parenting
10 Penyebab Tubuh Anak Pendek Dibanding Teman Sebaya & Cara Mengatasinya
Rabu, 17 May 2023 21:40 WIB
Pernahkah Bunda memperhatikan tinggi badan anak dengan teman seusianya? Apabila Bunda menyadari bahwa Si Kecil lebih pendek ketimbang anak sebayanya, maka Bunda perlu waspada. Penyebab anak pendek dapat disebabkan karena berbagai macam faktor.
Mungkin saja anak bertubuh pendek dikarenakan asupan nutrisi yang kurang atau ia mengalami masalah pada hormon pertumbuhannya. Yuk, Bunda, simak penjelasan berikut ini mengenai penyebab tubuh pendek pada anak dan cara mengatasinya.
Penyebab tubuh anak pendek dibandingkan teman-teman sebayanya
Penyebab tubuh anak pendek bisa dikarenakan beberapa faktor mulai dari genetik hingga kualitas lingkungan tempat tinggalnya. Untuk mengetahui lebih jauh, simak beberapa penyebab tubuh anak pendek berikut ini ya, Bunda.
1. Malnutrisi
Anak yang kekurangan nutrisi dan gizi cenderung akan berpengaruh pada proses tumbuh kembangnya yang membuatnya tampak lebih pendek ketimbang anak seusianya. Maka Bunda harus memastikan bahwa asupan nutrisi Si Kecil sudah terpenuhi dengan baik, mulai dari protein, vitamin, zat besi, zinc dan masih banyak lagi.
2. Mengalami masalah pada hormon pertumbuhan
Beberapa anak dilahirkan dengan masalah pada hormon pertumbuhannya. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar pituitary yang terletak di dalam otak. Apabila hormon yang dihasilkan kelenjar pituitary tidak cukup maka anak akan mengalami proses pertumbuhan yang lebih lambat ketimbang anak-anak lain.
3. Pola asuh yang tidak maksimal
Pola asuh yang salah pada anak juga dapat menjadi penyebab anak tumbuh pendek ketimbang teman seusianya. Pola asuh ini meliputi bagaimana pengetahuan orang tua mengenai asupan gizi dan kesehatan yang berdampak langsung pada proses pertumbuhan sang anak. Apabila orang tua menerapkan pola pengasuhan yang baik, anak akan tumbuh sehat.
4. Bayi yang terlahir dengan berat badan kurang
Bayi yang terlahir dengan berat badan kurang mencirikan bahwa ia tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup selama di dalam perut ibunya. Bunda perlu mewaspadai hal ini dikarenakan asupan nutrisi yang kurang dapat menganggu proses pertumbuhan anak nantinya, salah satunya tinggi badan anak kelak.
5. Menderita penyakit kronis
Salah satu penyebab anak bertumbuh pendek berikutnya karena mereka menderita penyakit kronis. Dilansir Yale Medicine, beberapa penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan anak di antaranya adalah penyakit yang menyerang kelenjar hipofisi di otak, penyakit jantung, ginjal, hingga radang usus. Misalnya penyakit yang menyerang kelenjar hipofisis di otak akan memerlukan pengobatan dengan melakukan radiasi. Proses ini dapat mengganggu fungsi hipofisis yang memproduksi hormon pertumbuhan.
Maka Bunda perlu mewaspadai apabila anak menderita penyakit kronis yang dapat mengganggu proses tumbuh kembangnya kelak.
6. Lingkungan yang tidak bersih
Selain kebutuhan nutrisi pada anak yang harus cukup, kondisi lingkungan yang bersih atau tidak juga bisa menjadi penyebab tubuh anak pendek ketimbang teman sebayanya. Sanitasi dan perilaku hidup bersih sangat memengaruhi aktivitas penyebaran infeksi. Apabila lingkungan sekitarnya tidak bersih, anak akan rawan terkena penyakit dan infeksi sehingga memengaruhi status gizi mereka.
Sebuah penelitian dari BMC Public Health memaparkan data bahwa anak-anak di Indonesia yang hidup di lingkungan sanitasi buruk, lebih rentan terkena stunting ketimbang mereka dengan sanitasi yang baik dan bersih.
7. Bawaan genetik
Terkadang penyebab anak tumbuh lebih pendek ketimbang teman seusianya juga disebabkan karena bawaan genetik. Apabila Ayah dan Bunda memiliki tinggi tubuh yang di bawah rata-rata, maka kemungkinan Si Kecil juga mengalami kondisi yang sama. Faktor genetik ini merupakan hal yang tidak dapat dihindari dan menjadi salah satu faktor utama yang menentukan tinggi atau tidaknya tubuh anak.
8. Anak tidak mendapat imunisasi lengkap
Imunisasi adalah salah satu cara yang efektif untuk melindungi anak dari berbagai penyakit dan infeksi. Berikut daftar imunisasi dasar yang harus terpenuhi pada anak yang diwajibkan oleh Kementerian Kesehatan RI:
- Campak
- Polio
- Bacillus calmette guerin (BCG)
- Hepatitis B
- Diphtheria pertusis tetanus–hepatitis b (DPT-HB)
- Diphtheria pertusis tetanus–hepatitis b-hemophilus influenza type b (DPT-HB-Hib)
- Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV)
- Rotavirus
- Human Papilloma Virus (HPV)
9. Tidak diberi ASI eksklusif
Sebagaimana sudah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa pemberian ASI ekslusif pada bayi akan sangat berpengaruh pada proses tumbuh kembangnya kelak. ASI sebagai sumber nutrisi utama bagi bayi dapat memengaruhi tinggi badan pada anak dalam hal ini yaitu pada tulangnya.
10. Keterlambatan pertumbuhan
Penyebab yang satu ini mungkin kadangkala tidak disadari oleh para orang tua. Anak terkadang mengalami keterlambatan pertumbuhan dibanding teman-temannya.
Namun seiring berjalannya waktu ketika anak beranjak dewasa, mereka akan mulai mengejar ketertinggalan tersebut dengan teman seusianya. Jadi Bunda tidak perlu khawatir. Jika Bunda mengkhawatirkan kondisi ini, Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter terkait agar dapat segera mendapat penanganan yang tepat.
Cara mengatasi tubuh anak yang pendek
Mengatasi anak yang kurang tinggi badannya dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal.
- Pastikan sejak dari lahir hingga tumbuh dewasa, anak mendapatkan asupan nutrisi cukup dan penerapan hidup sehat untuk menunjang proses pertumbuhannya. Salah satu hal yang penting adalah pemberian ASI eksklusif sebagai sumber nutrisi penting dan pertama saat anak lahir. Selain itu perhatikan pula nutrizi yang masuk ke tubuh anak seperti protein, karbohidrat, zat besi, mineral dan lain sebagainya.
- Apabila anak terdeteksi memiliki masalah pada hormon pertumbuhannya maka Ayah dan Bunda dapat mengajak anak untuk melakukan terapi hormon. Terapi hormon ini berlangsung agak lama mulai dari usia anak 3 tahun hingga pubertas. Maka pastikan Bunda sudah berkonsultasi dengan dokter terkait untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Faktor yang memengaruhi tinggi badan anak
Setelah mengetahui penyebab yang dapat memicu anak tumbuh pendek, Bunda pun harus mengetahui faktor apa saja yang memengaruhi tinggi badan anak kelak. Faktor-faktor ini tersebut yang paling menentukan apakah anak nantinya akan bertumbuh tinggi atau pendek saat mereka dewasa.
1. Faktor genetik
Faktor genetik memengaruhi 60-80 persen tinggi badan anak kelak saat dewasa. Jika ayah atau ibu memiliki tinggi badan di atas rata-rata maka kemungkinan anak mereka juga akan tubuh tinggi. Sebaliknya jika orang tua tumbuh pendek, maka anak juga memiliki kemungkinan tumbuh lebih pendek ketimbang teman sebayanya.
2. Hormon pertumbuhan
Hormon pertumbuhan merupakan faktor yang paling menentukan dalam tubuh kembang seorang anak. Apabila anak tidak mendapatkan hormon pertumbuhan yang cukup, maka ia bisa mengalami perlambatan pertumbuhan dibanding teman-temannya yang lain. Untuk mengatasi hal tersebut, anak perlu menjalani terapi hormon selama beberapa waktu untuk menstabilkan hormon pertumbuhannya.
3. Jenis kelamin
Perbedaan jenis kelamin dapat menjadi faktor berikutnya yang memengaruhi tinggi badan seorang anak. Dilansir Healthline, laki-laki dewasa cenderung memiliki tinggi badan yang lebih tinggi sekitar 14 cm ketimbang perempuan dewasa seusianya.
4. Nutrisi pada anak
Asupan nutrisi sangat memengaruhi tumbuh kembang seorang anak. Anak harus mendapatkan nutrisi yang cukup agar bisa tumbuh normal dengan teman seusianya.
Nah demikianlah Bunda beragam penyebab anak pendek dan cara mengatasinya. Semoga informasi tersebut dapat bermanfaat dan menjadi kewaspadaan Bunda untuk lebih memperhatikan tumbuh kembang Si Kecil ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak juga penyebab anak susah tinggi dalam video di bawah ini: