PARENTING
10 Penyebab Anak Makan Banyak tapi Tetap Kurus, Simak Cara Mengatasinya
Nurul Jasmine Fathia | HaiBunda
Rabu, 12 Jun 2024 04:00 WIBBunda pasti sering kali merasa khawatir jika Si Kecil makan dengan lahap dan banyak, tetapi berat badannya tak kunjung bertambah. Fenomena ini sering kali membuat Bunda bertanya-tanya, apa ya yang sebenarnya terjadi?
Banyak orang tua merasa bingung dan cemas saat melihat anak mereka makan banyak, tetapi tetap kurus. Ternyata, ada berbagai faktor yang bisa menyebabkan kondisi ini, mulai dari aspek genetik hingga pola hidup dan kesehatan anak.
Memahami penyebabnya adalah langkah awal yang penting agar Bunda dapat mengambil tindakan yang tepat. Selain itu, mengetahui cara-cara efektif untuk mengatasi masalah ini juga sangat bermanfaat agar si kecil bisa tumbuh sehat dan optimal.
Kapan penurunan berat badan anak harus mulai diwaspadai?
Melansir dari laman resmi Cleveland Clinic, penurunan berat badan anak harus mulai diwaspadai apabila terjadi secara terus menerus, Bunda.
Jika penurunan berat badan terjadi dalam jumlah yang besar, Bunda juga perlu mewaspadainya dan membawa Si Kecil untuk konsultasikan ke dokter. Hindari memberikan suplemen atau obat-obatan lain yang berguna untuk meningkatkan berat badan Si Kecil tanpa arahan dokter ya, Bunda.
“Jika ada penurunan berat badan yang signifikan dalam satu pengukuran, mereka harus dibawa ke dokter dan diukur ulang untuk menentukan apakah penurunan tersebut memerlukan tindakan lebih lanjut,” tutur dokter spesialis gastroenterologi anak dr. Kadakkal Radhakrishnan, MD.
Penyebab anak makan banyak tapi tetap kurus
Memiliki anak yang makan banyak, tetapi tetap kurus bisa menjadi sumber kekhawatiran bagi orang tua. Sementara beberapa anak mungkin memiliki metabolisme yang tinggi secara alami, ada sejumlah kondisi medis dan faktor lainnya yang dapat mempengaruhi penyerapan dan penggunaan nutrisi dalam tubuh.
Berikut adalah 10 penyebab yang bisa menjelaskan mengapa anak makan banyak tetapi tetap kurus seperti dilansir berbagai sumber:
1. Kekurangan kalori
Meskipun anak makan banyak, makanan yang dikonsumsinya mungkin tidak cukup mengandung kalori untuk memenuhi kebutuhan energi harian mereka. Kalori sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, terlebih di masa golden age.
Jika anak tidak mendapatkan cukup kalori, tubuhnya akan menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energi. Ini tentunya menyebabkan anak kesulitan menaikkan berat badan atau yang lebih parah bisa menyebabkan penurunan berat badan.
2. Terlalu banyak konsumsi protein
Melansir dari laman resmi Vinmec International Hospital, konsumsi protein yang terlalu banyak dan sebetulnya tidak diperlukan dapat menyebabkan anak menjadi kurus. Hal ini karena terlalu banyak protein bisa menyebabkan sembelit dan membuat anak-anak kesulitan untuk menyerap makanan.
Perlu diketahui bahwa protein bukanlah sumber nutrisi utama untuk meningkatkan berat badan anak. Jadi, pastikan untuk memberi makan Si Kecil dengan nutrisi yang lengkap dan seimbang ya, Bunda.
3. Makanan kurang bergizi
Konsumsi makanan yang kaya akan kalori tetapi kurang nutrisi, seperti makanan cepat saji atau camilan manis, dapat menyebabkan anak merasa kenyang tanpa mendapatkan vitamin dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan.
Pola makan yang kurang seimbang seperti ini dapat mempengaruhi kesehatan dan berat badan anak dalam jangka panjang.
4. Masalah pada mulut atau neurologis
Gangguan pada mulut atau masalah neurologis seperti kesulitan menelan atau mengunyah dapat mempengaruhi asupan makanan anak. Kondisi kesehatan seperti cerebral palsy atau disfagia dapat membuat anak sulit mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan meskipun mereka merasa lapar dan berusaha makan banyak.
Apabila mencurigai anak terkena masalah kesehatan pada mulut atau neurologi, segeralah berkonsultasi kepada dokter. Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan penyebabnya, Bunda.
5. Masalah pankreas
Pankreas pada tubuh manusia berfungsi untuk memproduksi enzim yang penting untuk pencernaan. Masalah pada pankreas, seperti pankreatitis kronis atau fibrosis kistik dapat mengganggu produksi enzim ini.
Hal ini menyebabkan tubuh tidak dapat mencerna dan menyerap nutrisi dari makanan dengan baik. Akibatnya, anak tetap kurus meskipun makan sebanyak apapun.
6. Gangguan gastrointestinal
Beberapa gangguan gastrointestinal seperti penyakit celiac, sindrom iritasi usus besar (IBS), atau penyakit Crohn dapat mengganggu penyerapan nutrisi di usus. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan berat badan dan malnutrisi, meskipun anak makan dalam jumlah yang cukup.
7. Masalah tiroid dan metabolisme
Hiperaktifitas kelenjar tiroid (hipertiroidisme) dapat meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga anak membakar kalori lebih cepat daripada yang dikonsumsi. Kondisi ini sering menyebabkan penurunan berat badan yang tidak diinginkan meskipun nafsu makan anak tinggi.
Selain penurunan berat badan, ciri lain anak yang mengidap gangguan tiroid dan metabolisme adalah mengalami kelelahan yang berlebihan, meskipun sudah cukup istirahat. Jika Si Kecil menunjukkan kedua gejala ini, segeralah konsultasikan ke dokter anak ya, Bunda.
8. Gangguan pada jantung
Anak-anak dengan masalah jantung kongenital atau kondisi jantung lainnya mungkin memiliki kebutuhan energi yang lebih tinggi karena tubuh mereka harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Hal ini dapat menyebabkan penurunan berat badan atau kesulitan untuk bertambah berat badan meskipun anak makan banyak.
9. Masalah ginjal
Pada kondisi penyakit ini, terutama ginjal kronis, ginjal mungkin kehilangan kemampuan untuk mempertahankan zat-zat penting seperti protein, vitamin, dan mineral di dalam tubuh. Hal tersebut dapat menyebabkan anak kehilangan berat badan dan kekurangan nutrisi meskipun asupan makanan cukup.
10. Faktor genetik
Faktor genetik juga memainkan peran penting dalam menentukan berat badan dan komposisi tubuh anak. Jika kedua orang tua memiliki tubuh yang kurus, kemungkinan besar anak mereka juga akan memiliki kecenderungan untuk tetap kurus meskipun makan banyak.
Namun, jika orang tua bertubuh kurus dan anak juga kurus, bukan berarti ini adalah hal yang normal dan bisa diabaikan. Usahakan untuk tetap berkonsultasi ke dokter jika anak dinilai terlalu kurus.
Cara mengatasi masalah anak makan banyak tapi tetap kurus
Jika Si Kecil sudah makan banyak tapi tetap kurus, berikut beberapa cara yang bisa dicoba untuk membantu mengatasi masalah ini seperti dilansir berbagai sumber:
Konsultasikan dengan dokter anak
Langkah pertama yang harus diambil adalah berkonsultasi dengan dokter anak untuk mengevaluasi kesehatan anak secara menyeluruh. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes tambahan jika diperlukan untuk mencari tahu apakah ada masalah kesehatan yang menyebabkan anak kurus meski sudah banyak makan.
Tentukan kebutuhan kalori
Bunda bisa meminta pendapat medis dari dokter anak untuk menentukan kebutuhan kalori harian Si Kecil berdasarkan usia, tinggi badan, tingkat aktivitas, dan faktor-faktor lainnya. Ini akan membantu memastikan bahwa anak mendapatkan asupan kalori yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya.
Pilih makanan bergizi
Pastikan anak mendapatkan makanan yang kaya akan nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, protein sehat, dan lemak sehat. Hindari makanan yang tinggi gula, lemak jenuh, dan makanan olahan yang kurang bergizi.
Perhatikan kualitas makanan
Meskipun anak mungkin makan banyak, penting untuk memperhatikan kualitas makanan yang mereka konsumsi. Pastikan bahwa makanan yang mereka makan mengandung nutrisi yang cukup dan tidak hanya mengandung kalori kosong.
Berikan suplemen
Jika anak sulit mendapatkan cukup nutrisi melalui makanan mereka, dokter mungkin merekomendasikan suplemen untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi mereka. Hindari memberikan suplemen sembarangan tanpa resep dokter ya, Bunda.
Nah, itulah penyebab anak makan banyak tapi tetap kurus dan cara yang tepat untuk mengatasinya. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Bunda dan Si Kecil, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)