gangguan metabolisme. Makanan tinggi gula seperti permen, minuman bersoda, dan makanan cepat saji seringkali rendah nutrisi dan dapat mengganggu konsentrasi serta daya ingat anak.
2. Makanan cepat saji dan fast food
Makanan cepat saji cenderung tinggi lemak jenuh, garam, dan kalori. Namun, makanan ini rendah serat dan nutrisi esensial. Konsumsi berlebihan dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan dan mengganggu kesehatan jantung anak.
3. Makanan tinggi lemak jenuh dan trans lemak
Makanan tinggi lemak jenuh dan trans lemak, seperti makanan gorengan dan kudapan yang digoreng, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan memengaruhi fungsi kognitif. Sebaiknya diganti dengan sumber lemak sehat seperti lemak tak jenuh tunggal dan poliunsaturasi.
4. Makanan dengan pewarna dan tambahan bahan kimia
Beberapa makanan mengandung pewarna dan bahan tambahan kimia yang dapat memicu reaksi alergi atau bahkan berdampak pada tingkah laku dan kesehatan mental anak. Sebaiknya pilih makanan dengan bahan alami dan minim tambahan bahan kimia.
5. Minuman bersoda dan minuman berenergi
Minuman bersoda dan minuman berenergi mengandung kadar gula tinggi dan sedikit nutrisi. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan peningkatan risiko obesitas dan masalah kesehatan lainnya. Air putih tetap menjadi pilihan terbaik untuk menjaga hidrasi anak.
6. Makanan olahan berlebihan
Makanan olahan sering kali mengandung tambahan gula, garam, dan lemak yang tidak sehat. Lebih baik memilih makanan segar dan alami untuk mendapatkan nutrisi yang lebih baik.
7. Makanan tinggi garam
Konsumsi garam berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan masalah kesehatan lainnya. Hindari makanan olahan yang mengandung tingkat garam yang tinggi.
8. Makanan tinggi gluten (Jika Anak Intoleran)
Beberapa anak mungkin mengalami intoleransi terhadap gluten. Makanan tinggi gluten, seperti roti gandum, pasta, dan sebagainya, sebaiknya dihindari jika anak memiliki gejala intoleransi atau alergi.
Memilih jenis makanan yang tepat untuk anak bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan gizi, tetapi juga mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka secara holistik. Mengintegrasikan berbagai jenis makanan sehat ke dalam pola makan anak dapat memberikan dampak positif pada kesehatan fisik dan kecerdasan mental mereka.
Oleh karena itu, orang tua perlu memahami pentingnya memberikan nutrisi yang seimbang untuk mendukung masa pertumbuhan anak dengan optimal. Ingat ya, Bunda, makanan dengan gizi yang seimbang akan membantu meningkatkan kecerdasannya.
(rap/rap)ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Waspada Monkeypox atau Cacar Monyet pada Anak dan Bayi, Ketahui Proses Penularannya

Parenting
5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memberikan Vaksin Polio pada Anak, Jadwal hingga Manfaat

Parenting
Mycoplasma Pneumoniae pada Anak: Gejala, Penyebab, Penularan dan Pengobatannya

Parenting
Pentingnya Vaksin PCV pada Anak: Melindungi dari Pneumonia dan Polusi Udara

Parenting
Waspadai Polio, Penyakit Menular Anak yang Kembali Muncul Setelah Sempat Punah


7 Foto
Parenting
7 Potret Mischka dan Devon Anak Cerdas Peraih 85 Medali Olimpiade Matematika dan Sains
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda