PARENTING
Ketahui Tinggi Badan Anak Ideal Usia 6-12 Tahun dan Cara Memaksimalkan Pertumbuhannya
ZAHARA ARRAHMA | HaiBunda
Sabtu, 01 Jun 2024 04:00 WIBMemasuki usia 6-12 tahun, anak-anak akan mulai menunjukkan pertumbuhan tubuh yang lumayan pesat. Banyak perubahan yang mereka alami menuju masa pubertas hingga penghujung usia tersebut.
Salah satu perubahan yang terlihat adalah tinggi badan mereka, Bunda. Anak-anak akan tumbuh tinggi karena nutrisi yang diterima tubuh mencukupi ditunjang dengan aktivitas fisik sehari-hari.
Untuk itu, Bunda perlu memantau sejauh mana pertumbuhan tinggi badan Si Kecil. Hal ini juga dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatannya. Sebab, jika mereka tidak tumbuh normal sesuai standar pertumbuhan IDAI dan WHO, dapat dikhawatirkan berisiko gagal tumbuh.
Oleh sebab itu, Bunda perlu mengenali tinggi badan yang ideal dimiliki anak-anak usia 6-12 tahun. Untuk lebih lengkapnya, yuk, simak informasinya di bawah ini, Bunda.
Tinggi badan anak yang ideal menurut usia 6-12 tahun
Untuk mengetahui apakah anak tumbuh dengan baik, ada berbagai hal yang membantu dalam memastikannya, salah satunya adalah tinggi badan. Standar tinggi badan dapat bervariasi tergantung pada faktor genetik dan lingkungan.
Meskipun demikian, berikut ini adalah panduan umum untuk tinggi badan ideal anak perempuan dan laki-laki berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI:
Tinggi badan yang ideal untuk anak laki-laki usia 6-12 tahun
Berikut adalah tinggi badan yang ideal untuk anak laki-laki usia 6-12 tahun:
- 6 Tahun: 106-131 cm
- 7 Tahun: 111-138 cm
- 8 Tahun: 116-144 cm
- 9 Tahun: 120-151 cm
- 10 Tahun: 125-157 cm
- 11 Tahun: 130-163 cm
- 12 Tahun: 135- 171 cm
Tinggi badan yang ideal untuk anak perempuan usia 6-12 tahun
Berikut adalah tinggi badan yang ideal untuk anak perempuan usia 6-12 tahun:
- 6 Tahun: 105-130 cm
- 7 Tahun: 110-137 cm
- 8 Tahun: 115-144 cm
- 9 Tahun: 120-151 cm
- 10 Tahun: 126-158 cm
- 11 Tahun: 132-165 cm
- 12 Tahun: 138-172 cm
Kapan anak laki-laki dan perempuan dikatakan pendek?
Bunda mungkin bertanya-tanya jika tinggi Si Kecil tidak mencapai jumlah ideal yang disebutkan, apakah ia bisa dikatakan pendek?
Melansir dari laman Children's Hospital Colorado, seorang anak, baik laki-laki maupun perempuan, dikatakan pendek jika tubuhnya lebih pendek dari 95-97 persen populasi teman sebayanya. Hal ini juga ditegaskan kembali oleh WHO, bahwasanya anak yang dikatakan pendek adalah mereka yang tingginya berada di bawah persentil ke-5 tinggi badan dalam kurva pertumbuhan.
Sedangkan menurut sebuah ulasan di The Guardian, definisi medis dari perawakan pendek adalah tinggi badannya dua standar deviasi di bawah rata-rata tinggi badan, menurut usia dan jenis kelamin. Kondisi ini akan membuat anak berada di bawah persentil ketiga pada grafik pertumbuhan.
Untuk setiap 100 anak pada usia tersebut, tiga anak diperkirakan akan bertubuh pendek dan 97 anak lainnya akan bertubuh lebih tinggi.
Berikut adalah detail angka persentil ke-5 dalam kurva pertumbuhan tinggi badan yang ditetapkan WHO:
- Laki-laki
- 6 Tahun: 105 cm
- 7 Tahun: 110 cm
- 8 Tahun: 115 cm
- 9 Tahun: 120 cm
- 10 Tahun: 126 cm
- 11 Tahun: 132 cm
- 12 Tahun: 138cm
- Perempuan
- 6 Tahun: 105 cm
- 7 Tahun: 110 cm
- 8 Tahun: 115 cm
- 9 Tahun: 120 cm
- 10 Tahun: 126 cm
- 11 Tahun: 132 cm
- 12 Tahun: 138cm
7 Hal yang pengaruhi tinggi badan anak
Pertumbuhan tinggi badan anak adalah hasil dari kombinasi berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut memberikan perubahan yang signifikan dalam tumbuh kembang tinggi Si Kecil, lho, Bunda. Melansir dari laman CentiUP dan Dr Yuksel Yurttas, berikut beberapa hal yang memengaruhi tinggi badan anak:
1. Genetika
Faktor utama yang menentukan tinggi badan seseorang adalah genetika atau keturunan. Faktor satu ini terjadi sebab adanya proses pengiriman DNA ciri-ciri fisik dari orang tua kepada keturunannya.
Hal ini dapat memengaruhi berbagai aspek tubuh seseorang, termasuk tinggi badan, berat badan, bentuk tubuh, warna mata, warna rambut, hingga kecerdasan.
Para ilmuwan pun menyatakan bahwa DNA menyumbang setidaknya 80 persen genetika yang memengaruhi tinggi badan manusia. Oleh karenanya, jika Si Kecil berasal dari keluarga yang bertubuh tinggi, maka kemungkinan besar ia juga akan bertubuh tinggi, begitupun sebaliknya.
2. Hormon
Hormon memainkan peran penting dalam mengatur pertumbuhan dan perkembangan tinggi badan anak. Terdapat beberapa hormon utama yang berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan tulang dan jaringan tubuh. Berikut adalah beberapa hormon kunci yang mempengaruhi tinggi badan:
a. Hormon pertumbuhan
Hormon pertumbuhan adalah salah satu komponen utama dalam pengaturan tinggi badan. Hormon ini diproduksi pada kelenjar dalam bagian otak, berfungsi untuk merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan tubuh lainnya. Selain itu, hormon ini juga meningkatkan produksi hormon insulin IGF-1 yang berperan dalam pertumbuhan tulang panjang.
b. Tiroid
Hormon tiroid, terutama tiroksin (T4), dan triiodotironin (T3), penting untuk perkembangan normal tulang dan sistem saraf. Hormon-hormon ini membantu mengatur metabolisme dan energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.
c. Hormon seks
Estrogen dan testosteron adalah hormon seks yang berperan penting selama masa pubertas. Pada anak perempuan, estrogen memicu lonjakan pertumbuhan dan juga mempercepat penutupan lempeng epifisis atau pelat pertumbuhan di tulang panjang, yang akhirnya menghentikan pertumbuhan tinggi badan.
Di sisi lain, pada anak laki-laki, testosteron memiliki efek yang hampir sama. Namun, pertumbuhan tulang akibat testosteron biasanya terjadi lebih lama dan lebih signifikan hasilnya pada tinggi anak laki-laki.
3. Nutrisi
Selanjutnya adalah asupan nutrisi. Faktor ini memegang peranan yang juga teramat penting dalam memengaruhi pertumbuhan tinggi anak-anak.
Anak-anak yang kekurangan gizi cenderung akan bertubuh pendek dengan penampilan yang sayu ketimbang anak yang mendapatkan cukup nutrisi. Maka dari itu, para ahli sangat menganjurkan konsumsi makanan bergizi seimbang yang bervariasi pada menu harian Si Kecil, Bunda.
Tak hanya mengingatkan asupan nutrisi anak, pemenuhan gizi seimbang ini juga diperuntukkan bagi ibu hamil. WHO mengajak bumil untuk selalu mengonsumi makanan pada gizi, seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, daging, buah, dan lain-lain.
4. Jenis kelamin
Faktor lainnya yang sangat memengaruhi tinggi badan anak adalah jenis kelamin. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan masa pubertas yang dilewati perempuan dan laki-laki memiliki waktu dan hasil yang berbeda.
Sebelum datang pubertas, anak laki-laki cenderung lebih pendek 0,5-1 cm daripada anak perempuan. Namun, setelah pubertas, anak laki-laki akan memiliki tinggi yang sangat signifikan dari sebelumnya. Mereka akan tumbuh 10-15 cm lebih tinggi bila dibandingkan dengan anak perempuan.
5. Lingkungan sekitar
Faktor lingkungan adalah salah satu alasan utama mengapa ada begitu banyak variasi tinggi badan manusia. Lingkungan sosial, emosional, ekonomi, dan fisik berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak.
Sebuah studi yang dimuat dalam National Center of Biotechnology Information, menunjukkan bahwa anak-anak yang dibesarkan di lingkungan yang buruk memiliki kemungkinan lebih kecil untuk tumbuh tinggi dengan baik.
6. Aktivitas fisik
Aktivitas fisik yang teratur memainkan peran penting dalam membantu anak-anak berkembang secara alami, memperkuat tulang, dan membangun massa otot.
Apabila anak banyak melakukan aktivitas fisik, maka ia akan merangsang produksi lebih banyak hormon pertumbuhan di tubuhnya. Nah, dengan berpartisipasi dalam kegiatan yang memanfaatkan fisik, seperti olahraga, badan akan meninggi secara efektif.
7. Kondisi medis
Ada beberapa kondisi medis tertentu yang dapat memengaruhi pertumbuhan tinggi anak, seperti sindrom Marfan, yakni kelainan genetik yang menyebabkan penderitanya menjadi sangat tinggi. Selain itu, kondisi tertentu seperti radang sendi, penyakit celiac, dan beberapa jenis kanker, semuanya dapat menyebabkan Si Kecil bertubuh lebih pendek daripada teman sebayanya.
9 Cara memaksimalkan pertumbuhan tinggi anak
Tinggi badan anak memang sebagian besar dipengaruhi oleh faktor genetik. Meskipun begitu, ternyata ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan potensi tinggi anak, lho, Bunda. Melansir Parenting First Cry berikut cara-cara yang efektif dalam meninggikan badan Si Kecil.
1. Perbaiki asupan nutrisi
Asupan nutrisi adalah salah satu peranan penting dalam pertumbuhan anak-anak. Hal ini dikarenakan anak yang kekurangan gizi cenderung memiliki tubuh yang pendek dibandingkan anak cukup nutrisi.
Oleh sebab itu, Bunda perlu memperhatikan segala asupan nutrisi yang masuk ke tubuh Si Kecil. Ikutilah anjuran para ahli terkait konsumsi makanan yang bergizi di tiap harinya.
Anjuran tersebut dilakukan untuk memastikan anak mendapatkan semua nutrisi, mulai dari protein, vitamin, kalsium, hingga mineral untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang tubuh.
2. Latihan peregangan
Meregangkan tubuh adalah salah satu cara untuk melatih pertumbuhan tubuh menjadi lebih efektif. Peregangan akan membantu melenturkan tulang belakang dan memperbaiki postur tubuh anak setiap saat.
Bunda dapat mengajarkan Si Kecil gerakan yang sederhana lebih dahulu. Sebagai contohnya, ajarkan anak untuk duduk di lantai dengan kaki terbuka lebar, lalu perintahkan ia untuk menjangkau dan menyentuh jari-jari kakinya selama beberapa waktu.
3. Renang
Renang adalah salah satu olahraga yang sering dikaitkan dengan pertumbuhan tinggi badan, terutama bagi anak-anak dan remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan. Meskipun begitu, renang tidak secara langsung menyebabkan peningkatan tinggi badan, Bunda.
Aktivitas renang melibatkan hampir seluruh otot tubuh, terutama bagian punggung, perut, dan kaki. Dengan demikian, Si Kecil dapat melakukan peregangan lebih maksimal dan mengurangi lemak ekstra yang ada. Alhasil, produksi hormon pertumbuhan juga ikut terangsang.
4. Skipping atau lompat tali
Skipping atau lompat tali adalah olahraga yang melibatkan gerakan otot kaki secara intens. Gerakan ini membawa efek yang signifikan dalam pertumbuhan tubuh. Sebab, tubuh meregang sepenuhnya ketika seseorang melompat, sehingga mendorong pertumbuhan vertikal pada anak.
5. Jogging
Jogging adalah salah satu olahraga sederhana yang membawa banyak manfaat. Tidak hanya untuk anak-anak, jogging juga memiliki berbagai manfaat untuk orang dewasa. Olahraga ini akan memperkuat tulang-tulang di kaki dan juga meningkatkan jumlah hormon pertumbuhan, yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tubuh.
6. Bergelantung
Bergelantungan di palang dapat membantu memanjangkan tulang belakang, yang merupakan bagian penting untuk menjadi lebih tinggi. Selain bergelantungan biasa, Bunda juga mengajarkan anak untuk mencoba pull-up dan chin-up. Keduanya membuat otot lengan dan punggung menjadi lebih kuat dan merupakan latihan yang bagus untuk membantunya tetap bugar.
7. Jam tidur yang cukup
Tidur adalah aktivitas yang amat penting untuk pertumbuhan tubuh, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa. Pola tidur yang teratur dan cukup akan membantu menghasilkan tidur yang nyenyak.
Saat tertidur lelap, tubuh pun akan giat dalam memproduksi hormon yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Dengan demikian, mendapatkan jam tidur yang cukup akan membantu tercapainya pertumbuhan tubuh yang optimal.
Di sisi lain, jika Si Kecil tidak waktu tidur yang cukup, pertumbuhan tubuh hingga kesehatannya pun juga ikut mengalami gangguan. Ia akan mulai kehilangan fokus saat beraktivitas di tiap harinya.
Melansir dari laman Healthline, berikut rekomendasi jam tidur yang diperlukan anak berdasarkan usianya:
- bayi 0-3 bulan: 14-17 jam
- bayi 4-12 bulan: 12-16 jam
- anak 1-2 tahun: 11-14 jam
- anak 3-5 tahun: 10-13 jam
- anak 6-13 tahun: 9-12 jam
- remaja 14-17 tahun: 7-9 jam
8. Berlatih postur tubuh yang baik
Apakah Bunda tahu bahwa bentuk postur tubuh juga ikut memengaruhi pertumbuhan anak-anak? Ketika seorang anak memiliki postur tubuh yang buruk maka ia akan terlihat pendek dari yang sebenarnya.
Seiring berjalannya waktu, postur tubuh yang buruk itu akan semakin membungkuk dan mampu memengaruhi tinggi badan di kemudian hari. Oleh karenanya, Bunda perlu mengajarkan anak cara dan posisi tubuh yang benar saat berdiri, duduk, dan tidur.
9. Perbanyak aktivitas di luar ruangan
Aktivitas di luar ruangan terutama saat pagi hari nyatanya bisa membantu pertumbuhan tinggi Si Kecil, Bunda. Hal ini dikarenakan adanya vitamin D yang diserap tubuh dari matahari. Vitamin D berperan penting dalam menyerap kalsium, yakni nutrisi penting untuk pertumbuhan tulang.
Selain itu, aktivitas fisik di luar ruangan juga dapat membantu memperkuat otot dan tulang anak. Jadi, ajaklah Si Kecil untuk mengurangi bermain video game dan mulai keluar di bawah sinar matahari untuk bermain.
Bunda itulah informasi seputar pertumbuhan tinggi badan anak di rentang usia 6-12 tahun. Cobalah untuk melatih anak banyak olahraga dan memberinya asupan nutrisi yang cukup untuk membantu tumbuh tinggi. Semoga informasi ini dapat membantu.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
Underweight pada Anak, Ini Gejala dan Penyebabnya Bun
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Apakah Susu Penambah Tinggi Badan Anak Efektif Bikin Si Kecil Lebih Tinggi? Ini Kata Ahli
Kapan Anak Laki-laki Berhenti Bertambah Tinggi?
Kapan Anak Perempuan Berhenti Bertambah Tinggi?
6 Makanan Ini Bisa Bantu Menambah Tinggi Badan Anak, Kaya Protein dan Kalsium Bun
TERPOPULER
5 Potret Joanna Alexandra Ajak Kekasih Ketemu Orang Tua & Quality Time Bareng Anak
Ternyata Pola Tidur Anak Bisa Ungkap Kepribadiannya Sejak Dini
Turun 227 Kg, Artis Reality Show Ini Ungkap Perjalanan Dietnya
Kenangan Bubun Nitip ASI malah Jadi Basi
Saatnya Jadi Robeli, Manfaatkan Promo Spesial Transmart Full Day Sale hingga 25%
REKOMENDASI PRODUK
3 Pilihan Cooler Bag untuk ASI, Mana yang Paling Praktis & Tahan Lama?
Ratih Wulan PinanduREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Makeup Remover, Bersihkan Riasan untuk Kulit Berminyak hingga Kering
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Merek Cream Wajah untuk Atasi Bruntusan dan Ruam pada Bayi Beserta Estimasi Harganya
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Alat Penyedot Ingus Bayi yang Aman dan Tips Menggunakannya untuk Atasi Hidung Tersumbat
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
10 Obat Sariawan untuk Ibu Menyusui yang Aman dan Mudah Ditemukan dari Medis-Alami
Dwi Indah NurcahyaniTERBARU DARI HAIBUNDA
10 Tempat Makan Soto Semarang Terdekat di Jakarta yang Legendaris, Punya Rasa Gurih & Enak!
Bukan Putri Diana, Ternyata Ini Gaun Pengantin Termahal di Keluarga Kerajaan Inggris
Saatnya Jadi Robeli, Manfaatkan Promo Spesial Transmart Full Day Sale hingga 25%
Ternyata Pola Tidur Anak Bisa Ungkap Kepribadiannya Sejak Dini
Turun 227 Kg, Artis Reality Show Ini Ungkap Perjalanan Dietnya
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Santai soal Jodoh, Marshanda Pilih Utamakan Pendapat Anak
-
Beautynesia
Top 5 List: 5 Rekomendasi AYCE di Bandung, Pecinta All You Can Eat Wajib Coba!
-
Female Daily
Level Up Literasi Keuangan Bisa Tetap Fun: LPS Financial Festival 2025 Akan Hadir di Surabaya!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Penampilan Baru Lindsay Lohan di Premiere 'Freakier Friday' Bikin Pangling!
-
Mommies Daily
Baru di Minggu Ini untuk Anak, Koleksi Baru Sanrio hingga Pop-Up Store Marshmallow Hadir di Indonesia