PARENTING
Kapan Anak Perempuan Berhenti Bertambah Tinggi?
ZAHARA ARRAHMA | HaiBunda
Selasa, 04 Jun 2024 09:30 WIBMengukur tinggi badan menjadi bagian penting untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak. Biasanya, pertumbuhan tinggi badan mengalami peningkatan pesat pada masa anak-anak hingga remaja, baik bagi perempuan maupun laki-laki.
Sampai nantinya, pertumbuhan tinggi anak perempuan akan melambat dan berhenti lebih cepat dibandingkan laki-laki. Oleh sebab itu, banyak dari anak perempuan memiliki rata-rata tinggi yang lebih rendah jika dibandingkan dengan anak laki-laki.
Lantas, di umur berapakah seorang anak perempuan benar-benar mengalami pertumbuhan tinggi badan yang terhenti? Apakah ada faktor-faktor lain yang memicu terjadinya hal tersebut? Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, yuk, simak informasi selengkapnya di bawah ini, Bunda.
Tinggi badan anak perempuan yang ideal menurut usia
Tinggi badan anak perempuan memiliki jumlah yang bervariasi. Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi tumbuh kembang anak, seperti genetika, nutrisi, hingga keadaan kesehatan tiap individu. Meskipun begitu, ada beberapa standar yang bisa digunakan untuk memantau pertumbuhan tinggi anak-anak, salah satunya adalah usia.
Tentunya tinggi badan orang Indonesia memiliki standar ideal yang berbeda bila dibandingkan dengan orang-orang Eropa maupun Amerika. Mengutip dari laman Kementerian Kesehatan RI dan World Health Organization (WHO), berikut adalah tinggi badan ideal berdasarkan usia untuk anak perempuan:
- 1 Tahun: 70-78 cm
- 2 Tahun: 80-92 cm
- 3 Tahun: 82-95 cm
- 4 Tahun: 83-96 cm
- 5 Tahun: 84-97 cm
Selanjutnya, ketika usia Si Kecil mulai bertambah, Bunda bisa gunakan angka di bawah ini sebagai tolok ukur dalam menilai tinggi badan yang ideal. Menurut WHO, jika anak memiliki tinggi badan di bawah angka berikut, maka dapat dikatakan bahwa ia termasuk pendek dan berisiko mengidap gizi buruk, Bunda.
- 6 Tahun: 105 cm
- 7 Tahun: 110 cm
- 8 Tahun: 115 cm
- 9 Tahun: 120,3 cm
- 10 Tahun: 125,8 cm
- 11 Tahun: 131,7 cm
- 12 Tahun: 137, 6 cm
- 13 Tahun: 142, 5 cm
- 14 Tahun: 145, 9 cm
- 15 Tahun: 147,9 cm
- 16 Tahun: 148,9 cm
- 17 Tahun: 149,5 cm
- 18 Tahun: 149,8 cm
Kapan anak perempuan berhenti bertambah tinggi?
Banyak orang tua memperhatikan pertumbuhan tinggi anak perempuan terjadi begitu cepat di saat berusia menuju remaja. Terlebih lagi jika anak perempuan mulai memasuki usia pubertas. Akan tetapi, pertumbuhan tersebut ternyata akan mulai melambat hingga akhirnya berhenti total.
Dilansir dari laman Healthline, anak perempuan biasanya mengalami percepatan tumbuh tinggi ketika memasuki waktu satu hingga dua tahun sebelum menstruasi dimulai.
Bagi kebanyakan anak perempuan, masa pubertas mereka akan di mulai di usia 8 dan 13 tahun. Dengan demikian, percepatan tumbuh tinggi yang pesat tersebut akan terjadi di usia 10 sampai 14 tahun.
Selanjutnya, jumlah kenaikan tinggi badan anak perempuan akan melambat, yakni hanya sekitar 2-5 cm dalam kurun waktu 1-2 tahun pasca mereka menstruasi kali pertama. Alhasil, di waktu itu jugalah mereka akan mulai berhenti tumbuh tinggi dan mencapai jumlah tinggi badan dewasa.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kebanyakan anak perempuan akan berhenti bertambah tinggi saat mereka memasuki usia 14-15 tahun. Bahkan mereka juga bisa lebih dahulu berhenti tinggi bila mendapatkan menstruasi di usia yang lebih muda.
Masa pubertas pengaruhi tinggi badan anak
Pertumbuhan tinggi badan anak, terutama perempuan, berkaitan erat dengan masa pubertas yang dialaminya. Sebagaimana dikutip dari laman Medical News Today, pertumbuhan yang bergerak pesat terjadi karena perkembangan fisik dan psikososial di masa pubertas.
Masa pubertas merupakan sebuah transisi atau perubahan masa kanak-kanak menuju dewasa. Kondisi perubahan ini seringkali disebut masa remaja, yang ditandai dengan adanya perubahan bentuk tubuh dan jumlah produksi hormon di dalam tubuh manusia.
Menurut Kids Health, umumnya perempuan akan mengalami masa pubertas lebih dahulu dibandingkan laki-laki, yakni di antara usia 8 hingga 13 tahun. Di sisi lain, kebanyakan laki-laki akan mulai pubertas di usia 9 hingga 14 tahun.
Nah, di masa pubertas tersebut, anak-anak akan mengalami peningkatan produksi hormon. Kenaikan jumlah hormon tersebut berefek pada percepatan pertumbuhan tulang. Hormon-hormon tersebut diperintahkan tubuh untuk melakukan pertumbuhan tulang baru.
Oleh karenanya, Bunda seringkali menyaksikan beberapa anak memiliki tinggi tubuh yang menjulang dibandingkan teman seusianya. Hal ini disebabkan fase pubertas yang dilewati lebih dahulu anak tersebut lewati.
Tanda anak perempuan berhenti bertambah tinggi
Di rentang usia tertentu, anak perempuan biasanya akan mencapai batas maksimal pertumbuhan tinggi tubuh. Mereka tidak akan lagi bisa untuk menambah tingginya secara alami. Kalaupun ada, umumnya tinggi tersebut hanya bertambah sangat kecil atau tidak signifikan.
Memang tidak ada patokan usia yang berlaku di kasus ini. Namun, pertumbuhan tinggi badan anak perempuan biasanya akan melambat dan berhenti total setelah mereka melewati masa pubertas, Bunda. Lebih tepatnya, anak perempuan akan berhenti tumbuh tinggi di tahun kedua dari waktu ia mendapatkan menstruasi pertama kali.
Bunda dapat memperhatikan hal-hal berikut ini untuk mengetahui tanda-tanda anak perempuan mulai berhenti tumbuh tinggi.
- Sudah mengalami menstruasi pertama di dalam jangka waktu 1-2 tahun terakhir.
- Pertumbuhan tubuh atau pertambahan tinggi anak menjadi lebih lambat dalam 1-2 tahun terakhir.
- Tumbuh rambut di area kelamin dan ketiak yang menyeluruh atau sempurna. Berbeda dengan masa awal pubertas yang hanya tumbuh sedikit rambut.
- Area payudara dan pinggul sudah lebih membesar dan melebar.
- Perawakan atau penampilan anak perempuan sudah mulai terlihat seperti orang dewasa.
Meskipun begitu, tanda-tanda di atas tidak semua dapat dialami Si Kecil ketika tinggi badannya berhenti tumbuh. Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan anak perempuan masih bisa tumbuh tinggi atau tidak, seperti adanya faktor genetik, keseimbangan hormon, atau asupan nutrisi yang diterimanya.
Beda pertumbuhan tinggi badan pada anak laki-Laki dan perempuan
Pertumbuhan tinggi badan anak laki-laki dan perempuan menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan, terutama di masa keduanya mengalami pubertas.
Pubertas pada anak perempuan terjadi lebih awal, yakni di usia 8-13 tahun, sedangkan laki-laki dimulai sekitar 9-14 tahun. Perbedaan waktu ini menyebabkan pertumbuhan tinggi anak perempuan yang lebih dahulu bila dibandingkan laki-laki.
Selain adanya perbedaan waktu dalam bertambahnya tinggi badan, lonjakan pertumbuhan di keduanya juga menampilkan hasil yang sangat berbeda.
Dilansir Baby Center, anak perempuan cenderung bertambah tinggi begitu pesat saat mereka berada di fase awal pubertas. Namun, pertumbuhan ini akan melambat setelah mereka mengalami menstruasi pertama kalinya.
Setelah mendapatkan menstruasi pertama, pertumbuhan tinggi badan anak perempuan akan melambat. Biasanya mereka hanya akan bertambah tinggi sebanyak 2–5 cm dalam satu hingga dua tahun.
Sebaliknya, anak laki-laki mengalami lonjakan pertumbuhan yang lebih panjang dan intens selama pubertas. Mereka bahkan bisa terus bertambah tinggi hingga usia 18 tahun, lho, Bunda.
Dengan demikian, anak laki-laki akan cenderung memiliki tinggi yang lebih menjulang dibandingkan anak perempuan. Perbedaan ini juga terjadi sebab adanya faktor genetik dan hormon di tiap kelamin.
Hormon testosteron pada laki-laki mendorong pertumbuhan tulang lebih lama dan cepat, sedangkan hormon estrogen pada perempuan cenderung menutup pertumbuhan tulang. Maka dari itu, dalam kebanyakan kasus, tinggi badan laki-laki akan melebihi tinggi badan perempuan, walaupun keduanya berada di usia yang sama.
Nah, itulah informasi seputar pertumbuhan tinggi dari anak perempuan. Pertumbuhan tinggi badan anak perempuan memang lebih cepat berakhir dibandingkan anak laki-laki. Oleh karenanya, Bunda perlu memerhatikan segala asupan nutrisi yang dicerna oleh Si Kecil untuk bisa tumbuh ideal, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!