Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Manfaat Anak Punya Rutinitas Sejak Bayi, Salah Satunya Kurangi Tantrum

Kinan   |   HaiBunda

Selasa, 09 Jul 2024 21:13 WIB

Kenapa Bayi Sering Memasukkan Jari ke Mulut?
Ilustrasi Manfaat Anak Punya Rutinitas Sejak Bayi/Foto: Getty Images/Tran Van Quyet
Daftar Isi
Jakarta -

Rutinitas perlu dibentuk sejak bayi, sebab dipercaya bisa memberikan banyak manfaat bagi tumbuh kembang anak. Lalu apa saja manfaat anak punya rutinitas sejak bayi?

Dikutip dari Baby Center, memiliki rutinitas berarti mengetahui apa yang dibutuhkan anak, termasuk kapan dan berapa banyak kebutuhannya. 

Sebagai orang tua, Bunda dapat memiliki pola hari-hari bersama Si Kecil yang bisa diprediksi. Anak pun akan tahu apa yang diharapkan. Misalnya, mereka rutin menyusu setelah tidur siang, lalu waktunya bermain atau jalan-jalan.

Kapan rutinitas pada bayi dapat mulai dibentuk?

Para ahli memiliki pendapat berbeda mengenai kapan dan bagaimana menetapkan rutinitas pada bayi. Namun, banyak yang mengatakan bahwa bayi sudah siap untuk mulai diperkenalkan dengan rutinitas antara usia 2 hingga 4 bulan.

Setelah itu, kebanyakan kebiasaan tidur dan makan bayi dapat menjadi lebih konsisten dan diprediksi setelah tiga hingga empat bulan. Bunda mungkin ingin menggunakan kesempatan ini untuk mendorong bayi mengikuti jadwal yang lebih pasti.

Memperhatikan jam makan, tidur, dan bangun bayi dapat memberi Bunda pemahaman tentang ritme alami bayi dan menentukan pola perkembangannya.

Manfaat rutinitas bagi anak

Menjaga rutinitas sebisa mungkin dapat membantu hari-hari Si Kecil berjalan lebih lancar. Dilansir dari berbagai sumber, berikut ulasan tentang manfaat rutinitas bagi anak:

1. Membantu anak merasa aman

Pada dasarnya, anak akan selalu mencari jawaban dan mencari rasa aman. Termasuk tentang apa yang akan terjadi selanjutnya dan apa yang harus ia lakukan di jam berikutnya.

Ini adalah contoh pertanyaan-pertanyaan yang terlintas di otak anak ketika ia mencoba mengantisipasi apa lagi yang akan terjadi sepanjang hari.

Jika ia tahu apa yang diharapkan, tidak akan ada hal-hal mendadak yang bisa mengacaukan rencananya. Anak akan tahu bahwa ia dapat bergantung pada rutinitas yang selalu dilakukan untuk membuatnya tetap tenang dan rileks.

2. Mengurangi kecemasan

Ketika anak mengetahui apa yang akan terjadi pada harinya, ia tidak akan merasa cemas dan bertanya-tanya apa yang akan terjadi. Rutinitas menawarkan stabilitas dan keamanan dibandingkan 'bagaimana-jika' yang terkadang dapat menimbulkan tingkat kecemasan yang tinggi.

Sekalipun anak sedang mengalami situasi stres, seperti saat sedang toilet training, rutinitas dapat membantunya mengatasi situasi tersebut.

3. Melatih kemandirian

Rutinitas membuat Si kecil tetap fokus pada hal-hal yang perlu ia lakukan setiap hari, seperti makan, bermain, dan belajar. Semakin konsisten Bunda mempertahankan rutinitasnya, semakin ia akan mempelajari apa yang akan terjadi selanjutnya dan dapat mempersiapkan diri.

Anak akan mulai belajar kapan waktunya berganti pakaian, sarapan, membaca cerita, dan mandi. Dari sanalah, akan merasa yakin dengan apa yang bisa ia lakukan untuk bersiap menghadapi setiap bagian harinya.

4. Menjaga jadwal tidur dan makan 

Sebagian besar anak dapat berkembang dengan jadwal makan dan tidur yang konsisten, tetapi bayi dan balita masih belajar bagaimana menjalani kehidupan sehari-hari.

Mereka juga membutuhkan banyak waktu henti agar perkembangannya tetap pada jalurnya. Pengaturan waktu tidur, bangun, dan jadwal makan dapat memastikan bahwa ia makan dan tidur secara teratur guna mendapatkan semua energi yang dibutuhkannya untuk tumbuh dan berkembang.

5. Meningkatkan bonding

Hal-hal seperti waktu mandi, makan, dan bermain bersama merupakan bagian dari rutinitas yang dapat menumbuhkan ikatan kekeluargaan yang kuat antara orang tua, anak, dan anggota keluarga lainnya. 

6. Membangun kecerdasan emosional

Dikutip dari Zero to Thrive, penelitian menunjukkan bahwa rutinitas mendukung perkembangan sosial emosional yang sehat pada anak usia dini. Secara khusus, anak-anak yang memiliki rutinitas teratur di rumah memiliki keterampilan pengaturan diri, yang merupakan landasan bagi kesehatan mental yang baik.

7. Mengurangi tantrum

Ketika anak belajar mengatur perasaan dan perilakunya, berarti ia mampu mengenali perasaannya serta memiliki keterampilan mengelola perasaan tersebut agar ia tidak merasa terbebani. 

Anak yang belajar melakukan hal ini dengan baik akan lebih mampu beradaptasi dengan tantangan sehari-hari. Potensi tantrum pada anak pun akan jadi berkurang. 

Kesimpulannya, pengaturan diri adalah serangkaian keterampilan pada anak yang berkembang seiring berjalannya waktu. Setiap tahap mencakup pencapaian yang sesuai dengan usia dan hal-hal penting yang dapat dilakukan orang tua untuk membimbing anak dari satu tahap ke tahap berikutnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda