Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kolesterol Tinggi Bisa Serang Anak-anak, Ketahui Ciri dan Usia Berapa Perlu Dicek

ZAHARA ARRAHMA   |   HaiBunda

Kamis, 27 Jun 2024 08:00 WIB

Anak sakit kepala
Kolesterol tinggi pada anak/ Foto: Getty Images/AaronAmat
Daftar Isi

Tahukah Bunda kalau Si Kecil berisiko terkena kolesterol tinggi? Penyakit ini memang identik menyerang orang dewasa. Namun, anak-anak juga bisa berpotensi mengidap kolesterol tinggi sejak usia dini.

Ada banyak masalah kesehatan yang menjadi faktor kolesterol terjadi pada anak-anak. Salah satunya adalah masalah genetika, Bunda.

Untuk mencari tahu lebih lanjut seputar kolesterol anak, seperti penyebab, dampak, hingga cara mengatasinya, yuk simak informasi lengkapnya berikut ini, Bunda.

Apa itu kolesterol?

Melansir dari laman P2PTM Kemenkes RI, kolesterol adalah jenis senyawa lemak yang diproduksi oleh berbagai sel dalam tubuh. Sekitar seperempat jumlah kolesterol tubuh adalah hasil produksi sel-sel organ hati.

Senyawa kolesterol, terdiri dari empat komponen zat, yakni:

  • High-density lipoprotein (HDL) atau sering dikenal sebagai kolesterol baik. Jenis ini membantu membuang kolesterol dari tubuh Anda dan melindungi dari penyakit jantung
  • Low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat adalah jenis yang tidak baik untuk tubuh. Terlebih jika mengalami peningkatan kadar, LDL akan menyumbat arteri dan mengganggu kinerja jantung
  • Very low-density lipoprotein (VLDL) diproduksi di hati dan diangkut dalam aliran darah untuk memindahkan kolesterol ke organ
  • Trigliserida adalah asam lemak dari makanan yang dicerna

Sebenarnya, kolesterol dalam tubuh baik untuk kesehatan tubuh. Namun, peningkatan jumlah kolesterol yang tinggi berisiko memunculkan penyakit jantung, stroke, hingga sirkulasi darah yang buruk. 

Penyakit kolesterol tinggi memang identik terjadi pada orang dewasa. Sayangnya, kondisi ini juga berisiko menyerang anak-anak, Bunda.

Agar Si Kecil terhindar dari risiko penyakit-penyakit di atas, orang tua perlu melakukan pemeriksaan kolesterol dalam darah. Pengecekan ini membantu untuk mendeteksi risiko penyakit tersebut.

Penyebab kolesterol pada anak

Bunda mungkin bertanya-tanya, kira-kira apa saja penyebab anak terserang kolesterol tinggi di usianya yang muda. Menurut WebMD, jumlah kolesterol yang tinggi pada anak biasanya disebabkan oleh beberapa kondisi berikut:

1. Obesitas

Dilansir WHO, obesitas adalah kondisi di mana tubuh menumpuk terlalu banyak lemak karena ketidakseimbangan asupan energi dan energi yang digunakan dalam waktu lama.

Anak yang obesitas berisiko besar terserang kolesterol tinggi karena kadar LDL dan trigliserida meningkat begitu signifikan. Akibatnya, anak-anak akan dihantui penyakit pada organ jantungnya, Bunda.

2. Diet yang tidak sehat

Pada kondisi berat badan yang berlebihan, anak-anak akan dianjurkan untuk melakukan diet. Namun, beberapa orang tua sering menyalahartikan anjuran ini dengan memberlakukan diet yang ekstrem agar berat badan turun lebih cepat.

Diet ekstrem adalah diet yang tidak sehat. Salah satu diet yang berpotensi kolesterol meninggi adalah diet ketogenik, yakni diet yang mengurangi karbohidrat dan meningkatkan konsumsi lemak.

3. Keturunan 

Lantas bagaimana dengan anak yang tumbuh sehat tanpa mengalami obesitas tapi masih terkena kolesterol tinggi?

Nah, kondisi satu ini terjadi karena adanya riwayat kolesterol tinggi dari orang tua. Jadi, kalau Bunda atau Ayah sekiranya memiliki riwayat kolesterol tinggi, Si Kecil akan berisiko mengidap kondisi yang sama.

4. Diabetes

Apabila Si Kecil mengidap penyakit diabetes, risiko kolesterol tinggi akan membuntuti mereka, Bunda. Mengapa demikian?

Nah, hubungan penyakit diabetes dan peningkatan kolesterol terletak pada kadar LDL dalam tubuh. Tubuh anak penderita diabetes akan mengalami penurunan sensitivitas terhadap insulin. Alhasil, kadar LDL meningkat dan menyumbat pembuluh darah.

5. Penyakit ginjal

Anak-anak yang menderita penyakit ginjal, terutama yang kronis, berpotensi terserang kolesterol tinggi. Hal ini kembali berkaitan lagi dengan produksi kadar LDL yang semakin banyak, sedangkan HDL mengalami penurunan.

6. Gangguan tiroid

Menurut Healthline, gangguan produksi hormon tiroid, baik terlalu banyak atau sedikit, berisiko menghadirkan serangan kolesterol tinggi. Ketika hormon tiroid rendah, tubuh akan sulit untuk mereduksi kadar LDL sebagaimana normalnya. Alhasil, tubuh akan rentan terserang kolesterol.

Ciri gejala kolesterol tinggi pada anak

Anak-anak yang terserang kolesterol tinggi umumnya tidak menunjukkan gejala sebagaimana dilansir National Library of Medicine. Hal ini cukup berbeda bila dibandingkan dengan orang dewasa. 

Untuk itu, Bunda perlu waspada akan risiko kehadiran penyakit ini. Apalagi kalau Si Kecil merupakan keturunan dari orang tua yang memiliki riwayat kolesterol.

Dikarenakan ciri atau gejala kolesterol tinggi pada anak sulit terlihat, orang tua perlu melakukan cek kolesterol anak dengan mengunjungi dokter. Dengan begitu, risiko serangan kolesterol tinggi dapat dihindari lebih dini.

Dampak kolesterol tinggi pada anak

Layaknya kolesterol tinggi pada orang dewasa, anak-anak juga akan merasakan dampak seperti berbagai penyakit yang menyerang kinerja organ tubuh. Melansir dari Medical News Today, anak-anak akan berisiko terkena kondisi dan penyakit sebagai berikut:

  • Penyumbatan pembuluh arteri
  • Serangan jantung
  • Stroke
  • Penyakit ginjal kronis

Cara mengetahui kolesterol tinggi pada tubuh anak

Bunda tentu tak ingin Si Kecil merasakan dampak penyakit kolesterol tinggi. Untuk berjaga-jaga dari risiko tersebut, Bunda perlu mengecek tingkat kolesterol dalam tubuh secara berkala.

Kunjungi dokter untuk melakukan serangkaian tes kesehatan yang mengecek tingkat kolesterol. Melansir dari American Academy of Pediatrics, berikut pedoman batas kadar kolesterol apabila yang dianggap tidak normal:

  • Kolesterol total: >170mg/dL
  • Non-HDL: >120mg/dL
  • LDL: >100mg/dL
  • HDL: >45mg/dL

Usia tepat cek kolesterol pada anak

Apabila Bunda ingin mengetahui risiko tingkat kolesterol dari Si Kecil, cobalah untuk mengeceknya melalui serangkaian tes kesehatan dengan dokter. Dalam pelaksanaan tes tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. 

Kapan dan berapa sering anak dalam mengambil tes ini dipengaruhi oleh usia anak. Berikut rekomendasi usia yang tepat untuk anak cek kolesterol menurut laman MedlinePlus:

  • Cek kolesterol pertama perlu dilakukan saat anak berusia 9-11 tahun
  • Cek kolesterol selanjutnya rutin dilakukan setiap 5 tahun 
  • Anak dengan orang tua yang memiliki riwayat kolesterol tinggi, serangan jantung, atau stroke, perlu cek kolesterol sejak usia 2 tahun.

5 Cara mencegah kolesterol tinggi pada anak

Sebagai orang tua, Bunda perlu mencegah Si Kecil terserang risiko kolesterol tinggi. Melansir dari CNN dan sumber lainnya, berikut lima pencegahan yang bisa dilakukan agar anak terhindar dari penyakit kolesterol:

1. Pilih jenis lemak sehat

Lemak adalah salah satu jenis nutrisi yang berperan krusial dalam pertumbuhan anak. Untuk itu, Bunda perlu teliti dalam memilih jenis lemak sehat yang dikonsumsi anak.

Beberapa contoh lemak sehat dapat ditemukan dalam sumber makanan seperti ikan, daging, buah, dan kacang-kacangan. Hindari memberi anak konsumsi lemak jenuh atau lemak trans, yakni makanan instan, junk food, dan gorengan. 

2. Jaga berat badan anak tetap ideal

Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa berat badan yang berlebih akan membawa risiko penyakit kolesterol lebih mudah terjadi. Oleh karenanya, orang tua perlu menjaga berat badan yang ideal untuk anak.

Apabila, anak termasuk dalam berat badan obesitas, ajaklah ia untuk banyak beraktivitas fisik, seperti olahraga. Selain itu, terapkan kebiasaan makan yang sesuai kebutuhan yang seimbang.

3. Perbanyak aktivitas fisik

Gejala kolesterol tinggi pada anak sulit untuk dikenali. Untuk mencegah serangan penyakit tersebut, Bunda perlu memastikan Si Kecil melakukan aktivitas fisik yang cukup.

Dengan demikian, berat badan anak akan terjaga dan tubuhnya menjadi lebih bugar. Alhasil, kadar kolesterol jahat akan ikut berkurang dalam tubuhnya.

4. Jauhkan anak dari asap rokok

Asap rokok berdampak pada kadar kolesterol yang meningkat. Mengutip dari studi penelitian yang dimuat dalam National Library of Medicine (2021), perokok pasif memiliki risiko kolesterol tinggi yang lebih besar daripada perokok aktif. Untuk itu, orang tua perlu memastikan anak-anak jauh dari jangkauan asap rokok.

5. Upayakan anak tidak stres

Sebagaimana dikutip dari WebMD, tingkat stres yang tinggi dapat menempatkan anak pada risiko serangan kolesterol tinggi. Bunda perlu memastikan anak tidak mengalami stres. Cobalah untuk selalu bersikap perhatian dan suportif atas apa yang Si Kecil lakukan sehari-hari.

5 Cara mengatasi dan menurunkan kolesterol tinggi pada anak

Jika Si Kecil terlanjur mengalami kenaikan kolesterol yang tinggi, cara apa yang perlu orang tua lakukan untuk mengatasinya, Bunda? Melansir dari Cleveland Clinic, berikut lima cara efektif menurunkan kolesterol tinggi pada anak:

1. Konsumsi makanan rendah lemak

Jumlah lemak yang dikonsumsi anak harus 30 persen atau kurang dari total kalori harian, yakni sekitar 45-60 gram per hari. Hindari konsumsi makanan tinggi lemak, seperti gorengan.

2. Terapkan pola makan sehat

Orang tua perlu mengetahui apa saja makanan yang bisa menurunkan kolesterol jahat. Dengan begitu, penerapan pola makan sehat dapat dilakukan untuk anak. Beberapa jenis makanan, seperti buah, sayur, dan biji-bijian, adalah sumber serat yang efektif menurunkan kadar kolesterol. 

3. Rutin berolahraga

Olahraga adalah aktivitas yang tiada henti untuk disarankan ketika ingin memiliki tubuh sehat. Tak perlu lakukan olahraga yang begitu intens atau berat, Bunda dapat coba untuk mengajak Si Kecil bermain santai di taman, bersepeda, atau berenang.

4. Jaga berat badan tubuh ideal

Jika dari tiga cara sebelumnya sudah dilakukan, Bunda perlu terus memantau pertumbuhan berat badan Si Kecil. Pastikan anak berada pada rentang berat yang ideal. Gunakanlah ukuran rerata yang ditetapkan WHO untuk mengetahui berat badan yang ideal untuk anak seusia Si Kecil, ya.

5. Ganti konsumsi lemak jenuh dengan lemak tak jenuh

Apabila sebelumnya anak sering mengonsumsi makanan berlemak jenuh, segera ganti dengan yang tak jenuh, ya Bunda. Konsumsi makanan seperti daging merah berisiko mendatangkan kolesterol tinggi, lho.

Daftar makanan untuk anak dengan kolesterol tinggi

Cara untuk menghindar dari serangan kolesterol tinggi adalah menjaga jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi. Tak hanya itu, Bunda juga perlu memastikan cara memasak santapan Si Kecil diolah melalui proses yang sehat. 

Sebagaimana tertulis di laman Childrens, berikut daftar makanan yang memiliki dampak besar terkait penyakit kolesterol tinggi.

Daftar makanan yang dapat membantu menurunkan kolesterol tinggi pada anak

Berikut kumpulan sumber makanan yang efektif menurunkan kadar kolesterol anak:

1. Kacang almond

Kacang almond adalah makanan yang termasuk bisa mengontrol tekanan darah tinggi dan menurunkan kadar kolesterol jahat LDL. Hal ini berkat kandungan vitamin E dalam almond yang mampu mencegah penyumbatan arteri dan melindungi sel darah dari kerusakan.

2. Kacang kenari

Kacang kenari mengandung omega-3 yang tinggi. Mengonsumsi jenis kacang ini melindungi tubuh dari risiko peningkatan tekanan darah, menurunkan kolesterol, dan menjaga kinerja pompa jantung.

3. Ikan tuna

Kandungan omega-3 pada ikan tuna juga baik untuk menjaga kolesterol dalam tubuh. Menyantap daging ikan tuna akan membantu menurunkan kadar LDL.

4. Ikan salmon

Ikan salmon kaya akan asam lemak omega-3. Daging ikan ini terbukti membantu menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).

5. Ikan todak

Sama seperti dua ikan sebelumnya, ikan todak juga mengandung omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung. Omega-3 dapat membantu menurunkan kadar trigliserida  dalam darah dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).

6. Minyak canola

Minyak canola memiliki kadar lemak jenuh yang sangat rendah dibandingkan dengan minyak lainnya. Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, sehingga mengurangi asupan lemak jenuh dapat membantu menurunkan kadar LDL

7. Buah-buahan

Banyak buah-buahan mengandung serat, antioksidan, dan nutrisi lainnya yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan kesehatan jantung. Sebagai contohnya apel, jeruk, alpukat, pisang, dan masih banyak lagi.

8. Sayur-sayuran

Sayur-mayur seperti bayam, brokoli, wortel, kubis, kale, dan lain-lain, membawa banyak manfaat dalam menurunkan kolesterol. Kandungan serat dan berbagai vitamin di sayuran adalah kunci untuk mengurangi kolesterol jahat di tubuh.

Daftar makanan tinggi lemak jenuh yang sebaiknya dibatasi

Supaya anak terhindar dari kolesterol tinggi, berikut enam makanan tinggi lemak jenu yang perlu dibatasi jumlah konsumsinya:

1. Daging sapi

Daging sapi adalah daging merah yang mengandung tinggi lemak. Oleh sebab itu, konsumsi makanan ini sebaiknya dibatasi sebab berisiko meningkatkan tekanan darah yang melonjak.

2. Daging babi

Sama seperti daging sapi, daging babi adalah jenis daging merah yang tinggi lemak. Daging babi dapat meningkatkan kolesterol dalam darah. Oleh sebab itu konsumsi makanan ini sebaiknya dibatasi.

3. Sosis

Sosis adalah daging olahan yang perlu diwaspadai ketika ingin menjauhi makanan tinggi lemak. Daging yang diawetkan atau diproses melalui pembekuan berisiko meningkatkan kadar kolesterol LDL.

4. Mentega

Mentega adalah produk olahan susu yang tinggi lemak jenuh. Selain itu, makanan ini juga mengandung lemak trans. Alhasil, konsumsi margarin yang banyak akan menyumbat arteri dan berisiko mendatangkan penyakit jantung.

5. Keju

Keju mengandung natrium yang mampu meningkatkan risiko masalah kesehatan jantung, peningkatan kadar LDL dan tekanan darah. Untuk itu, pastikan Si Kecil tidak menyantap keju berlebihan, ya Bunda.

6. Es krim

Anak-anak sangat menggemari es krim. Sayangnya, konsumsi dessert manis ini wajib dibatasi, ya. Selain risiko mendatangkan batuk-batuk, es krim juga bisa menyumbang kadar lemak jenuh yang besar, sehingga meningkatkan risiko kolesterol.

Makanan tinggi lemak trans yang harus dihindari

Lemak trans adalah salah satu jenis lemak jenuh. Biasanya makanan yang diproses melalui penggorengan akan mengandung lemak trans yang tinggi. Nah, karena itulah penderita kolesterol perlu menghindari makanan berikut ini:

1. Popcorn microwave

Popcorn microwave atau berondong jagung instan yang dimasak dengan limpahan mentega dan garam adalah kombinasi makanan tinggi lemak trans. 

2. Margarin

Lemak trans dalam margarin berisiko lebih tinggi meningkatkan kolesterol LDL apabila dibandingkan dengan mentega. Pastikan untuk tidak mengonsumsi margarin dalam jumlah besar.

3. Gorengan

Gorengan mengandung tinggi kalori dan lemak trans. Jumlah kadar dua hal itu berisiko meningkatkan kadar LDL, mengganggu kinerja jantung, hingga obesitas.

Nah, itulah penjelasan seputar risiko serangan kolesterol tinggi pada anak. Kini Bunda jadi lebih tahu, ya bahwa Si Kecil juga tak luput dari bahaya penyakit satu ini. 

Untuk itu, pastikan selalu anak-anak menerima asupan nutrisi yang sehat dan cukup. Jangan lupa juga untuk senantiasa mengajak anak aktif berolahraga, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda